Senin, 27 Oktober 2014

tugas 5-etika dan filsafat komunikasi-puji indah lestari-kpi 5D

Nama   : Puji Indah Lestari
NIM     : 1112051000098
Kelas   : KPI 5D
 
Etika Dalam Komunikasi Dan Kebudayaan : Memahami Dimensi Etik Dalam Ruang Kebudayaan
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Komunikasi sering kita lakukan dalam sehari-hari, komunikasi ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Saat seseorang dengan orang lain berdekatan maka terjadi komunikasi secara verbal, namun jika mereka berada dalam jarak yang jauh mereka menggunakan beberapa cara untuk berkomunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau kelompok masyarakat menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungannya. Pada umumnya, komunikasi terjadi secara lisan atau verbal. Komunikasi dapat terjadi jika ada persamaan antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.
Komunikasi Antarbudaya diartikan sebagai komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang  kebudayaan. Definisi lain mengatakan bahwa yang menandai komunikasi antarbudaya adalah bahwa sumber dan penerimanya berasal dari budaya yang berbeda. Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya (intercultural communication generally refers to face-to face interaction among people of divers culture). Sedangkan Collier dan Thomas, mendefinisikan komunikasi antarbudaya "as communication between persons 'who identity themselves as distict from' other in a cultural sense" (Purwasito, 2003:122).
Komunikasi antarbudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu budaya yang lainnya. Dalam keadaan demikian, kita segera dihadapkan  kepada masalah-masalah penyandian pesan, di mana dalam situasi komunikasi suatu pesan disandi dalam suatu budaya dan harus disandi balik dalam budaya lain.
Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya. Ketika komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda bangsa, kelompok ras, atau komunitas bahasa, komunikasi tersebut disebut komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi: apa makna pesan verbal dan nonverbal menurut budaya-budaya bersangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomunikasikannya (verbal nonverbal), kapan mengkomunikasikannya (Mulyana, 2004:xi).
Beberapa pakar mendefinisikan komunikasi antarbudaya dalam banyak perspektif, di antaranya:
1.   Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antara suku bangsa, antaretnik dan ras, antarkelas sosial.
2.   Samover dan Porter
Komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.
3.   Chaley H. Dood
Komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (Liliweri, 2003:10).
4.   Joseph DeVito (1997)
Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda – antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, atau cara berperilaku kultural yang berbeda
5.   Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss
Intercultural communication as communication between members of different cultures whether defined in terms of racial, ethic, or socioeconomic differences (komunikasi antarbudaya sebagai komunikasi antara dua anggota dari latar budaya yang berbeda, yakni berbeda rasial, etnik atau sosial-ekonomis).
Komunikasi antarbudaya merupakan istilah yang mencakup arti umum dan menunjukkan pada komunikasi antara orang-orang yang mempunyai latar belakang  kebudayaan yang berbeda.  Dalam perkembangannya, komunikasi antarbudaya acapkali "disamakan" dengan komunikasi lintas budaya (cross cultural communication). Komunikasi lintasbudaya lebih memfokuskan pembahasannya kepada membandingkan fenomena komunikasi dalam budaya-budaya berbeda. Misalnya, bagaimana gaya komunikasi pria atau gaya komunikasi wanita dalam budaya Amerika dan budaya Indonesia.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini