Rabu, 17 Juni 2015

Nama: Aprina Yanti Syam
Nim:1112052000037
BPI 6
TUGAS UAS

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Identifikasi Masalah

Kondisi sosial ekonomi pedagang kaki lima yang beroperasi di jalan pasar serpong (studi kasus di kelurahan serpong kecamatan serpong), hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah dengan banyaknya jumlah pedagang kaki lima di sepanjang jalan pasar serpong dapat menimbulkan masalah bagi pemerintahan kota maupun masalah bagi masyarakat pengguna jalan maupun kendaraan yang berlalulintas. Para pedagang kaki lima yang menjual makanan dan minuman, selalu mencari tempat yang ramai pembelinya serta melihat kondisi sosial ekonomi para pedagang kaki lima. Adapun yang menjadi batasan masalah yaitu "Kondisi sosial ekonomi pedagang makanan dan minuman yang beroperasi di jalan pasar serpong Kelurahan Serpong Kota Tangerang Selatan".

 

B.   Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang saya lakukan di jalan pasar serpong kelurahan serpong kota tangerang selatan, yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggungkapkan motivasi pedagang kaki lima dalam pemenuhan social ekonomi dan yang kedua mendiskripsikan atau mengungkapkan strategi pedagang kaki lima dalam pemenuhan kebutuhan social ekonominya.

 

C.   Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Lexy J. Moleong (2007:6) yaitu penelitian yang bermaksud untuk memenuhi fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian itu misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

 

D.   Tinjauan Literatur

Sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonindividualis ini terjadi karena adanya interaksi sosial, dimana interaksi ini merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorang atau antara kelompok-kelompok manusia dan antara orang perorang dengan kelompok manusia.

Sosial ekonomi segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat antara lain sandang, pangan, perumahaan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan, ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Pedagang kaki lima (dalam peraturan mentri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor41 Tahun 2012 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima) pasal 1 no 3 adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintahan daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk pemenuhan iklim usaha dan perkembangan usaha terhadap pedagang kaki lima sehingga mampu tumbuh dan berkembang baik kualitas maupun kuantitas usahanya. Tujuan penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima (dalam peraturan mentri dalam negeri republik Indonesia no 41 tahun 2012 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima) pasal 5 adalah:

a.    Memberi kesempatan berusaha bagi para PKL melalui penetapan lokasi sesuai dengan peruntukannya .

b.    Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha PKL menjadi usaha ekonomi mikro yang tangguh dan mandiri

c.    Untuk mewujudkan kota yang bersih, tertib dan aman dengan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan lingkungan.

Motivasi merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, presepsi dan kebutuhan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang itu sendiri disebut factor intrinsic atau factor di luar diri seseorang disebut factor ekstrinsik. Sedangkan strategi merupakan rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan aktivitas-aktivitas untuk menanggapi lingkungan dan membantu mencapai sasaran atau tujuan organisas

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

   A.        Umur

Usia bisa berpengaruh pada daya tahan tubuh dalam berkerja atau berjualan, orang yang cenderung berusia tua daya tahan tubuhnya sangat berbeda dengan orang yang masih muda. Untuk mengetahui hasil wawancara saya terhadap informan, dapat saya gambarkan hasil wawancara saya tentang usia dari sebanyak informan yang saya wawancarai tentang usia dari sebanyak 11 informan atau 36.67% berumur 30-35tahun, sebanyak 8 informan atau 26.66% berumur 36-40 tahun dan sebanyak 11 informan  36.67% berumur 41 tahun keatas. Jadi dapat saya simpulkan bahwa informan dalam penelitian ini berumur antara 30-41 tahun ke atas karena pada umur ini sudah cukup lama berkerja dan sudah memiliki pengalaman dalam berdagang/berjualan mampu membeli serta memberikan penilaian akan persepsi yang diberikannya terhadap pedagang kaki lima yang ada di jalan ini.

 

   B.        Jenis Kelamin

Jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap keinginan untuk menjual sesuatu dan untuk mendapatkan sesuatu. Antara laki-laki dan perempuan tentu berbeda daya jual menjual dari berbagai macam keperluan dan kebutuhan sehari-hari. Dalam hal ini laki-laki lebih dominan melakukan aktivitas berjualan kebutuhan hidup sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diperoleh keterangan sebanyak 8 informan 26.66% berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 22 informan 73.33% yang berjenis kelamin laki-laki. Maka dapat disimpulkan di dalam penelitian ini sebagian besar informan berjenis kelamin laki-laki karena aktivitas mereka yang banyak berjualan dan didukung pula dengan daya tahan tubuh yang kuat untuk berjualan.

 

   C.        Lamanya Beroperasi

Lamanya beroperasi pedagang kaki lima mempunyai pengaruh terhadap pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi keluarganya dan mempunyai pengaruh terhadap pengalaman dalam berjualan ataupun berdagang. Berdasarkan wawancara dengan informan diperoleh keterangan sebanyak 10 informan yang berjualan selama 3 tahun. Ada juga 8 informan yang sudah lama berjualan selama 4 tahun. Ada 7 informan yang berjualan selama 5 tahun dana da juga 5 informan yang sudah lama berjualan selama 6 tahun. Dapat disimpulkan bahwa ada lama perbedaan lamanya berjualan dari jumlah keseluruhan informan yaitu sebanyak 30 informan.

 

      I.        Motivasi dan Strategi PKL Berjualan di Jalan Pasar Serpong

 

pasar serpong adalah salah satu daerah yang berada di kota tangerang selatan, daerah yang sedang berkembang pesat mengalami persoalan yang menyangkut ketenagakerjaan dan pengangguran, hal ini tentunya akan berakibat padamasalah sosial. Sebagai contoh adalah perkembangan pesat sector informal (pedagang kaki lima) di 2011 mencapai 171 pedagang yang menjual berbagai jenis barang dagangan. Jalan pasar serpong menjadi focus kajian ini, yang ternyata dalam aktivitasnya mempunyai karakteristik tersendiri, misalnya tidak adanya keterikatan waktu kerja sehingga mereka bebas melakukan aktivitas dalam usahanya. Jumlah pedagang kaki lima ini hingga tahun mengalami peningkatan. Motivasi para pedagang kaki lima ini adalah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya mereka sehari-hari serta untuk meningkatkan dalam pendapatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan sosial dan kebutuhan ekonomi. Antara pedagang yang satu dengan pedagang yang lain memiliki modal yang berbeda-beda, tetapi memiliki motivasi yang sama yaitu untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan strategi pedagang kaki lima padasaat berjualan adalah berjualan dengan harga yang murah, barang dagangan yang halal, bersih dan yang penting adalah mutu dagangannya. Setiap PKL harus memiliki strategi dan bukan sebuah strategi saja namun langsung diterapkan dalam lapangan, sehingga mereka mendapatkan hasil yang lebih untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pedagang kaki lima juga memiliki jam kerja yang tidak tentu, lama usahanya pun berbeda dan jenis barang yang dijual pun berbeda, dilihat dari perbedaan tersebut tentunya pun pendapatan yang dihasilkan akan berbeda-beda pula dari setiap pedagang kaki lima. Misalnya pedagang kaki lima yang berjualan makanan dan minuman akan berbeda pendapatannya dengan pedagang yang menjual minuman. Para PKL juga berjualan di lokasi yang dapat menimbulkan masalah bagi masyarakat pengguna jalan maupun kendaraan yang berlanlu lintas, dengan pola berdagangnya yang membentangkan tenda, menggelar meja dan gerobakyang terbuka, tempat yang ramai, menempati trotoar jalan, emperan kios dan toko. Pola dagang seperti ini memang sangat menguntungkan karena tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk membangun tempat berjualan. Menghadapi permasalahan tersebut, pemerintah kota tangerang selatan telah membuat aturan yang berkaitan dengan keberadaan PKL yang berjualan disembarang tempat dan mengganggu kelancaran lalu lintas dan kesemerautan tata kota.jenis dagangan yang didagangkan oleh PKL berupa makanan, minuman, pedagang sayur mayur di sepanjang jalan pasar serpong. Para pedagang kebanyakan berdagang menggunakan gerobak dan peti-peti untuk tempat sayur mayurnya karena dinilai sangat praktis dan ekonomis, yang berjualan dengan menggunakan gerobak dan lain sebagainya pada umumnya yang berjualan makanan dan minuman dengan menggunakan tenda adalah pedagang makanan siap saji seperti tukang nasi goreng, bakso, mie ayam, nasi padang, dll. Dan tukang minuman seperti jus, air kelapa muda, air tebu, dll. Dari hasil pengamatan sebagaian besar PKL berasal dari luar serpong dan adapula yang berasal dari serpong tetapi merekasudah lama menetap di serpong khususnya kelurahan serpong dan kecamatan serpong itu sendiri.

 

    II.        Hasil Wawancara dengan Informan Pedagang Kaki Lima

 

a.    Motivasi

Motivasi merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap,kebutuhan persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang itu sendiri disebut intrinsik atau factor diluar diri seseorang yang disebut eksterinsik. Faktor di dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap dan pengalaman serta pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan faktor diluar diri seseorang dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena pengaruh pemimpin, kolega atau faktor-faktor lain yang sangat kompleks. Baik faktor intrinsk maupun faktor luar motivasi timbul karena adanya rangsangan. 1) motivasi pedagang kaki lima dalam berdagang atau berjual adalah untuk mendapatkan uang untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti untuk pendidikan anak-anaknya, kesehatan keluarga, kebutuhan makan-minum keluarga, kebutuhan pakaian dan rumah untuk keluarga yang harus di penuhi. Berdasarkan hasi wawancara bersama informan mengenai apa motivasi yang dimiliki oleh PKL dalam berdagang atau berjualan di jalan ini, sebagaian besar PKL menyatakan bahwa motivasi yang mereka miliki adalah hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harimulai dari pemenuhan kebutuhan hidup keluarga dan ada juga yang memiliki motivasi ingin mengembangkan diri dari kemampuan yang dimiliki sehingga dapat membuka lapangan perkerjaan juga untuk orang lain.

Motivasi yang dimiliki oleh pedagang merupakan suatu proses, karena dengan adanya kebutuhan yang harus dipenuhi maka mereka pun mempunyai motivasi untuk mengembangkan diri dan motivasi itu berasal dari proses psikologi pada setiap diri manusia. 2) motivasi pedagang kaki lima yang berdagang di jalan pasar serpong hanya dating dari diri sendiri dan keluarga saja belum ada dari pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai para PKL ini yang berjualan atau berdagang merasa tidak pernah mendapatkan motivasi dari pemerintah. Sebagian besar informan menyatakan bahwa mereka yang sebagai PKL saja selalu digusur oleh para pihak pemerintah bukannya memberikan motivasi atau masukan maupun memberikan solusi bagi para PKL seperti memberikan tempat yang strategis, cara menjual berbagai dagangan para PKL yang kurang laris atau kurang terlihat menarik dapat menjadi menarik. 3) motivasi PKL yang datangnya dari proses psikologis dalam diri seseorang dan dari luar diri sendiri yang dapat mendukung para PKL untuk terus tetap berjuang bagi keluarganya dari hasil berdagang atau berjualan di jalan pasar serpong. Berdasarkan hasil wawancara dari informan motivasi PKL miliki saat ini sudah cukup mendukung mereka berjualan atau berdagang karena mereka kalau bukan diri sendiri dan keluarga yang memotivasikan untuk berusaha siapa lagi karena yang diharapkan dapat dukungan dari pemerintah sama sekali tidak pernah meberikan motivasi dan dukungan kepada para PKL ini. Motivasi yang dari dalam diri sendiri sudah mereka miliki karena kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau masa depan para PKL inginkan untuk kehidupan keluarganya.

 

b.    Strategi

Lokasi pedagang kaki lima di jalan pasar serpong yang berada di badan jalan dapat memberikan nilai plus minus terhadap aktivitas mereka dalam hal berjualan atau berdagang. Para PKL menyatakan tidak ada strategi yang khusus dalam beroperasi berdagang atau berjualan. 1) suatu kawasan dalam hal untuk berjualan yang baik dari segala hal seperti tempat yang strategis tanpa merugikan orang lain seperti pengguna jalan (berkendaraan) dan pejalan kaki, kebersihan lingkungan juga terpelihara dengan tidak adanya sampah yang berserakan yang dapat membuat kekumuhan. Peningkatan PKL dari segi sosial ekonomi yang sangat dibutuhkan karena merupakan upaya untuk membangun daya dengan mendorong, memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Sehingga pemberdayaan PKL sangat diperlukan dalam hal memotivasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai ada tidaknya strategi khusus dalam berjualan yang penting mereka berjualan dengan baik dalam arti semua bahan yang digunakan halal dan tidak ada mengandung bahan-bahan selain yang dapat dimakan dan dengan harga yang sesuai sehingga pembeli tidak pergi tanpa membeli dagangan mereka dan tentunya dengan berbagai variasi dagangan yang dijual. Bahan-bahan dagangannya pun selalu baru dan segar sehingga pelanggan tidak merasa dibodohi. 2) strategi bagi PKL sangat diperlukan dan dibutuhkan karena dengan berjualan dan memiliki pekerjaan selain berjualan, PKL akan memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai selain berjualan adakah pekerjaan lain yang mereka kerjakan sebagai informan menyatakan bahwa mereka tentunya harus memiliki pekerjaan lain selain berjualan karena pendapatan mereka berjualan tidak mencukupi untuk memenuhi pemenuhan kehidupan hidup sehari-hari keluarganya. Ada yang berkerja sebagai pembantu rumah tangga yang hanya memasak, mencuci dan pulang pada siang harinya sehingga pada sore harinya dapat berjualan kembali. 3) PKL yang berjualan pada umumnya menggunakan jam kerja yang tidak tetap atau tidak pasti, sehingga sering kali terlihat pada waktu tertentu mereka berkerja relatif lama akan tetapi dalam waktu lain mereka berkerja dalam waktu yang singkat.

Dilihat dari jam kerja yang tidak pasti itulah PKL mendapatkan pendapatan yang lebih karena kapan saja mereka bisa berjualan. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai dari jam kerja yang tidak pasti atau tidak tetap pendapatan para PKL berjualan meningkat tetapi tidak terlalu tinggi, bisa dijadikan modal kembali untuk berjualan dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi tidak setiap harinya pendapatan dari penjualan tetap meningkat kadang ada juga yang turun dari hari biasanya. Hal ini tergantung dari banyak tidaknya konsumen yang membeli dagangan mereka.    

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A     Kesimpulan

 

1.    Motivasi PKL dalam Pemenuhan Sosial Ekonomi di Jalan Pasar Serpong

Motivasi merupakan kegiatan atau dorongan yang timbul dalam diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu. Dilihat dari pengertian diatas motivasi PKL adalah dating dari diri sendiri baik itu secara sadar atau tidak sadar, namun dari motivasi itulah mereka memiliki tujuan  untuk berjualan yaitu untuk dapat  memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari kebutuhan sekolah, makan sehari-hari sampai kesehatan tapi ada juga di antara para PKL yang berjualan karena merasa mempunyai keahlian membuat sesuatu sehingga berani untuk berjualan. Dari hasil wawancara yang saya lakukan terhadap 10 PKL sebagain besar PKL menyatakan motivasi yang dimiliki selama ini adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

2.    Strategi PKL dalam Pemenuhan Sosial Ekonomi di Jalan Pasar Serpong

Diantara PKL dan konsumen tentu saja ada simbosis mutualisme, dimana keduanya saling membutuhkan walaupun diantara para PKL dan konsumen ada saling dibutuhkan ataupun ketergantungan, tetapi para PKL harus memiliki strategi tersendiri dalam melakukan usahanya dimana harga bisa naik yang kadang-kadang dapat merugikan PKL. Dan hasil wawancara saya bersama informan di tempat, strategi yang dilakukan oleh para PKL dalam menghadapi harga barang yang melambung tinggi adalah biasanya mereka memperkecil barang dagang seperti mengurangi porsis dalam dagangannya serta tetap halal tanpa menggunakan cara-cara berjualan yang tidak baik untuk para konsumen. Tapi lain halnya dengan PKL yang berjualan minuman, mereka biasanya tidak dapat mengurangi porsisnya karena rasanya akan berubah atau akan berbeda, seperti PKL yang berjualan jus buah mungkin mereka dapat menaikan harganya saja.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini