ETIKA DALAM KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN: MEMAHAMI DIMENSI ETIK DALAM RUANG KEBUDAYAAN
Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem yang mengatur tentang tata cara manusia bersikap. Tata cara bersikap untuk saling menghormati biasa kita kenal dengan sebutan sopan santun, tata karma.
Tata cara pergaulan bertujuan untuk menjaga kepentingan komunikator dengan komunikan agar merasa senang, tentram, terlindungi tanpa ada pihak yang dirugikan kepentingannya dan perbuatan yang dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hak asasi manusia secara umum.
Tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik dan nilai tidak baik, dinamakan etika.
Istilah etika berasal dari kata ethikus (latin) dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia.
Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.
Seperti yang kita ketahui bahwa etika dalam berkomunikasi merupakan ajaran kesusilaan yang melekat pada diri seseorang untuk berbuat, berucap dan berkelakuan. Dengan adanya etika yang dimiliki oleh seseorang agar bisa mengetahui dan bagaimana bergaul , berbicara, berpenampilan,dan bersikap yang lebih serta memiliki rasa hormat yang kuat pada semua orang. Pemahaman yang berbeda mengenai nilai-nilai etika yang ada membuat setiap orang dapat memiliki penilaian yang berbeda terhadap setiap etika komunikasi.
Dalam komunikasi penggunaan etika haruslah berhati-hati karena bukanlah tidak mungkin bahwa pemahaman etika kita berbeda dengan komunikan. Kurangnya pemahaman antar sesama dapat memunculkan miss communication yang akan berujung pada timbulnya berbagai macam prasangka dan salah paham. Dalam berbagai macam perbedaan tersebut, kita harus mampu beradaptasi dengan cepat. Nilai-nilai yang membentuk etika harus kita pahami dengan benar karena sebenarnya tidak ada komunikasi yang tidak menggunakan nilai-nilai etika di dalamnya, setiap bentuk komunikasi selalu menggunakan etika walaupun dalam kadarnya masing-masing sesuai dengan konteks, tujuan dan situasi yang ada.
Jika anda berinteraksi dengan anggota dari budaya lain, bukan tidak biasa untuk menemukan diri anda dalam diskusi dimana ada ketidaksetujuan mengenai apa yang benar dan salah. Oleh karena itu, etika dapat dilihat sebagai refleksi dari keyakinan anda yang berakar dalam budaya anda.
Budaya itu sendiri berkenaan dengan cara hidup manusia. Bahasa,persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik dan teknologi semuanya didasarkan pada pola-polabudaya yang ada di masyarakat. Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang,konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besarorang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok (Mulyana,1996:18).
Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan satu sama lain, karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa dan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Budaya merupakan landasan komunikasi sehingga bila budaya beraneka ragam maka beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi yang berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar