Rabu, 17 Juni 2015

tugas uas kualitatif

Nama: Sela Nopia Ningsih

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam 6

Nim : 1112052000014

Tugas Uas Metode Penelitian Kualitatif

Tanggal : 17-06-2015


METODE PENGAJARAN BIDANG STUDY FIKIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRAKTEK SHALAT LIMA WAKTU DI MTS. SIRAJUL FALAH BOJONG INDAH BOGOR

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Lembaga pendidikan Tingkat Pertama yang berciri khas agama islam. Madrasah Tsanawiyah (MTs) berperan sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak didik, baik yang bersifat internal (kepribadian diri) maupun External. Sejalan dengan itu Madrasah Tsanawiyah sesuai dengan tujuan Pembangunan Nasional, yaitu mengarahkan kepada peningkatan kualitas Manusia beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekeri luhur, kepribadian baik, bertanggung jawab.

Madrasah Tsanawiyah di dirikan atas dasar inspirasi umat islam dengan berorientasi kepada pelaksanaan Misi Islam yang tergabung kedalam tiga aspek pengembangan kehidupan manusia, yaitu :

1.      Kehidupan dunia yang mendorong manusia sebagai hamba Allah SWT untuk mengembangakan diri dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai nilai yang mendasari keidupan yaitu nilai-nilai Islam.

2.      Kehidupan Ukhrowi mendorong manusia untuk mengembangkan dirinya dalam pola kehidupan hubungan yang serasi dan seimbang dengan Tuhannya.

3.      Hubungan anara kehidupan Dunia dan Ukhrowi mendorong manusia untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang mempunyai ilmu pengetahuan dan keterampilan.[1]

Dari paparan diatas sudah jelas bahwa Madrasah Tsanawiyah sangat memperhatikan tiga aspek yang pening yang sesuai dengan tujuan pendidikan secara Universal.

Mata pelajaran Ilmu Fiqih adalah salah satu pelajaran agama yan diajarkan di Madrasah Tsanawiyah Sirajul Falah. Ruang lingkup ilmu Fiqih di Madrasah Tsanawiyah membahas materi pokok pengajaran shalat lima waktu atau shalat fardhu dengan tujuan Madrasah Tsanawiyah kelas VII mendapat pengajaran shalat munfarid, jamaah, shalat jenazah, wudhu dan tata cara ibadah lainnya.

A.    Rumusan Masalah

Berangkat dari  latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

      Adakah pengaruh pembiasaan shalat berjamah di sekolah pada pelajaran Ilmu Fikih siswa MTs. Sirajul Falah?

B.     Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh pembiasaan shalat berjamah di sekolah pada pelajaran Ilmu Fikih siswa MTs. Sirajul Falah. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah guru mengetahui siswanya.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah guru mengetahui adalah guru mengetahui dimana anak didiknya bagaimana melakukan shalat baik munfarid atau berjamaah, lebih berpacu pada pelaksanaan sholat berjamaah atau munfarid.

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian dan Keutamaan Ilmu Fikih

1.      Pengertian Ilmu Fikih

Ilmu fikih menurut bahasa  ialah Al-Fahmu yang berarti Faham atau mengerti hadis Rasulullah SAW.menurut istilah Syar'I yaitu ilmu dengan hokum hokum syar'I amaliyah yang dipraktekan dan dikemukakan secara mendetail, atau himpunan hokum syar'I amaliyah di uraikan secara terperinci.

Ilmu fikih adalah pengetahuan yang membicarakan hokum hokum yang bersumber dari Al-Qur'an, sunah, dalil dalil syar'i lainya.  Dengan demikian fikih merupakan formulasi dari Nash Al-Qur'an dan Sunnah yang berbentuk Syariat Islam yang akan di amalkan oleh umatnya. Hukum itu berbentuk hokum amaliyah yang diamalkan oleh setiap mukalaf (artinya orang yang diberi tanggung jaawab melaksanakan ajaran Islam dengan tanda tanda seperti Baligh, Berakal, Sadar, dan sudah masuk Islam.[2]

2.      Keutamaan Ilmu Fikih

Adapun keutamaan dari mempelajari Ilmu Fikih ialah siswa dapat mengatahui dan memahami pokok pokok syariat agama Islam secara terperinci dan menyeluruh, terutama dalam pelaksanaan shalat lima waktu, baik berjamaah atau munfarid.

A.             Fungsi dan tujuan Pengajaran Ilmu Fikih di Madrasah Tsanawiyah

Mata pelajaran ilmu fikih adalh suatu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam dari segi syari'at Islam tentang tata cara melaksanakan ibadah Kepada Allah SWT.

1.      Fungsi

Fungsi utama dari pelajaran ilmu Fikih secara umum adalah:

a. Menumbuhkan kebiasaan dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt, ketentuan agama  (Syariat) dengan Ikhlas, dan tuntutan akhlak yang mulia.

b.Memberikan dorongan untuk lebih mensyukuri nikmat Allah SWT.

c. Memberikan pengatahuan agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

2.      Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Fikih di Madrasah Tsanaawiyah

Tujuan dari pelajaran di MTs yaitu agar siswa dapat mengembangkan minat dalam mempelajari agama, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pengamalan agama.

 

B.     Pengertian dan Kedudukan Shalat dalam Islam

1.      Pengertian Shalat

 "…. Dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui

 ( Q.S At-Taubat (9): 103.

Kewajiban shalat lima waktu dimulai malam Isra Mi'raj  Rasulullah SAW, yaitu tahun kesepuluh kenabian beliau, tepatnya pada tanggal 27 rajab.

2.      Kedudukan Shalat dalam Islam

Shalat adalah tiang agama. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, "induk (kepala) dalam islam dan tiangnya adalah Shalat, dan ialah perkara yang paling uama dari semua ibadah", yang selanjutnya kewajiban shalat diterima langsung oleh Rasul pada malam Isra Mi'raj dengan tanpa perantara.

Diriwayatkan dari Syurail dari Ashim dan Abi Wail dari Abdullah dia berkata, " Rasulullah Saw Bersabda:

"Amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba adalah shalat, dan perkara pertama kali yang akan diputuskan si antara manusia asalah urusan darah"

        Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, kedudukan  shalat sangatlah penting dalam Islam, sehingga memelihara shalat harus dilaksanakan dalam keadaan apapun baik dirumah, pejalanan, dalam keadaan aman maupun tidak aman. bahkan harus tetap terpelihara dan dikerjakan walaupun dalam keadaan sakit. Jika tidak bisa berdiri maka dibolehkan mengerjakan shalat dalam keadaan duduk. Jika tidak bisa duduk maka diperbolehkan dengan berbaring.

Sabda Rasulullah SAW:

Artinya :

" imam ibnu Hushoin Rodiyallahu anhu berkata : Aku mempunyai penyakit bawasir, bila aku menanyakan kepada Nabi Shalallohu Alaihi Wa Sallam tentang cara shalat. Beliau bersabda : " Shalatlah dengan berdiri, jika kau  tak mampu maka dengan duduk, maka jika tidak mampu maka dengan berbaring". Riwayat Bukhori.

C.       Metode Pengajaran

1.      Metode Tanya Jawab

v  Pengertian:

Metode Tanya jawab ialah : Penyampaian pelajaran dengan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang murid menjawab tentang bahan materi yang ingin diperolehnya.

v  Metode Tanya jawab sangat tepat di gunakan:

untuk merangsang siswa memperhatikan topic yang sedang di bahas,

sebagai selingan atau evaluasi pelajaran yang telah diberikan.

Sebagai selingan dari pembahasan.

v  Kelebihan dari Metode Tanya Jawab adalah :

Siswa dapat berperan aktif, karena siswa dapat menyampaikan pemikirannya baik berupa pertanyaan atau jawaban. (Contoh : siswa menanyakan tentang bagaimana bacaan sujud sahwi kepadanya gurunya).

Membuat siswa lebih memahami dengan pelajaran yang di bahas

Siswa tidak merasa bosan.

 

2.      Metode Diskusi

v  Pengertian:

Metode diskusi adalah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan diskusinya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid.

 

v  Metode diskusi sangat tepat digunakan untuk:

Untuk mencari keputusan atau memutuskan masalah secara bersama sama.

Untuk membiasakan siswa mendengarkan pendapat temanya.

a.      Metode Demonstrasi dan Eksperimen

a.      Pengertian:

Metode demonstrasi  adalah metode mengajar dimana guru atau siswa memperlihatkan pada seluruh tentang suatu proses (contoh proses cara mengambil air wudhu, proses mengerjakan shalat jenazah).

Metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama sama mengerjakan suatu latihan apa yang telah diketahui (contoh melakukan eksperimen tentang tanah/ debu yang dapat digunakan untuk bertayamum).

b.   Metode Demonstrasi dan Ekperimen sangat di gunakan untuk:

               Lebih mudah dipahami siswa karena sifatnya langsung di praktekan

               Siswa lebih semangat karena tidak selalu mendengarkan

 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu cara pendekatan yang tepat untuk dapat memperoleh data-data yang akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode penelitian yang harus ada relevansinya antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1.      Jenis Penelitian:

      Penelitian Lapangan

Yakni penelitian yang dilakukan peneliti dengan terjun langsung, dalam hal ini adalah ke Kesekolah MTs. Sirajul Falah,

      Pendekatan Kualitatif

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan.

 

2.      Metode Pengumpulan Data

      Observasi (pengamatan)

Metode observasi, berdasarkan seringkali oleh orang lain sebagai suatu aktivitas yang sempit, yaitu memperhatikan sesuatu dengan mata. berdasarkan pengertian psikologis observasi atau pengamatan berisi pemuatan perhatian terhadap seluruh objek dengan mneggunakan seluruh panca indra. Jadi observasi daapt dilakukan dengan panca indara berupa penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba. [3]

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai  metode pengajaran bidang study fikih dan pengaruhnya terhadap shalat lima Waktu  pada siswa MTs. Sirajul Falah.

 

      Wawancara

Wawancara  adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Tanya jawaab secara langsung antara siswa dan guru bidang Study Fikih Mts Sirajul Falah, dengan membahas tentang pelaksanaan shalat 5 waktu.

Disini penulis mewawancarai 2 orang siswa dan 2 orang siswi Mts Sirajul Falah kelas VII, tentang hal hal yang berkaitan dengan tata cara shalat, shalat munfarid, berjamaah dan wudhu.

      Analisis data

Adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, katagori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis (ide)kerja seperti apa yang telah disarankan oleh  data.[4]

           Dalam menganalisa data yang diperoleh dan dikumpulkan, peneliti menggunakan metode deskripstif kualitatif.  Dan mengolah data tersebut untuk membuktikan apa ada pengaruh pelajaran ilmu fikih terhadap pengamalan ibadah shalat lima waktu di MTs Sirajul Falah.


BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH SIRAJUL FALAH

A.    Sejarah singkat Berdirinya

Kebutuhan akan pendidikan Islam Menengah Pertama merupakan latar belakang utama berdirinya lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Sirajul Falah yang berlokasi di Desa Bojong Indah  Rt 03/01 Kecamatan Parung. Kabupaten Bogor.

Dengan beradanya yayasan sirajul falah yang dilatarbelakngi oleh aspirasi masyarakat khususnya umat islam di Desa Bojong Indah yang merasa pentingnya akan pendidikan yang berciri khas pendidikan agama Islam.

B.     Hasil Penelitian

Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada siswa- siswi MTs Sirajul falah menunjukan bahwa:

Dalam pembelajaran mata pelajaran Fikih terdapat banyak pengaruh dan peningkatan  terhadap ibadah sehari hari siswa siswi MTs. Sirajul Falah.  Dimulai dari tata cara wudhu beserta bacaanya, betayamum, shalat jenazah.

Pengaruh Bidang Study Fikih terhadap Shalat lima waktu di MTs Sirajul Falah kelas VII sangat memunyai pengaruh besar dalam kehidupan mereka sehari hari. dalam melaksanakan shalat tepat waktu, dan mereka lebih mengutamakan shalat berjamaah dari pada shalat munfarid(sendiri) baik iu dilakukan di sekolah Sirajul Falah atau dirumah.

 

 

 

 

 

 



[1] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) H. 44.

[2] Zakiyat Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Ialam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). H.43.

[3]

[4] Lexy Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta, Rosdakarya,). 1993. H. 103.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini