Selasa, 06 Oktober 2015

IKRIMA NUR ALFI_PROFIL SOSIOLOG, TEORI DAN DAN PENGARUHNYA KARL MANNHEIM_TUGAS 4 SOSKOY

NAMA                  : IKRIMA NUR ALFI

NIM                       : 11140540000015

PRODI                   : PMI 3

Karl Mannheim, seorang sosiolog Hungaria yang pindah ke Jerman dan akhirnya menetap di Inggris. Lahir di Budapest pada tahun 1893 dari seorang ayah Hongaria dan ibu orang Jerman. Dia menghabiskan masa kanaknya di kota kelahirannya. Setelah lulus dari sekolah menengah (humanistik gymnasium) dia melanjutkan ke perguruan tinggi di Budapest kemudian ke Jerman, sempat tinggal di Prancis mengikuti teman-temannya. Di Jerman dia menjadi murid E. Husserl, E. Lask, H. Rickert. Di Budapest dia menjadi murid Georg Lukacs, B. Zalai. Dengan Lukacs dia tidak hanya menjalin hubungan antara murid dan guru, tapi juga sebagai sahabat dan rekan kerja. Mannheim menikah dengan kawan seperguruan tingginya, Juliska Lang, yang kemudian menjadi psikolog dan banyak membantu Mannheim dalam karirnya sebagai ilmuwan.

Selama Hungaria di bawah kekuasaan Soviet pada tahun 1919, dia diberi jabatan oleh Lukacs. Setelah kekuasaan itu runtuh, Mannheim pindah ke Jerman. Di jerman dia menjadi pengajar sukarela di Universitas Heidelberg pada tahun 1925. Waktu itu Heidelberg menjadi pusat utama intelektual Jerman. Disana pula Mannheim merampungkan disertasi pos-doktoralnya "History of Conservatism", diterbitkan pada tahun 1927 dengan judul Conservative Thought.

Pada tahun 1929 Mannheim pindah ke Universitas Frankfurt. Disana dia menjabat Guru Besar Sosiologi dan Ekonomi. Meskipun semangat intelektualnya sejalan dengan mazhab Frankfurt, tapi gagasannya sering berseberangan dengan mazhab Frankfurt. Selama kiprah akademisnya di Frankfurt itulah benih-benih gagasannya tentang sosiologi pengetahuan mulai ditanamkan. Namun pada masa pemerintahan Hitler dia diberhentikan dari jabatannya di universitas pada tahun 1933 berdasarkan ketetapan Nazi.

Setelah diberhentikan dari jabatannya di Jerman, Mannheim bermigrasi ke Britania-Inggris. Kedatangannya ke Inggris atas undangan Harold Laski. Tidak lama setelah itu dia mengajar sosiologi pada London School of Economics, kemudian pindah ke Universitas London. Setahun sebelum meninggal dunia Mannheim diangkat menjadi Guru Besar di Universitas London dalam bidang Sosiologi Pendidikan. Selama di Inggris Mannheim menyunting The Library of Sociology and Social Reconstruction.

Mannheim meninggal dunia dalam usia yang tidak terlalu tua. Namun hasil karyanya mempunyai arti tersendiri bagi perkembangan ilmu sosial. Di tahun-tahun terakhir dia banyak memperhatikan masalah pendidikan. Bahkan beberapa bulan sebelum kematiannya dalam tahun 1947, Mannheim dicalonkan sebagai direktur UNESCO. Selama menetap di Inggris Mannheim banyak memberi kontribusi bagi perkembangan dan kemajuan sosiologi di Inggris, sehingga sosiologi menjadi disiplin ilmu yang disegani.

 

Mannheim sangat berminat pada filsafat, khususnya epistemologi. Di awal-awal karirnya, Mannheim memusatkan analisanya pada persoalan interpretasi, kemudian epistemologi dan dalam berbagai macam pengetahuan partikular. Seperti gurunya, Lukacs, gagasan filosofis Mannheim banyak dipengaruhi oleh gagasan-gagasan filosofis Georg Simmel. Pengaruh ini tampak jelas dalam karyanya "Soul and Culture" yang dipublikasikan pada tahun 1918 sebelum dia pindah ke Jerman.

Selama berada di Inggris minatnya beralih pada perencanaan masyarakat. Disini fokusnya pada isu-isu seperti birokratisasi masyarakat, pembentukan struktur kepribadian, peran dan posisi intelegensia, hubungan antara sosiologi dan kebijakan sosial. Beberapa hasil karyanya mengenai masalah itu diantaranya Man and Society in an Age of Reconstruction (1935), Diagnosis of Our Time (1943), Freedom, Power and Democratic Planning (diterbitkan setelah Mannheim meninggal, 1950). Bahan-bahan kuliahnya selama berada di Inggris diterbitkan pada tahun 1957 setelah dia meninggal, disunting oleh bekas mahasiswanya J.S. Eros dan W.A.C. Stewart dengan judul Systematic Sociology: An Introduction to the Study of Society. Dalam buku tersebut diungkapkan ruang lingkup sosiologi sistematis, yakni pelbagai bentuk kehidupan-bersama manusia. Bagi Mannheim bentuk bentuk kehidupan-bersama tidaklah berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis dan kebudayaan. Mannheim mengonsepsikan sosiologi sebagai alat perencanaan masyarakat untuk menghindari bahaya totalitarianisme dan sistem kelas.

Dalam menganalisa kehidupan sosial Mannheim sangat terpengaruh oleh interpretasi Lukacs tentang marxisme dan mendukung analisa fenomena kultural terhadap identifikasi sudut pandang kelas. Namun tradisi interpretatif neo-Kantian nampaknya mempunyai pengaruh yang lebih besar pada konsepsi Mannheim ketimbang konsepsi Lukacs. Disamping itu tradisi historisme Jerman tampak dalam gagasan-gagasannya terutama melalui Dilthey dengan pembedaannya antara Naturwissenschaften (ilmu pengetahuan alam) dan Geisteswissenschaften (ilmu pengetahuan sosial) yang mesti dioperasikan dengan metode yang berbeda. Eklaren bagi ilmu alam dan verstehen bagi ilmu sosial. Sebagaimana dalam karyanya On the Interpretation of Weltanschauung Mannheim menyatakan bahwa produk-produk kultural memerlukan interpretasi makna yang tidak dapat dilaksanakan dengan metode ilmu pengetahuan alam.

Dalam teori interpretasinya atas fenomena intelektual, Mannheim membedakan interpretasi ideologis dari interpretasi sosiologis. Interpretasi ideologis, yang dikembangkan oleh Marxis, bagi Mannheim, merupakan interpretasi dari pikiran tertentu yang tetap terjebak dalam imanensi pikiran. Sedang interpretasi sosiologis merupakan interpretasi dari luar yang mencoba menghubungkan pengetahuan dengan konteks sosial yang lebih luas, dari sana datangnya petunjuk-petunjuk yang kita pahami artinya. Bila orang coba menginterpretasikan pikiran dari dalam, maka isinya muncul sebagai ide. Ketika orang mencoba pendekatan dari luar, isinya muncul sebagai ideologi, ideologi dianggap sebagai fungsi dari eksistensi yang ditempatkan di luar. Penggunaannya ini berarti pembukaan semua hubungan diatur secara eksistensial hanya menciptakan pengaruh dan kemunculan yang mungkin dari fenomena intelektual. Namun Mannheim menganggap interpretasi ideologis telah membuka langkah pada interpretasi yang lebih utuh, yakni interpretasi sosiologis.

 

Interpretasi sosiologis, bagi Mannheim, merupakan suatu diskusi mengenai pelbagai jenis interpretasi yang memperkaya interpretasi imanen atau intrinsik. Dengan mempergunakan penafsiran tersebut akan dapat diungkapkan pra-anggapan pra-anggapan eksistensial yang mempunyai arti. Hal ini bukan berarti bahwa interpretasi sosiologis meninggalkan ruang lingkup intelektual, karena pra-anggapan pra-anggapan eksistensial itu mempunyai arti tertentu, walaupun sifatnya prateoritis. Ketika interpretasinya disempurnakan Mannheim melakukan penelitian sistematis pada kontribusi kekuatan sosial terhadap bentuk-bentuk pengetahuan. Bahasan tersebut memasukkan (tidak terbatas pada) dampak generasi, tradisi intelektual, kepentingan kelas pada perbedaan-perbedaan konsepsi kepercayaan

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini