Nama : Fathimah Azzahra
NIM : 1112051000125
KPI 5D
Etika dalam Komunikasi dan Kebudayaan
Komunikasi antarmanusia selalu berdasarkan etika tertentu. Termasuk dalam komunikasi antarbudaya yang etikanya sudah tentu berdasarkan budaya tertentu atau berdasarkan kesepakatan dari sekelompok masyarakat budaya tersebut. Dalam kehidupan manusia, ada banyak kode etik yang ditampilkan sebagai etika yang berbeda-beda karena berasal dari kebudayaan yang berbeda pula. Dalam kebudayaan, etika digunakan sebagai prioritas dalam membedakan apa yang patut dan tidak patut dalam berinteraksi. Salah satu perangkat interaksi tersebut melalui etika komunikasi dalam kebudayaan itu.
Agar terciptanya komunikasi antarbudaya yang berhasil, kita harus menyadari faktor-faktor budaya yang memengaruhi komunikasi kita, baik dari budaya kita maupun dari budaya pihak lain. Kita tidak hanya perlu memahami perbedaan-perbedaan budaya, tetapi juga persamaan-persamaannya. Tidak ada standar etika komunikasi antarbudaya yang baku.
K.S Sitaram dan Roy Cogdell (Johannesen, 1996; 231) menyajikan standar etika komunikasi antarbudaya sebagai berikut:
1. Memperlakukan budaya khalayak dengan penghormatan yang sama diberikan terhadap budaya sendiri.2. Memahami landasan budaya dan nilai-nilai orang lain.
3. Tidak pernah menganggap lebih tinggi standar etika yang diyakininya dibandingkan dengan etika orang lain.
4. Berusaha keras memahami kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang lain.
5. Menghargai cara berpakaian orang-orang dari budaya lain.
6. Tidak memandang rendah orang lain karena ia berbicara dengan aksen yang berbeda dengan aksen seseorang.
7. Tidak menciptakan suasana untuk menebalkan stereotip tentang orang lain.
8. Tidak memaksakan nilai yang diyakininya kepada orang lain yang berbeda budaya.
9. Berhati-hati dengan simbol nonverbal yang digunakan pada budaya orang lain.
10. Tidak berbicara dengan bahasa yang sama dengan orang dari budaya yang sama di hadapan orang yang tidak mengerti bahasa tersebut.
Dari standar etika yang dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa standar etika komunikasi dalam kebudayaan dapat dikategorikan ke dalam tiga hal yaitu:
- Kognitif (pengetahuan) tentang budaya lain, Menurut Mulyana (1999: 13) ketika kita berkomunikasi dengan orang dari suku, agama, atau ras yang berbeda, kita dihadapkan dengan sistem nilai atau aturan yang berbeda. Oleh karena itu, memahami sistem nilai orang lain adalah suatu keharusan.
- Afektif (sikap) terhadap budaya lain, hendaknya menghargai dan tidak memandang rendah budaya lain serta harus memperhatikan perilaku nonverbal. Arnold Ludwig dalam bukunya, menggaris bawahi setiap implikasi etika beberapa dimensi komunikasi nonverbal: kebohongan tidak hanya ditemukan dalam pernyataan verbal.
- Psikomotorik (perilaku), berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya perlu menghormati budaya tersebut dengan segala aspeknya, serta perlu menghindari stereotip. Dengan demikian, stereotip antarsuku, agama, dan ras harus ditinggalkan dengan mengedepankan persamaan dan saling menghormati perbedaan di antara kita. Sehingga pada gilirannya komunikasi diantara budaya yang berbeda akan berjalan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar