Senin, 27 Oktober 2014

TUGAS 5_MIA KURNIA NINGSIH_1112051000156_KPI 5 E


NAMA : MIA KURNIA NINGSIH
NIM : 1112051000156
KELAS :  KPI 5 E
 
ETIKA DALAM KOMUNIKASI KEBUDAYAAN
            Komunikasi adalah kebudayaan dan kebudayaan adalah komunikasi, begitu kada Edward T. Hall. Karena kebudayaan itu hanya dimilii oleh manusia makna komuikasi itu milk manusdia dan dijalankan di antara manusia.
Menutut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya tekandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai seseorang sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat dutentukan oleh kebudayan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan, pusat perhatian komunikasi dari kebudayaan yang terkenal pada variasi langkah dan cara manusia atau kelompok sosial. Pelintasan komunikasi itu menggunakan kode-kode pesan, baik secara verbal dan non-verbal, yang secara alamiah selalu digunakan dalam semua kotek interaksi.
Komunikasi Antar Budaya diartikan sebagai komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang kebudayaan. Definisi lain mengatakan bahwa yang menandai komunikasi anata budaya adalah bahwa sumber dan penerimannya berasal dari budaya yang berbeda. Fred E Jandt mengartikan komunikasi antar budaya sebagai interaksi tatap muka antara orang-orang yang berbeda budayanya. Sedangkan menurut Collier dan Thomas, mendefinikasikan komunikasi antar budaya "as communication between persons who identity themselves as district from other in a cultural sense. ( Purwaito, 2003: 122).
 
 
 
Kemudian etika komunikasi juga tampak jelas dalam peranan atau fungsi komunikasi. Komunikasi berfungsi menyampaikan informasi mengenai suatu kebenaran. Tetapi dari suatu kepentingan dengan cara apapun juga kebenaran yang dimaksud sesungguhnya hanya dimanfaatkan untuk mengejar kepentingan itu. Kebenaran di sederhanakan menjadi semacam kepercayaan yang dianggap masuk akal dalam batas-batas pengetahuan atau cara berfikir tertentu. Karena itu, dalam arti tertentu apa yang dimaksud sebagai kebenaran ilmiah juga akan sangat tergantung pada pihak-pihak yang mampu merekayasa, menguasai, dan mendayahgunakan simbol-simbol dalam media komunikasi itu.
Berdasarkan keterkaitan media komunikasi, pesan kebenaran yang mau disampaikan dan kekuasan, maka dapat dilihat dari tiga fungsi komunikasi massa:
1.      Mengikat dan menyeragamkan
2.      Memproduksi dan memperbarui
3.      Mendistribusikan dan mengontrol
 
Untuk mengikat kelompok penerima pesan dan menyeragakan informasi yang hendak disampaikan, diperlukan pemahaman yang cukup luas tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan: pemahaman akan aneka warna kebudayaan dan relativitas kebudayaan milik sendiri dan pemahaman akan segi-segi positif dari kebudayaan milik masyarakat lain. Media komunikasi menyediakan perangkat asumsi yang sejenis untuk menghasilkan sebuah identitas bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini