Selasa, 15 September 2015

HASYIM ASY'ARI_TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL_TUGAS 2 SOSKOT.

Nama : Hasyim Asy'ari
NIM : 11140540000021
Prodi : Pengembangan Masyarakat Islam

TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL
PENDAHULUAN
Banyak orang percaya bahwa fungsionalisme struktural merupakan teori sosiologi yang dominan. Pendapat serupa itu misalnya dikemukan oleh Robert Nisbet sebagaimana dikutip oleh Turner dan Maryanski yang mengatakan bahwa teori fungsionalisme struktural merupakan satu teori yang sangat penting di abad ini di dalam ilmu-ilmu sosial (Turner dan Maryanski, 1979:xi). Hal senada, dikemukakan oleh king sley Davis, Presiden Asosiasi Sosiolog Amerika dalam pidatonyatahun 1959 yang berjudul:"Mitos tentang analisa fingsional sebagai metode khusus dalam sosiologi dan Antropologi" (kingsley Davis, 1959: 757-772).

DEFINISI FUNGSIONALISME STRUKTURAL
Fungsionalisme struktural adalah salah satu paham atau perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tidak dapat berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Asumsi dasar teori ini ialah bahwa semua elemen atau unsur kehidupan masyarakat harus berfungsi atau fungsional sehingga masyarakat secara keseluruhan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Masyarakat terdiri dari berbagai elemen atau insitusi. Elemen-elemen itu antara lain adalah ekonomi, politik, hukum, agama, pendidikan, keluarga, kebudayaan, adat istiadat dan lain-lain. Karena itu sebagai ilmuan sosial kita harus selalu dengan kritis bertanya entah sesuatu itu fungsional untuk siapa dan difungsional untuk siapa.

TEORI FUNGSIONALISME TENTANG STRATIFIKASI
Salah satu karya yang cukup terkenal dari fungsionalisme struktural ialah torinya tentang stratifikasi sosial. Teori ini dikembangkan oleh Kingsyey Davis dan Wilbert Moore (1945). Davis dan Moore menganggap stratifikasi sosial sebagai satu kenyataan yang universal dan perlu untuk memperhatikan keberlangsungan hidup suatu masyarakat. Mereka berpendapatan Bahwa tidak ada masyarakat yang punya sistem stratifikasi sosial. Stratifikasi adalah suatu keharusan. Tetapi menreka menambahkan bahwa stratifikasi yang mereka maksudkan bukannya individu-individu yang ada didalam sistem stratifikasi itu melainkan sistem posisi-posisi. Mereka memusatkan perhatiannya posisi-posisi yang mengandung prestise-prestise yang berbeda-beda di dalam masyarakat dan bukannya pada individu-individu yang menduduki posisi-posisi tertentu.
Penjelasan fungsionalisme struktural tentang stratifikasi sosial mendapat banyak kritikan dari kawan-kawannya. Adapun kritik-kritik yang menonjol adalah:
Teori fungsionalisme struktural melanggengkan posisi-posisi khusus yang memiliki kekuasaan, prestise, dan keyakinan.
Teori ini juga menekankan perbedaan pentingnya posisi-posisi dalam menunjang keberlangsungan hidup masyarakat.
Kalaupun ada posisi penting didalam masyarakat, mereka tidak selalu dapat ganjaran yang besar sesuai dengan posisinya.
Apakah benar bahwa masyarakat kurang orang-orang yang mampu menduduki posisi tingkat tinggi? Dalam kenyataannya, banyak orang yang dihalangi atau terhalang untuk dididik guna mencapai posisi-posisi tinggi itu sekalipun mereka mempunyai kemampuan.
Kita tidak harus menawarkan prestise, kekuasaan, dan harta supaya orang mau menduduki posisi-posisi tertentu.

PENUTUP / KESIMPULAN
Dalam pembahasan ini membicarakan secara singkat tentang fungsionalisme strutural. Pembahasan ini dimulai dengan mendefinisikan fungsionalisme struktural. Kemudian juga menjelaskan teori fungsionalisme dari Davis dan Moore tentang stratifikasi sosial. Mereka berargumentasi bahwa stratifikasi sosial adalah perlu untuk mempertahankan keberlangsungan hidup suatu masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Raho Bernard, SVD. 2007. TEORI SOSIOLOGI MODERN. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini