Senin, 26 November 2012

tugas sosiologi

Nama :Indra Dhiennar R.S
Nim    :1112051000148
 
KELEBIHAN SEBUAH LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
BERBASIS PESANTREN
 
a. Latar Belakang
Lembaga pendidikan  yang sempurna tidak hanya sebatas mengajarkan ilmu-ilmu yang bersatandar nasional, melainkan juga ilmu-ilmu agama, tentunya sangat penting untuk di pelajari, Bukan hanya untuk umat Muslim, melainkan untuk seluruh manusia. Karena agama menyangkut urusan moral dan akidah seorang manusia. Khususnya bagi umat Muslim, karena agama adalah pokok dari segalanya. Ilmu dunia tanpa ilmu agama akan terasa tidak seimbang. Karena hanya kenikmatan dunia saja yang akan di dapatkan. Sedangkan akhiratnya tidak akan ia dapatkan.
dengan hal ini. Pesantren, sebuah lembaga islam yang memberikan pendidikan  ilmu nasional dan ilmu agama sudah nampak banyak mengisi pelosok-pelosok tempat di berbagai daerah. Karena melihat begitu pentingnya agama maka tidak sedikit orang-orang yang menyekolahkan anak-anaknya di pesantren. Meskipun mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal, namun mereka tidak pernah merasa rugi demi ilmu-ilmu agama yang di ajarkan di pesantren.
b.Pertanyaan Pokok
1)      Bagaimana cara pesantren dalam memberikan pelajaran-pelajaran dan kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh pesantre dalam sehari hari?
Pertanyaan ini di ajukan guna mencari tahu apa manfaat dan kelebihan belajar di lembaga pendidikan agama yang berbasis pesantren. Serta mengetahui seberapa penting unsur-unsur agama.
c. Metode Penelitian
Metode kualitatif ,metode ini digunakan untuk mendapatkan lebih banyak lagi informasi tentang tempat pendidikan yang berbasis agama.
Waktu       : 22 November 2012 pukul 09:00 sampai 15:30
Tempat      : pondok pesantren al-washilah,Jl.Kp.Baru,kel kembangan utara- jakarta barat
d. Gambaran Tokoh
Narasumber yaitu bapak H. Muhammad Sahidi Rahman, MA menjabat lurah dari pesantren al-Washilah. Di samping beliau menjabat sebagai lurah di pesantren al-Washilah, beliau juga aktif sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di kota Serang-Banten. Bapak H. Muhammad Sahidi Rahman, MA sudah lama mengajar di pondok pesantren al-Washilah.
e. Analisis
Lembaga pendidikan yang berbasis pesantren ini sangat membantu umat muslim pada zaman sekarang  ini, khususnya para remaja yang kebingungan karena semakin hari  semakin merosot pendidikan keagamaannya. Khususnya perilaku moralnya, yang semakin hari semakin mengikuti perkembangan zaman yang kian melupakan budaya sopan santun yang di ajarkan agama, khususnya adab terhadap orang tua.
Dr. KH. Ahmad dasuki Adnan, SH, MA memandang pendidikan agama sangatlah penting untuk mengimbangi pendidikan umum. Maka  pada tahun 1989 podok pesantren ini membuka pendidikan TK, TPA, MTS, SLTP, SLTA (SKM I dan II) dan juga perguruan tinggi.
Pada dasarnya, pesantren ini tidak menghilangkan unsur agama yang kuat di dalam sistem belajar mengajarnya. Karena sebagian besar aktifitas yang ada di dalam pesantren tersebut lebih condong kepada keagamaannya. Meskipun pesantren ini memiliki dua kurikulum, kurikulum  pendidikan nasional dan kurikulum pendidikan agama. Namun, kurikulum pendidikan agama tetap di prioritaskan di dalam kegiatan-kegiatannya serta belajar mengajarnya.
Memang biasanya pada awalnya, para santri baru merasa tidak betah berada di dalam pesantren, karena di dalam pesantren terdapat peraturan-peraturan yang jika di langgar mereka akan mendapat hukuman. Tidak memandang apakah santri tersebut berasal dari kalangan atas atau kalangan bawah. Sehingga biasanya ini menjadi alasan mereka agar dapat keluar dari pesantren tersebut. Namun, justru dari peraturan-peraturan dari pesantren itulah yang secara tidak langsung mendidik mereka menjadi orang  yang  mandiri. Di pesantren juga para santri di ajarkan untuk terbiasa hidup sederhana, yaitu melalui makan yang serba apa adanya. Ini bertujuan agar para santri bisa menjadi orang yang sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini