LAPORAN HASIL PPENELITIAN
KISAH SANG PECANDU NARKOBA YANG BERUBAH
MENJADI AKTIVIS, MOTIVATOR LAGI BERMANFAAT
Dosen Pembimbing:
Dr. Tantan Hermansyah M.Si
Disusun Oleh:
1. Fana Tri Astuti ( 11150510000237 ) Jurnalistik 1 B
2. Juliah ( 11150510000058) KPI 1 B
3. Ikhwana Mutuah ( 11150510000057) Jurnalistik 1 A
4. Milatun Hanifah ( 11150510000030 ) KPI 1 A
5. Wahyu Oktaviani (11150510000173 ) KPI 1 B
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Alhamdulilah, segala puji hanyalah milik Allah SWT dan syukur senantiasa kita kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik dan hidayahNYA. Semoga Allah Swt senaniasa mencurahkan keselamatan atas junjungan kita Rasullullah Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wassala, keluarga dan para pengikutnya yang setia hinggga akhir jaman nanti.
Dewasa ini kita tahu bahwa narkoba merupakan permasalahan yang menjadi kecemasan bagi umat manusiawi sekarang ini. Bahkan menurut Badan Narkotika Nasional, Narkoba bukan hanya permasalahan yang harus diselesaikan, karena dibalik semua kejahatan itu ada tindak kejahatan lain yang mengikat bagaikan tali ikatan simpul lingkaran setan. Kita semua yakin di dunia ini tidak ada yang ingin terjerat dalam penyalahgunaan narkoba, mengigat tujuan hidup sebagai manusia yang ingin tetap memberikan yang terbaik bagi keluarga, bangsa dan negara.
Sebenarnya kita tahu bahwa segala sesuatu yang besar itu bermula dari hal yang kecil. Namun tak banyak yang megerti bagaimana hal kecil bisa mendatangkan sesuatu yang besar ketika kita melakukan hal yang besar justru tidak mendatangkan apa-apa.
Setiap orang mempunyai masa lalu, dimana masa lalu inilah yang menghantarkannya kepada masa depan yang lebih cerah. Masa lalu bisa berupa hal yang menyakitkan, buruk, dan sebagainya.yang lebih menakjubkan lagi apabila seseorang mempunyai masa lalu yang elam namun Ia dapat membawa perubahan bagi masyarakat di sekitarnya dengan keahlian yang ia miliki. Sehingga seseorang dapat selalu mengingatnya dalam sejarah kehidupannya di dunia.
Dalam hal ini kami sebagai mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta tertarik untuk mewawancarai salah seorang aktivis yang mempunyai pengalaman istimewa yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat sekitarnya. Yang membahas tentang masalalu seseorang pemakai narkoba namun dapat menjalani masa pemakaiannya hingga ia ridak memakai nerkoba tersebut. Bahkan sekarang menjadi seorang aktivis dan pengajar di sebuah sanggar. Pengalaman hidupnya dapat banyak diambil daya positif sebagai contoh untuk para masyarakat khususnya untuk para pelajar seperti kami ini.
B. Pertanyaan Penelitian
1. Kisah alasan kenapa bisa memakai narkoba?
2. Apakah keluarga anda tahu bahawa anda adalah pemakai narkoba?
3. Bagaimana tanggapan keluarga anda tentang hal tersebut?
4. Adakah yang membuat anda berhenti memakai narkoba?
5. Jika ada mengapa alasannya?
6. Setelah tidak menjadi pemakai narkoba, apakah kegiatan selanjutnya?
7. Prestasi apa saja yang telah di dapat dari Rumah Angklung?
8. Apakah saran anda untuk generasi kita kedepannya?
C. Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan dalam mengumpulkan data ini adalah dengan cara metode wawancara. Yaitu dengan cara mendapatkan informasi dari pertanyaan yag diajukan kepada narasumber secara langsung. Cara inilah yang vanyak dilakukan di Indonesia belakangan ini,karena wawancara merupakan hal terpenting yang dilakukan saat survey.tanpa wawancara peneliti akan kehilangan data atau informasi yang didapat saat bertanya langsung.data seperti itu merupakan tulang punggung bagi setiap penelitian atau survey.
Yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan Tanya jawab untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab tatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Tanya jawab sepihak berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sementara pihak yang ditanya aktif daam memberikan jawaban atau tanggapan. Dari devinisi itu kita tahu bahwa Tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah terencana dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan.
Pada penelitian, wawancara dapat berfungsi sebagai primer atau pelengkap. Sebagai metode primer, data yang diperoleh dari wawancara merupakan data yang utama guna menjawab permasalahan penelitian. Sebagai pelengkap, wawancara berfungsi sebagai pelengkap metode lainnya yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan penelitian.
Karena kata ''mewawancarai'' dalam pengunaan sehari-hari mengacu pada begitu banyak jenis interaksi yang berbeda-beda, sulit untuk menulis definisi yang mampu mengakomodasi semuanya. Meskipun demikian, penting bagi kita untuk menetapkan sebuah definisi mendatar sebagai sebuah kerangka acuan. Oleh karena itu, kami sebagai peneliti mendefinisikan wawancara sebagai suatu bentuk yang dikhususkan dari komunikasi lisan dan bertatap muka antara seorang penanya dengan responden dalam memenuhi suatu tujuan tertentu.
D. Tinjauan Teoritis
Dalam penelitian ini kami mengambil teori Karl Marx. Karl Marx lahir di Trier, Prussia, pada tanggal 5 Mei 1818. Ayahnya, seorang pengacara, memberikan nuansa kehidupan kelas menengah pada keluarganya. Berkenaan dengan penelitian kami yang membhas tentang kehidypan kelamnya di masa lalu dan menjadi seorang aktivis perubahan di masa sekarang dan yang akan datang menurut Karl Marx
" manusia menciptakan sejarah mereka sendiri, tetapi mereka tidak menciptakannya sebagai mana yang mereka senangi, mereka tidak menciptakannya dalam keadaan dimana mereka bisa memilih sendiri, tetapi keadaan secara langsung bertemu dari masa lalu. Tradisi dari semua generasi yang telah meninggal, menghimpit seperti sebuah mimpi buruk dalam otak kehidupan.
(Marx, 1852/1970: 15)
Kemudian dalam teori konflik juga ia mengatakan bahwa potensi-potensi konflik terutama terjadi dalam bidang perekonomian, dan ia pun memperlihatkan bahwa perjuangan atau konflik juga terjadi dalam bidang distribusi prestise atau status dan kekuasaan politik.
Segi-segi pemikiran filosofis Marx berpusat pada usaha untuk membuka kedok system nilai masyarakat, pola kepercayaan dan bentuk kesadaran sebagai ideology yang mencerminkan dan memperkuat kepentingan kelas yang berkuasa. Meskipun dalam pandangannya, orientasi
Tekanan Marx pada pentingnya kondisi materiil seperti terlihat dalam struktur masyarakat, membatasi pengaruh budaya terhadap kesadaran individu para pelakunya. Terdapat beberapa segi kenyataan sosial yang Marx tekankan, yang tidak dapat diabaikan oleh teori apapun yaitu antara lain adalah, pengakuan terhadap adanya struktur kelas dalam masyarakat, kepentingan ekonomi yang saling bertentangan diantara orang-orang dalam kelas berbeda, pengaruh yang besar dari posisi kelas ekonomi terhadap gaya hidup seseorang serta bentuk kesadaran dan berbagai pengaruh dari konflik kelas dalam menimbulkan konflik perubahan struktur sosial, merupakan suatu hal yang sangat penting.
Marx lebih cenderung melihat nilai dan norma budaya sebagai ideology yang mencerminkan usaha kelompok-kelompok dominan untuk membenarkan berlangsungnya dominasi mereka. Apanila Konsensus terhadap nilai dan norma ada, para ajli teori konflik menduga bahwa consensus itu mencerminkan control dari kelompok dominan dalam mastarakat terhadap berbagai media komunikasi ( seperti lembaga pendididikan dan lembaga media massa), dimana kesadaran individu dan komitmen idelogi bagi kepentingan kelompok dominan dibentuk.
.
BAB II
GAMBARAN UMUM SUBJEK / OBJEK
A. Gambaran Umum Subyek
Nama : Arif Sarifudin
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Desember 1981
Alamat Rumah : Jl. Anggrek III No. 21, Larangan Indah RT 03 RW 05 Ciledug- Tangerang 15154
Alamat Kantor : Office :
Bintaro Business center
Jl. RC. Veteran No. 1 Jakarta Selatan
Workshop :
Pasaraya The Pride Of Indonesia lantai 3
Jl. Iskandarsyah II No. 2, Blok M-Jakarta Selatan
Status : Menikah
Telepon : +6282122478242
Riwayat Pendidikan : - SDN 09 Pagi Tugu Utara, Koja
- SMPN 114 Plumpang , Semper-Jakarta Utara
- SMK Perkapalan Dirgantara, Tanjung Priok
- STSI Bandung 2005-2007
- Psikologi, UHAMKA 2008-2010
Arif Sarifudin, yang biasa dipanggil "Kang Arif" oleh kawan-kawan beliau. Beliau adalah seorang tokoh yang berperan penting dalam kebudayaan Angklung di Indonesia. Beliau adalah anak ke-2 dari 9 bersaudara. Beliau sudah berkeluarga dan baru-baru ini anaknya sudah lahir dan berjenis kelamin laki-laki. Waktu kecil,
Beliau adalah seorang anak laki-laki yang biasa-biasa saja. Ketika bernanjak remaja, beliau bisa dikatakan nakal dalam tanda kutip nakalnya sudah melampaui batas. Beliau tinggal di Tanjung Priok, dimana pada saat itu lingkungan sekitar Tanjung Priok tebilang rawan NARKOBA.
Anak-anak yang tinggal di sana cukup membahayakan, sehingga menyeret beliau terjerumus pada barang haram tersebut, padahal ketika itu beliau masih menginjak bangku kelas 6 sd. Manusia pada dasarnya ingin dirinya eksis namun pada saat itu beliau belum menemukan media yang benar yaitu pada barang barang haram dan mencoba memakai dan akhirnya terjerumus ke dalamnya.
Namun sekarang berbalik 100 persen beliau menjadi motivator anti narkoba dan mengajak anak muda khususnya di Jakarta untuk mengikuti kegiatan yang positif melalui media angklung untuk melestarikan budaya Indonesia dan dapat bernilai positif bagi kehidupan anak muda itu sendiri.
B. Lokasi kajian
Lokasi kajian kami tidak jauh dari UIN, yaitu di kawasan Cirendeu dan dilaksanakan di Seven Eleven samping Universitas Muhammadiyah Jakarta pada pukul 16.00 WIB, karena narasumber kami mengajar di UMJ sehingga kami melakukan wawancara di sekitar kampus.
Kami berangkat menuju lokasi pada pukul 15.30 dari halte UIN Jakarta menggunakan sepeda motor. Sampai di sana kami bertemu dengan kelompok lain yang juga sedang mewawancarai narasumber yang sama, oleh karena itu kami harus menunggu giliran untuk mewawancarai beliau. Pada pukul 17.00 barulah kami mewawancarai beliau. Kami mengobrol dengan cukup santai bersama beliau, beliau menceritakan sepenggal perjalanan hidupnya kepada kami, kisah beliau yang inspiratif membuat bahan pembicaraan semakin menarik.
Masa lalu beliau yang kelam membuat alasan tersendiri kenapa beliau harus bangkit dari segala keterpurukan tersebut. Sampai akhirnya, beliau menemukan titik terang dengan bermain angklung. Ternyata hobi beliau bermanfaat bagi orang banyak, beliau mengembangkan hobi bermain angklungnya dengan membuat sebuah sanggar, yang dinamai dengan "Rumah Angklung".
Rumah Angklunglah tempat beliau merubah dirinya dari masa lalunya yang kelam menjadi aktivis yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat setempat, terutama bagi keluarga dan para peminat rumah angklung.
Menurut beliau disinilah tempat beliau belajar dan mengajar. Belajar merubah diri dari yang paling buruk menjadi yang terbaik. Mengajar, mengajar apa yang ia bisa hingga dari situ beliau dapat memperoleh kesabaran dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Memang bukan suatu hal yang mudah untuk merubah diri dari keburukan menjadi pribadi yang lebih baik, namun dengan segenap niat dan usaha maka perubahan itu akan terjadi seperti yang telah kang Arif alami. Dari pencandu narkoba sejak usia dini hingga menjadi manusia yang mendatangkan manfaat bagi sekitarnya.
Akhir wawancara, beliau memberikan pesan-pesannya kepada kami, bahwa sebagai penerus bangsa yang baik kita harus melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang banyak. Yang pasti, kita hidup harus memiliki visi dan misi yang jelas, memiliki passion, dan banyak mengikuti organisasi, agar tidak kaget ketika sudah berada diantara masyarakat.
Pada pukul 18.00, wawancara kami berakhir. Kami pulang dengan kelompok yang lain yang kebetulan juga mewawancarai beliau. Sampai rumah, kami tiba sekitar kurang lebih pukul setengah 7 malam.
BAB III
ANALISIS HASIL
1. Apakah alasan kang arif memakai narkoba?
'' Alasan saya karena factor lingkungan tempat tinggal saya yang sangat mendukung''
Berawal dari lingkungan tempat tinggal masa kecil beliau, dimana beliau masih kecil tinggal di kawasan pelabuhan di Tanjung Priok yang notabene kehidupannya sangat keras dan pergaulan yang sangat bebas.
Secara psikologi manusia memang membutuhkan eksistansi diri dan beliau mencari media untuk dapat eksis dan ingin di bilang keren di lingkungan pergaulannya dan terjerumuslah beliau di pada barang barang haram narkotika.
Kemudian dengan eksistensi itulah ia menggunakan narkoba dan mulai menjadi pecandunya. Beliau hanya ingin dianggap istimewa ketika menggunakan benda tersebut sehingga dalam anggapannya benda itulah yang akan membuatnya istimewa di depan para masyarakat di sekitar lingkungannya ketika itu.
Namun seiring berjalannya waktu ia lebih sulit untuk mendapatkan barang tersebut karena keterbatasan ekonomi dan harga narkoba ketika itu sangat mahal di bandingkan dengan biaya kehidupannya sehari-hari.
Langkah demi lakngkah beliau lalui, salah satunya dengan mencuri beliau dapat dengan mudah mendapatkan barang tersebut. Karena apabila ia sudah menggigil dan merasa ingin memakai barang tersebut maka, beliau harus segera mendapatkannya. Guna memenuhi ketercanduannya.
Hampir semua barang sudah pernah di coba dan di ketahui oleh beliau karena kawasan tempat beliau tinggal sangatlah mudah untuk mendapatkan barang haram tersebut, cara apapun akan dilakukanya seperti mencuri barang barang yang ada di rumahnya. Mulai dari mencuri rice cooker atau penanak nasi, kain milik neneknya hingga cobek milik orang tuanya. Itu di lakukannya agar mendapat barang haram tersebut.
2. Apakah keluarga akang tahu bahwasanya akang memakai narkoba?
'' Ya keluarga saya sangat tahu sekali''.
Keluarga dan warga sekitar sangat mengetahui bahwa akang memakai narkoba, bahkan mereka berfikiran akang akan di tangkap oleh polisi atau bahkan beranggapan akang tidak akang selamat. karna over dosisi karena sudah sangat parah.
3. Bagaimana tanggapan keluarga kang tentang hal tersebut?
'' meraka mendidik akang dengan keras''
Dengan keadaan seperti ini keluarga sangat kecewa dan pasti ada tindakan seperti marah karena pada dasarnya ayah beliau sangat galak dan mendidik anaknya pun dominan dengan kekerasan fisik seperti memukul sampai membanting itu sudah dilkukan oleh pihak keluarga namun cara itu sangat tidak mempan dan pemakaian narkoba itu tetap berjalan.
4. Adakah hal yang mebuat akang berhenti memakai narkoba?
'' Tentu saja ada''.
5. Jika ada mengapa alasannya?
''yaitu karena mendapat dukungan positif dari keluarga dan dengan mulai mengikuti komunitas angklung. Disinilah saya mulai merubah hidup saya menjadi lebih baik''
Tetapi dengan berjalannya waktu beliau mulai berubah karena dukungan keluarga,lingkungan yang positif,dan yang paling utama adalah angklung. Hal yang utama merubah akang berhenti dari narkoba.
awalnya dulu sebelum beliau masuk ke dalam ruang lingkup angklung beliau memulai dengan mengikuti band band namun itu belum dapat merubah beliau menjadi lebih baik, lalu beliau bertemu dengan seorang guru bernama abah budi dan dia mengajak dan mengayomi beliau untuk belajar angklung.
Disitu beliau berfikir bahwa beliau harus dapat berubah. Di tempat itu guru yang sudah beliau anggap orang tua mengajari beliau dengan tidak memaksa beliau untuk berhenti narkoba. Pada saat beliau latihan pun beliau setengah tidak sadar karena sambil memakai jarum suntik namun guru beliau hanya menasehati dan mendorong beliau untuk berhenti narkoba. Disitu beliau berjanji akan menjadi orang yang lebih baik dan ingin berguna bagi orang lain.
6. Setelah tidak menjadi pecandu narkoba apa kegiatan akang selanjutnya?
'' Saya mengembangkan alat music tradisional dan menciptakan industry angklung serta mendirikan sebuah komunitas yang diberi nama '' Rumah Angklung''
Saat ini beliau sedang mengembangkan musik tradisional angklung dan menciptakan industri angklung dan mendirkan komunitas "Rumah Angklung". Semenjak beliau berhenti narkoba beliau masuk di dalam dunia angklung dan pada saat itu beliau ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat bukan hanya unuk keluarga melainkan untuk orang banyak.
Beliau mendirikan rumah angklung ini untuk mengembangkan potensi bagi anak anak muda dan mengikat benang merah agar terjalin bentuk kekeluargaan di dalamnya dan menjadi kan suatu wadah bagi orang orang yang mau melestarikan budaya Indonesia yaitu alat musik angklung.
Menurut tanggapan beliau di Rumah Angklung ini bukan hanya saja diajari bagaimana memainkan angkung dengan benar, namun juga diajari banayak hal yang berkaitan dengan akademik yaitu belajar bagaimana berpresentasi dengan benar. Karena disini para anggota di ajarkan bagaimana mengeluarkan pendapat dan berbicara di depan halayak umum.
Mendirikan sebuah Rumah Angklung adalah salah satu cita-cita beliau yang tercapai, satu alasan karena angklung ini dapat merubah dirinya dari masa kelam menuju masa depan yang lebih bermanfaat serta bermanfaat bukan hanya bagi diri sendiri dan juga keluarga namun bagi masyarakat sekitarnya, terutama para anggota Rumah Angklung yang sangat menggemari alat tradisinal Angklung tersebut.
Dari sinilah perjuangan beliau untuk menjadi lebh baik senantiasa dilakukan. Walaupun awalnya Angklung merupakan salah satu kesenian yang sangat sulit baginya. Seiring berjalannya waktu alat tradisional angklung ini memberikan beliau pelatihan kesabaran sehingga kesabaran tersebut dapat menghantarkan beliau kepada perubahan pada masa lalunya dimasa sekarang dan yang akan datang.
7. Prestasi apa sajakah yang telah diraih oleh rumah Angklung?
'' Alhamdulillah dengan seiring berjalannya waktu Komunitas Rumah Angklung mendapatkan beberapa prestasi diantaranya menjadi world music festival bamboo nusantara VII – Jakarta Convention Center ''
Komunitas ini tidak main-main, banyak sekali pengalaman dan prestasi yang sudah diraih bahkan mendapatkan undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri. Pengalaman dan penghargaan yang sudah diraih antara lain:
1. World Music Festival Bamboo Nusantara VII – Jakarta Covention Center
2. Sanitation Jamboree By Ministri Of Public Work – Ancol, Jakarta
3. Meet and Greet Internazionale FC (INTERMILAN FOOTBALL CLUB) – Hotel Mulia Ballroom
4. Indonesia Day 2014 – Bratislava, Slowakia
5. Cultural In Public Area Program – Department of Culture and Tourims DKI Jakarta
6. Ramadhan Event – Pasaraya LG Floor
7. Indonesia Corporate Oil and Gas Meeting 2012 – The Trans Luxury Hotel Bandung
8. Indonesia Culture Photo Exhibiton – Grand Indonesia
9. Trainer in Parague 2014 – Invited by Indonesia Embassy, Czech Republic
10. SMPN Comprative Study – Pasaraya 3rd Floor
11. South East Regional Meeting On Legal Empowerment – Hotel Santika
12. Graduation Of Muhammadiyah University – Balai Sudirman Jakarta
13. Pekan Produk Kreatif 2012 - Balai Kartini
14. PT. PLN Culture and Art Competition – PLN Tanjung Priok Office
15. Closing Ceremony BAPPENAS – BAPPENAS Building
16. Indonesian and Korean Culture Study – Pendopo Kemang Jakarta
17. RAKERNAS 2014 With DWP BAPPENAS – Balai Sudirman
Itulah pengalaman serta prestasi yang sudah diraih oleh beliau bersama komunitas Rumah Angklungnya. Saat ini beliau akan membuka kelas baru bagi siapapun yang ingin bergabung di komunitas Rumah Angklung. Pembukaan pendaftaran akan dibuka pada tanggal 16 November 2015 di Pasaraya Bok M Jakarta Selatan.
Begitu Banyak prestasi yang di raih oleh Rumah Angklung ini. Walaupun sampai sekarang umurnya kurang lebih 4 tahun. Namun banyak sekali penghargaan-penghargaan yang di didapat.
Kini para peminat Rumah Angklung pun semakin meningkat. Karena jumlah Kwalitas Rumah Angklung yang sudah sangat baik. Sehingga dapat menarik para responden untuk ikut serta dalam kegiatan Rumah Angklung tersebut.
8. Apakah pesan akang untuk generasi kita kedepannya?
''Saya berpesan kepada adik-adik semua, jauhilah narkoba!. Karena dengan narkoba hidupmu akan kelam. Jangan sekali-sekali mencoba narkoba.dan jadilah orang yang bermanfaat.
Dalam hal ini beliau berpesan kepada anak-anak muda agar menjauhkan diri dari narkoba.karena menurut beliau narkoba nikmat sesaat namun sengsara sepanjang hayat. Apapun alasannya kita tidak boleh menyentuhnya apalagi sampai memakai dan menjadi pecandu narkoba.
Sudah kita ketahui bahwa bahaya narkoba sangat memberikan kenegatifan kepada masa depan kita. Mengingat bahwa kewajiban kita sebagai manusia untuk menjadi yang terbaik bagi keluarga, nusa dan bangsa. Narkoba dapat menhambat adanya cita-cita kita.
Denga narkoba semuanya akan terasa kelam. Beliau tidak ingin bahwa generasi selanjutnya mengalami hal yang sama seperti pada masa kelamnya. Beliau hanya mengingatkan bahwa para generasi hanya mencontoh usaha-usaha dalam merubah diri beliau. Bukan mencontoh masa kelam beliau yang menjadi seorang pecandu narkoba sejak kecil.
Pesan yang terakhir beliau adalah memantasan diri untuk bermanfaat bagi orang lain dan cari lingkungan yang positif yang bisa membuat kita lebih maju. Karena dengan menjadi orang yang bermanfaat maka hidup akan terasa lebih menyenangkan. Karena kita dikelilingi oleh orang yang menyenangi dan menyayangi kita.
.
BAB IV
KESIMPULAN
Arif Sarifudin, yang biasa dipanggil "Kang Arif" oleh kawan-kawan beliau. Beliau adalah seorang tokoh yang berperan penting dalam kebudayaan Angklung di Indonesia. Beliau adalah anak ke-2 dari 9 bersaudara. Beliau sudah berkeluarga dan baru-baru ini anaknya sudah lahir dan berjenis kelamin laki-laki. Waktu kecil,
Beliau adalah seorang anak laki-laki yang biasa-biasa saja. Ketika bernanjak remaja, beliau bisa dikatakan nakal dalam tanda kutip nakalnya sudah melampaui batas. Beliau tinggal di Tanjung Priok, dimana pada saat itu lingkungan sekitar Tanjung Priok tebilang rawan NARKOBA.
Anak-anak yang tinggal di sana cukup membahayakan, sehingga menyeret beliau terjerumus pada barang haram tersebut, padahal ketika itu beliau masih menginjak bangku kelas 6 sd. Manusia pada dasarnya ingin dirinya eksis namun pada saat itu beliau belum menemukan media yang benar yaitu pada barang barang haram dan mencoba memakai dan akhirnya terjerumus ke dalamnya.
Namun sekarang berbalik 100 persen beliau menjadi motivator anti narkoba dan mengajak anak muda khususnya di Jakarta untuk mengikuti kegiatan yang positif melalui media angklung untuk melestarikan budaya Indonesia dan dapat bernilai positif bagi kehidupan anak muda itu sendiri.
Beliau Mendirikan sebuah komunitas yang dinamakan Komunitas rumah Angklung. Dimana tempat ini adalah tempat beliau berubah dari hal kecil menjadi besar dari seorang pecandu menjadi aktivis bahkan motivator bagi halayak.
Daftar Pustaka
1. Ritzer, George dan Doughlas J. Goodman .2014. Teori sosiologi. Bantu : Kreasi Wacana. ( Juni 2014 ).
Lampiran:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar