PERSEPSI KELUARGA PEMULUNG TENTANG PENDIDIKAN, DI JALAN MOLEK III CIPUTAT KELURAHAN PISANGAN CIPUTAT TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah kebutuhan utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan taraf hidup manusia. Pendidikan pun merupakan dasar pembangunan manusia. Pentingnya pendidikan harus dilihat dalam konteks hak-hak asasi manusia, artinya setiap manusai berhak untuk memperoleh pendidikan. Pada sisi lain pendidikan merupakan kebutuhan dasar dari keberhasilan dan kesinambungan pembangunan, karena pembangunan memerlukan sumber manusia yang berkualitas serta mampu memanfaatkan, mengembangkan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. (Usman 2004:145)
Pengertian pendidikan itu dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia (anak didik) kea rah yang diinginkan. Dalam hubungannya dengan pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan merupakan suatu wadah untuk mengkrativitaskan kebudayaan. (Jakarsi, 1996:3-4)
Dalam budaya Indonesia, kepala rumah tangga terutama seorang ayah, memepunyai peranan yang sangat besar dalam rumah tangga termasuk dalam mengambil keputusan boleh atau tidaknya seorang anak untuk mendapat pendidikan. Untuk mengambil keputusan tertentu akan sangat tergantung kepada persepsi atau pandangan orang tua terhadap pendidikan.
Namun bagi keluarga miskin memilih untuk menyekolahkan anak adalah beban berat. ILO dan UNICEF juga menyatakan bahwa kesempatan mendapatkan pendidikan untuk anak-anak miskin terbatasa dan biayanya masih dirasakan mahal. Dan mutu yang rendah mengakibatkan anak-anak tidak mempunyai motivasi untuk tetap bersekolah. (Usman 2004: 16)
Sekalipun pengaruh kemiskinan sangat besar terhadap anak-anak yang tidak bersekolah, kemiskinan bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah pola pikir yang pendek dan sederhana akibat rendahnya pendidikan.
Dibidang pendidikan, pemerintah berupaya mengadakan atau lebih menekankan program Pendidikan Wajib Belajar 9 tahun. Namun kenyataannya pendidikan tersebut hanya dapat dinikmati atau dilaksanakan oleh masyarakat golongan keluarga yang mampu, lain halnya dengan keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung (keluarga pemulung), bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka sudah kurang, apalagi harus untuk memikirkan biaya akan pendidikan bagi anaknya.
Anak merupakan salah satu golongan penduduk yang berada dalam situasi rentan, dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Kehidupan anak dipandang rentan karena memiliki ketergantungan tinggi dengan orang tuanya. Jika orang tua lalai dalam menjalankan tanggungjawabnya maka anak akan menghadapi masalah .
Anak dalam setiap anggota masyarakat adalah anggota baru begitupun anak-anak yang hidup di lingkungan pemulung, karena usianya masih muda ia merupakan generasi penerus. Dalam kedudukannya demikian sangat penting bagi anak bertumbuh dan berkembang serta mendapat pendidikan secara maksimal sehingga kelak bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab sosialnya secara mandiri.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalahnya antara lain:
1. Bagaimana persepsi keluarga pemulung tentang pendidikan?
2. Apa tujuan pendidikan menurut keluarga pemulung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi keluarga pemulung tentang pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan menurut keluarga pemulung.
D. Batasan Masalah
Agar pembahasan yang akan dipaparkan oleh peneliti lebih terfokus, maka peneliti membatasi membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya pada mengetahui tentang persepsi dan tujuan keluarga pemulung terhadap pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ilmu, karena landasan teori ini merupakan acuan berfikir yang fundamental. Selain itu landasan teori juga merupakan landasan utama suatu karya ilmiah. Pada landasan teori yang memuat tentang penelitian ini cukup banyak jumlahnya, tetapi rasanya tidak memungkinkan kalau semuanya ditulis.
Oleh karena itu penulis membatasi diri pada hal-hal yang paling relevan dalam penelitian yakni Persepsi Keluarga Pemulung Tentang Pendidikan, Di Jalan Molek Iii Ciputat Kelurahan Pisangan Ciputat Timur.
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi : merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
1) Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
- Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
- Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
- Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
- Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
- Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
- Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2) Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
- Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
- Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
- Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
- Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
- Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
2. Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
b. Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
b) Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
c) Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
d) Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
c. Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
a) Fungsi Biologis
· Untuk meneruskan keturunan
· Memelihara dan membesarkan anak
· Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
· Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
· Memberi kesempatan untuk berekreasi
b) Fungsi Psikologis
· Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
· Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya
· Perlindungan secara psikologis
· Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
c) Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
· Meneruskan nilai-nilai budaya
· Sosialisasi
· Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
d) Fungsi Sosial
· Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
· Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
· Pengaturan ekonomi atau keuangan
e) Fungsi Pendidikan
· Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
· Persiapan untuk kehidupan dewasa.
3. Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa. Pemulung
a. Pengertian Pemulung
orang yg mencari nafkah dng jalan mencari dan memungut serta memanfaatkan barang bekas (spt puntung rokok) dng menjualnya kpd pengusaha yg akan mengolahnya kembali menjadi barang komoditas; orang yg memulung. Pendidikan
a. Pengertian pendidikan
Pada dasarnya pengertian pendidikan (UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata 'didik' dan mendapat imbuhan 'pe' dan akhiran 'an', maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
b. Fungsi Pendidikan
· Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan watak dan emosi individu. Pengembangan watak dan emosi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan dari pendidik. Eksitensi pendidik dapat dinafikan ketika problematika yang timbul dapat diseleseikan sendiri oleh peserta didikdan tidak membutuhkan peranan pendidik. Namun ketika problematika yang timbul yang tidak diseleseikan hanya oleh peserta didik maka keterlibatan pendidik sangat dibutuhkan.
· Pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan individu dalam dinamika masyarakatnya. Jadi proses pendidikdn yang diciptakan diarahkan untuk memahami watak dan emosi individu, dan selanjutnya individu dituntut untuk berdinamika sesuai dengan kondisi sosial yang berkembang. Pendidikan seperti ini terjadi dalam rumah keluarga dan sosial, atau disebut dengan "pendidikan keluarga" atau "pendidikan masyarakat".
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
B. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Jalan Molek III Ciputat merupakan salah satu lingkungan penduduk di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti atau sering disebut human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Karena dalam penelitian ini menggunawan metode wawancara, maka peneliti menyiapkan pedoman wawancara sebagai instrumennya.
D. Sumber Data
Untuk mengumpulkan data lapangan, diperlukan :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan wawancara dengan informan atau responden. Peneliti akan wawancara dengan informan untuk menggali informasi mengenai strategi rekrutmen dan motivasi kerja tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data tambahan berupa informasi yang akan melengkapi data primer. Data tambahan yang dimaksud meliputi dokumen atau arsip didapatkan dari berbagai sumber, foto pendukung yang sudah ada, maupun foto yang dihasilkan sendiri, serta data yang terkait dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah:
1. Wawancara
Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah tahap penjajakan dimana peneliti mengumpulakn informasi tentang siapa saja atau keluarga yang akan menjadi informan kunci. Tahap kedua setelah mendapatkan informan kunci, dilakukanlah wawancara mendalam dan terbuka, tentunya peneliti harus sudah mempersiapkan daftar pertanyaan.
Yang menjadi informan adalah ketua lurah dan keluarga Pemulung. Dari lurah peneliti mendapatkan informasi terkait keadaan desa, data statistik penduduk, letak geografis, sejarah desa dan sebagainya. Kemudian untuk mencari data selanjutnya,maka dicarilah informan lain yaitu keluarga pemulung yang terlibat langsung dengan masalah penelitian.
Keluarga pemulung ini adalah informan kunci, dari informan kunci inilah didapatkan data mengenai persepsi keluarga pemulung tentang pendidikan. Dalam penelitian ini ada tiga keluarga pemulung yang bercerita tentang kehidupan mereka sehari-hari, persepsi mereka tentang pendidikan, tujuan dan apa harapan mereka tentang pendidikan. Suasana wawancara berjalan santai.
2. Observasi
Observasi (pengamatan) ini bertujuan untuk mengamati suatua situasi sossial terkait: keadaan, peristiwa, kegiatan dan sebagainya yang berhubungan dengan kelaurga pemulung di Kelurahan Pisangan.
F. Metode Analisa Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola. Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah melakukan pengamatan, pemahaman, kemudian menyimpulkan hasil pengamatan tersebut sehingga akan ditemukan suatu permasalahan atau gejala-gejala yang sedang dihadapi di lokasi penelitian. Peneliti menggunakan metode ini untuk memberikan gambaran keadaan subyek dan obyek penelitian. Metode deskriptif kualitatif pada dasarnya memberikan gambaran mengenai kondisi dan kejadian secara umum sebagai akumulasi data dasar dan hasil penelitian. Metode deskriptif kualitatif yaitu analisis dengan pemaparan data-data dalam menyusun argument dan interpretasi dilakukan dengan alur berfikir deduktif dan induktif.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Hardius dan Nachrowi. 2004. Pekerja Anak Di Indonesia Kondisi, Determinan dan Eksploitasi (Kajian Kuantitatif). Jakarta: PT Gramedia.
Jakarsi. 1996. Peranan Pendidikan Dalam Pembinaan Kebudayaan Nasioanl Daerah Kalimantan Selatan. DEPDIKBUD.
Uma, Hamninee. 2013. Persepsi,Pengertian, Definisi dan Faktor Yang Mempengaruhi. http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang-mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01. Diunduh pada tgl 15 juni 2015 jam 15:57.
2012. http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html. Diunduh 15 juni 19:06.
http://www.artikata.com/arti-374589-pemulung.html. Diunduh pada 15 juni 2015 19:36.
Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 2003. Pengantar dasar kependidikan. Usana Offset Printing. Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar