Senin, 26 November 2012

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PONDOK PESANTREN APIK SOPANKATANYA 1112051000162 KPI 1E

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MELALUI PONDOK PESANTREN
 
      1.            LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dari sejak lahir manusia sudah dianjurkan untuk menuntut ilmu. Sampai ada istilah tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Ini menunjukan bahwa ilmu atau pengetahuan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Seperti dijelaskan dalam Qs. Al- Mujaladah ayat 11 yang artinya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
 Lembaga-lembaga pendidikan digunakan untuk mendidik dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Dari mulai sekolah dasar hingga sampai pada perguruan tinggi. Saat ini banyak sekali lembaga pendidikan dan sudah sangat modern misalnya sekolah bertaraf internasional dan sekolah bilingual. Suatu lembaga berlomba-lomba dalam segi mutu, dan memberikan  fasilitas terbaik untuk  mendukung proses belajar dengan hasil maksimal.
Namun sebagai umat Islam, ilmu atau pendidikan memang sangat penting tetapi tidak terlepas dari ajaran Islam. Dan yang lebih penting adalah memperdalam pengetahuan tentang agama  Islam. Tidak hanya pengetahuan yang bersifat duniawi saja yang harus kita pelajari, namun ajaran agama juga wajib kita pahami. Maka dari itu munculah lembaga pendidikan dengan dasar agama, yaitu pondok pesantren. Tujuannya sama dengan sekolah umum, namun nilai agama juga ditekankan. Jadi bisa dikatakan tujuan pondok pesantren adalah mendidik dengan tidak melupakan pengetahuan duniawi  tapi lebih menekankan pada kaidah agama.
Tema ini menarik mengingat peran pondok pesantren yang sangat besar dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia berdasarkan al-Qur'an dan sunah.
 
      2.            PERTANYAAN POKOK PENELITIAN
-          Bagaimana cara mencetak anak didik yang berkualitas ?
 
      3.            METODE PENILITIAN
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada informan kemudian baru dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan yang mendalam sehingga akan diperoleh hasil yang maksimal.
Penelitian dilakukan di pondok pesantren al-Washilah Jakarta Jl. Kampung Baru No 20 Rt 004/ 010 kelurahan Kembangan Utara kecamatan Kembangan Jakarta Barat.
 
      4.            GAMBARAN SUBJEK DAN OBJEK
Narasumber untuk penelitian ini adalah H. Muhammad Sahidi Rahman MA, beliau menjabat sebagai Lurah Pondok di pondok pesantren al-Washilah Jakarta.
 
 
      5.            ANALISIS
Pondok pesantren al-Washilah yang beralamat di Jl. Kampung Baru No 20 Rt 004/ 010 kelurahan Kembangan Utara kecamatan Kembangan Jakarta Barat didirikan oleh Dr. KH. Ahmad Dasuki Adnan SH,MA pada tahun 1988.
Pondok pesantren menggunakan gabungan dari metode modern dan tradisional dalam system pembelajarannya.
Pengaruh pondok pesantren sangatlah penting dalam pembentukan akhlak. Lingkungan pondok yang agamis akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang dengan aturan yang dibuat serta dengan ajaran yang diajarkan. Setiap saat murid dididik untuk taat pada ajaran agama, tapi tidak melupakan ilmu lain yang bersifat duniawi. Penting untuk mengetahui kehidupan dunia tapi lebih penting akhirat. Hal-hal yang diajarkan tidak hanya sebatas ilmu saja tapi didikan yang mendasar dan untuk diri sendiri. Kedisiplinan, tanggung jawab dan kemandirian menjadi salah satu bahan penting yang harus diajarkan.
Melakukan pelatihan dan kegiatan yang bersifat akademik maupun non akademik yang  bermanfaat dalam pengembangan intelektual juga perlu dilakukan pondok pesantren. Pelatihan bahasa dari segi tulisan dan lisan sangat dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Tidak hanya bahasa Indonesia dan Inggris, tentulah di pondok pesantren juga sudah terbiasa menggunakan bahasa Arab, atau mungkin di pondok pesantren yang sudah maju juga sudah dibekali dengan bahasa lain. Kegiatan non akademik lain yang digunakan sebagai refreshing juga berguna untuk merelaksasikan pikiran dan perasaan.
Sifat keterbukaan juga merupakan salah satu hal yang diperhatikan dalam pondok pesantren. Keterbukaan yang dimaksud adalah bisa menerima pengaruh dari luar yang tidak merusak ideology pondok itu sendiri. Aturan-aturan yang sudah ada sejak didirikan pondok pesantren tetap dijalankan dan dipatuhi, tapi juga bisa fleksibel dan berubah mengikuti keadaan dan kondisi saat ini .
Setelah semua aturan yang sudah ada dijalankan, tujuan yang ingin dicapai adalah mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan agamis, yang insyaallah ilmu yang didapatkan berguna di dunia maupun akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini