Selasa, 15 September 2015

Tomi Syahrul Kurniawan-KPI 1A-Tugas 2

Tomi Syahrul Kurniawan  – 11150510000031 – KPI 1A – Komunitas, Organisasi dan Kelompok – Tugas 2

A.    Definisi Komunitas, Organisasi , dan Kelompok  Sosial Dalam Perspektif Sosiologi.

Istilah Community dapat diterjemahkan sebagai "masyarakat setempat", istilah mana menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Sebagai suatu perumpamaan, kebutuhan, seseorang tidak mungkin secara keseluruhan terpenuhi apabila dia hidup bersama-sama rekan lainnya yang sesuku. Dengan demikian kriteria yang utama bagi adanya suatu masyarakat setempat adalah adanya social relationships antara anggota suatu kelompok. Dengan mengambil pokok-pokok uraian diatas, dapat dikatakan bahwa masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama yang menjadi dasar interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batasnya wilayahnya.[1] Unsur-unsur perasaan komuniti (community sentiment) :1. Seperasaan 2. Sepenanggungan 3. Saling memerlukan.

Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan rural community, dan urban community. Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian  masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Sebaliknya pada masyarakat bersahaja pengaruh dari kota secara relatif tidak ada.

Dalam kalimat Peter Blau, "pendefinisian kriteria organisasi formal – atau organisasi – adalah prosedur untuk memobilisasi dan mengoordinasi upaya-upaya beragam, subkelompok dalam meraih tujuan-tujuan bersama." Model untuk pengertian organisasi seperti itu biasanya menunjuk kepada perusahaan bisnis atau badan pemerintah dan bentuk yang paling berkembang adalah birokrasi. Organisasi sebagai objek yang berkembang dengan sosiologi fungsional, dipandang sebagai hubungan-hubungan sosial yang berkontribusi kepada suatu entitas di mana ia menjadi bagian di dalamnya.

Meskipun memahami organisasi dari sisi penampilannya masih tampak umum, sekarang muncul kesadaran akan implikasi dari pendekatan tersebut dan kerelaan untuk mempertimbangkan prespektif lain. Akhirnya, arus utama analisis organisasi mendefinisikan dirinya sendiri dalam kerangka kelembagaan yang sedikit berbeda dalam prinsip dengan yang ada dalam masyarakat tradisional.sebagaimana yang secara tepat dinyatakan oleh Robert Cooper: "Dalam pengertian mendasarnya, organisasi adalah penertiban terhadap yang tidak tertib ".[2]

Seorang Sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, baik yang kecil seperti misalnya kelompok keluarga, masyarakat kota, bangsa dan lain. Hampir semua manusia, pada awalnya merupakan anggota kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis, akan tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Kelompok tadi dapat menambahkan alat-alat perlengkapan untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsinya yang baru di dalam rangka perubahan-perubahan yang dialaminya, atau bahkan sebaliknya dapat mempersempit ruang lingkupnya.

Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa; sudut atau atas dasar pelbagai kriteria ukuran,[3] Seseorang sosiolog Jerman, Georg Simmel mengambil ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana individumempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Ukuran lain yang dapat diambil adalah atas derajat intersksi sosial dalam kelompok sosial tersebut. Beberapa sosiolog memperhatikan pembagian atas dasar kelompok-kelompok di mana anggota-anggotnya saling mengenal (face-to-face groupings).[4]

B.     Perbedaan Dan Persamaan Antara Komunitas, Organisasi Dan Kelompok.

·         Perbedaanya.

1.      Komunitas, yaitu sekumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan terjadi hubungan timbal balik dimana mereka merasa menjadi bagian dalam kelompok tersebut.[5]

2.      Organisasi, yaitu perkumpulan sosial yang di bentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

3.      Kelompok, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam  ikatan organisasi.[6]

·         Persamaanya.

Objek kajian ini memiliki kesamaan yakni tergabung dalam suatu kelompok kajian Kelompok-Kelompok Sosial dalam masyarakat. Komunitas, organisasi dan kelompok adalah sesuatu yang sebenarnya saling berhubungan dan mengikat, karena berdasarkan jenis organisasi dibagi menjadi 2 yaitu formal dan non formal  kemudian dari macam, perangkat, kemudian secara definisi apabila memenuhi adanya tujuan tentu dikatakan organisasi. Komunitas, organisasi maupun kelompok sosial sama-sama merupakan suatu kajian dan bagian yang takdapat dipisahkan dari sosiolgi.. Ada dua hasrat yang dimiliki manusia sejak dilahirkan yakni keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya serta ingin menjadi satu dengan suasana alam disekelilingnya. Yang intinya adalah suatu hubungan timbal balik antar individu. Yang tidak mungkin dapat dikaji bila hanya menyangkut perorangan saja

C.    Contoh Komunitas, Organisasi Dan Kelompok Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1.      Komunitas

·         Masyarakat keraton

·         Masyarakat suatu desa

·         Suku bangsa

·         Masyarakat Perkotaan

2.      Organisasi

·         IMM

·         OPPM

·         DEMA

·         HMJ

3.      Kelompok

·         Keluarga

·         Kelompok belajar

·         Kelompok tugas

Daftar Pusaka

·         SOEKANTO, Suryono, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, Ed. Baru, Cet. 38.—Jakarta.

·         AGUSYANTO, Ruddy, Jaringan Sosial Dalam Organisasi—Ed. Rev,-- 2. – Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

·         Sosiologi: The Key Concepts/John Scott; Tim penerjemah Labsos FISIP UNSOED – Ed. 1 – Jakarta.

 



[1] Selo Soemardjan: Social Changesin Yogyakarta, cetakan pertama, 1962, Cornel University Press, Itacha, New York,  halaman XX.

[2] Sosiologi: The Key Concepts/John Scott; Tim penerjemah Labsos FISIP UNSOED – Ed. 1 – Jakarta.

[3] R.M Maclver dan Charles H. Page, op. cit., halaman 214

[4] Pembedaan tersebut, diperkembangkan lebih lanjut oleh Ferdinand Thonnies dalam buku Gemeinschaft und Gesellschaft yang diterbitkan pada tahun 1887.

[5] Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 117-118.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini