HUBUNGAN ANTARA PARA SANTRI DENGAN USTADZ
DALAM LINGKUNGAN PESANTREN
NAMA : Ridho Falah Adli
NIM : 1112051000143
a. Latar Belakang
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang berfokus pada keagamaan khususnya agama Islam. Didalam pesaantren para santri (panggilan murid dalam lingkungan pesantren) belajar seperti para murid sekolah biasa, tetapi mereka juga mendapatkan pembeelajaran agama yang cukup mendalam. Dari mulai Akhlak, Fiqh, Hadist dan Bahasa Arab. Mereka menekuni pelajaran ini dari mulai teori sampai praktek. Dalam kegiatan sehari-hari mereka tidak hanya beelajar dan megaji tetapi di pesantren juga ada ekstrakulikuler untuk menghilangkan kejenuhan para santri, seperti: Marawis, Kaligrafi, Nasyid, Pencak Silat, Pramuka, PMR, Sepak Bola, Bulu Tangkis, Muhadloroh dan sebagainya.
Yah, saya mendapatkan pengetahuan ini dari sebuah pesantren yang bernama "DAARUL SHAFA". Pesantren ini berletak di Jl.Kesadaran1, RT. 02/ RW. 05 Pondok Petir. Kec. Bojongsari Kota Depok. Pesantren yang berdiri tahun 2009 ini masih dalam tingkat SLTP, tetapi dalam proses pembangunan untuk tingkat SLTA yang Insya Allah akan rampung pada tahun 2013 mendatang. Pesantren yang dibawah naungan Ustadz Ahmad Rifky Umar Said, S.pd.i (Ustadz Lancip) ini adalah pesantren modern yang berciri khas Islami, disini pengurus memberikan pembelajaran yang mengacu pada program pondik pesantren pada umumnya serta program pendidikan nasional yang menggunakan standart kurikulum yang telah di tetapkan pemerintah.
Yang menjadi pokok pertanyaan saya adalah seperti apa hubungan yang terjalin antara para santri dan para Ustadz dalam lingkup pesantren ini? Seperti apa santri menganggap para ustsdz atau pengasuh pesantren? Bagaimana para pengasuh menanggapi perilaku para santri yang cocok atau tidak cocok dengan ajaran ilmu agama Islam? Untuk lebih lengkap dan mendalam kata lihat penjabaran di bawah ini.
b. Pertanyaan Pokok
1. Bagaimana hubungan antara santri dengan para Ustadz atau pengasuh di lingkup pesantren?
Pertanyaan ini di ajukan agar peneliti dapat mengetahui apa dan bagaimana hubungan yang terjalin antara Ustadz dan pengasuh yang ada di pesantren itu.
C. Metode Penelitian
metode yang digunakan peneliti dalam memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan metode kualitatif. Karena dengan menggunakan metode ini peneliti dapat mendapatkan data atau jawaban yang lebih baik dan berkualitas karena keluar langsung dari narasumber yang kita wawancarai.
Hari/Tanggal : jum'at, 23 november 2012
Tempat : Pesantren Modern Daarul Shafa
Narasumber : Ust. Syarif (staf kepengasuhan)
D. Gambaran Tokoh
Pada laporan ini saya mewawancarai Ustadz Syarif selaku staf kepengasuhan di pesantren Daarul Shafa. Beliau mempunyai peran penting dalam pesantren itu, karena beliau lah yang mengurus para santri dari mulai bangun tidur sampai mereka kembali tidur.
E. Analisis
Pesantren Modern DAARUL SHAFA yan berletak di Pondok Petir Kota Depok ini, hampir sama dengan pesanten-pesantren lain yang ada di Indonesia. Yang menjadi kelebihan dari pesantren DAARUL SHAFA ini adalah dari segi kurikulum yang diberikan yang lebih Modern. Dari kurikulum pesantren yang intensif 6 tahun, kurikulum keterampilan Komputer, kurikulum Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dan kurikulum Tahfizul Qur'an. Yah di zaman yang Modern ini kurikulum-kurikulum ekstra seperti komputer, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Karena itu semua lah yang dibutuhkan dalam persaingan di dunia yang serba berkompetisi ini. Dan tambahan tentang kurikulum Tahfizul Qur'an yang menjadi kelebihan khusus bagi para Santri ini.
Daarul Shafa sekarang memiliki 60 santri yang diantaranya 40 santri pria dan 20 santri wanita. Pesantrren ini pun mempunyai visi yaitu " mendidik kader-kader umat yang beriman, berilmu dan beramal dengan manhaj ahli sunah wal jamaah". Dan memiliki misi yaitu : 1.) Menanam aqidah shahihah. 2.) membentuk pribadi yang cerdas, kreatif, inovatif, dan akhlakul karimah. 3.) mengaplikasikan ilmu agama dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pesantren ini juga banyak memberikan beasiswa kepada anak didiknya, terutama untuk anak yatim dan yatim piatu.
Lalu bagaimana hubungan antara para santri dan Ustadz dan pengasuh? Dari kedatangan para santri ke pesantren tersebut, para orang tua atau wali santri itu sudah menitipkan anaknya untuk di didik menjadi anak yang cerdas, kreatif, inovatif dan berakhlakul karimah. Dari sinilah peranan para pengasuh dianggap menjadi pengganti orang tua yang harus dihormati. Karena semua kegiatan para santri di pesantren telah diatur sedemikian rupa agar para santri nyaman tinggal disana.
Keseharian para santri itu sangat padat mereka bangun pada pukul 04.00 untuk melakukan Shalat tahajud, lalu Shalat subuh bersama. Pukul 07.00 para santri masuk kelas untuk belajar, dan diselingi dengan Shalat Dhuha. Setelah Dzuhur mereka istirahat sampai pukul 14.00, lalu mereka mengaji kitab kuning di dalam kelas. Dan setelah Ashar mereka istirahat smbil menuggu Magrib untuk Shalat berjamaah. Itulah keseharian yang sangat padat yang di alami oleh santri Daarul Shafa. Dalam kesehariannnya pun para santri juga mengalami kejenuhan dengan kegiatan-kegaitan di pesantrenya itu. Mereka banyak yang memilih untuk mengikuti ekstrakulikuler agar menghindari kebosanannya.
Yah itulah tadi hubungan-hubungan yang terjalin antara para santri dan ustadz atau pengurus. Santri menghormati para ustadz dan ustadz menyayangi para santri dengan membimbing ke jalan yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar