Selasa, 08 September 2015

Siti Maghfiroh_3Tokoh_Tugas1Soskot

Nama: Siti Maghfiroh
Nim     : 11140540000007
PMI     : Semester 3
3 Tokoh Sukses Dalam Memperdayakan Masyarakat.
1.      Tomy Winata
Tomy Winata

seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network. Usahanya terutama bergerak dalam bidang perbankan, properti dan infrastruktur. Disamping usaha bidang komersiil, TW juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah Yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan yang sering turun membantu masyarakat di banyak daerah di Indonesia.

Salah satu usaha Tomy yang visioner, yaitu pembangunan Jembatan Selat Sunda" (JSS), yang manakala terwujud akan memecahkan rekor dunia bagi panjang span jembatan. Jembatan yang menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Jawa yang keduanya memberikan kontribusi 80% pada GDP Indonesia serta memiliki 80% populasi penduduk Indonesia, diyakini akan membawa banyak manfaat bagi peningkatan perekonomian, sosial, lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi masyarakat di kedua pulau. Pada tahun 2009, Tomy beserta BUMD Provinsi Banten dan Lampung menyerahkan secara resmi Hasil Pra-Studi Kelayakan JSS kepada Pemerintah. Pembuatan Pra-Studi JSS tersebut sepenuhnya adalah biaya swasta. Selanjutnya Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011, Konsorsium Banten-Lampung dan Artha Graha ditunjuk sebagai Pemrakarsa Proyek (Project Initiator). Konsorsium kemudian membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) untuk melaksanakan penyusunan Studi Kelayakan JSS dam KSISS (Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda) sesuai Peraturan Presiden tersebut.
Proyek Jembatan Selat Sunda saat ini sudah berhasil diangkat dari titik awal yang dianggap sebagai proyek "impossible" dan "mimpi", menjadi proyek bangsa yang "almost possible" mendekati realisasi. Banyak negara besar yang sudah menyatakan komitmen dan minat bekerjasama membangun JSS.
Tomy sebagaimana dikutip banyak media, selalu mengedepankan sikap merah-putih dan iklhas sepenuhnya jika ada pihak lain yang mampu dan mau membangun JSS / KSISS, yang penting adalah JSS terbangun bagi kemaslahatan masyarakat.
Selain berkecimpung dalam dunia usaha, Tomy juga sangat memperhatikan masalah sosial, kemanusiaan, dan lingkungan. Untuk mewujudkan hal ini, Tomy mendirikan Yayasan Artha Graha Peduli "Artha Graha Peduli Foundation" (AGP). Artha Graha peduli memiliki lima pilar kepedulian, yaitu: Membantu penanganan dini para korban bencana alam besar yang terjadi di Indonesia: Kegiatan Sosial Kemanusiaan dalam ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan; Kepedulian atas pelestarian lingkungan; Bantuan hukum dan Rumah Keadilan bagi masyarakat yang memerlukan.
Artha Graha Peduli seringkali hadir dan membantu di banyak bencana yang terjadi di Indonesia, yaitu.diantaranya gempa dan tsunami Aceh, Meletusnya Merapi dan Gempa Jogjakarta, gempa bumi padang, bencana di wasior-Papua, meletusnya Gunung Lokon di Manado, meletusnya Gunung Rokatenda di NTT, berbagai banjir besar dan tanah longsor yang terjadi termasuk di Jakarta, berbagai kebakaran besar dan lainnya
2.      Eddy Jasa
Eddy Jasa sosok yang bersahabat serta cukup terkenal di daerah Pademangan II Raya No.1C. Rt 005/03 Jakarta utara. Pengusaha yang punya kerinduan untuk kemajuan masyarakat disekitarnya. Pemerintah kita cukup baik untuk seluruh warga Indonesia, ujarnya, baik Malayu dan chinise. Khususnya Bagi kaum minoritas telah dicabut diskriminatif terhadap tionghoa, Contohnya diperbolehkan tradisi barongsai dan boleh merayakan tahun baru imlek.
Ditengah kesibukannya sebagai pengusaha properti dan bahan bangunan , juga Fitness center. Eddy tetap dapat mengikuti beberapa organisasi kemasyarakatan diantaranya, FKDM ( Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) yang didirikan menurut SK dalam negeri, saat pemerintahan Gusdur yang mana telah memberikan satu kebebasan kepada masyarakat tionghoa Indonesia yang sebenarnya mereka bukan orang Tionghoa lagi tetapi Warga Negara Indonesia. FKDM bekerjasama dengan masyarakat, Eddy sebagai ketua kecamatan pademangan. Juga aktif di Ormas Nasional Demokrat menjadi bendahara Jakarta Utara. Partai Nasdem sebagai bendahara dan Ketua MUI Pademangan sebagai bendahara.
            Mempersatukan Ormas khususnya di daerah Pademangan supaya kondusif dalam lingkungan supaya jangan ada kisruh, juga buat teman – teman semua tokoh masyarakat jangan sampai ada keributan. Untuk partai tidak ada dukungan secara khusus karena partai yang baiklah yang layak untuk dipilih. Juga Kegiatan sosial peduli kepada fakir miskin dan diutamakan panti jompo agar jangan ditelantarkan. Misi saya juga mencerdaskan dan membuat lingkungan masyarakat menjadi lebih baik, bersih dan tidak kotor.
 Kebebasan pemerintah cukup baik dalam berbisnis . Hanya dalam stabilitas keamanan masyarakat, suprimasi hukum harus ditegakkan, karena jika tidak stabil dalam hukum bagaimana investor berani masuk ke Indonesia. Kondusif dalam lingkungan jangan sampai ada adu domba,  Sebagai seorang mualaf saya menghimbau agar kita saling menghargai dan mengutamakan kepentingan orang banyak lebih dari kepentingan pribadi. Himbauan kepada Masyarakat jangan mudah diprovokasi
3.      Wahyudi
si pemulung yang kerap disapa 'Mas Ganteng' kini tengah memetik buah dari perjuangannya selama ini. Tak henti-hentinya dia bersyukur atas capaian sejauh ini. Kini dia hampir lulus dari program magister ITB.
Belasan tahun lalu ketika dirinya menginjak usia 10, sebuah ide untuk mengumpulkan sampah untuk mencari uang tercetus. Lembar demi lembar rupiah dia kumpulkan sekadar untuk memparipurnakan janjang Sekolah Dasar.
Perjuangannya disambut baik oleh lingkungan sekitarnya sehingga dia mampu bersekolah hingga sekolah menengah, sarjana, dan kini menginjak jenjang magister. Dia menganggap telah ada banyak orang yang membantunya, sehingga Wahyu ingin membalas jasa-jasa malaikat penolongnya dengan juga berkegiatan sosial.
"Untuk saya pribadi, sekarang saya bisa S2, bisa umrah dan kehidupan saya jauh lebih baik dari sebelumnya. Nah, kalau untuk masyarakat itu apa? Sebelumnya di tahun 2011 saya sudah punya kegiatan sosial, ada 7 divisi kegiatan sosial yang saya bikin, nama komunitasnya Remaja Peduli Lingkungan (RPL) di daerah rumah," tutur Wahyu saat berbagi cerita di  Redaksi detikcom, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015).
Divisi pertama menyusun program 'satu orang satu anak yatim'. Program ini menyantuni seluruh anak yatim yang berdomisili di sekitar rumah Wahyu di Bekasi dengan cara mencarikan donatur.

Kemudian yang kedua adalah program pembinaan usaha. Program ini sekaligus Wahyu mengaplikasikan hasil kuliahnya di Fakultas Ekonomi Uhamka dan Magister of Business Administration ITB dengan memberi pelatihan wirausaha bagi penduduk di lingkungannya. Dia kemudian bercerita bahwa ada seorang yang sakit stroke kemudian dibantu beri modal dan kini mampu membeli motor.
Ada pula Divisi Kesehatan yang bekerja sama dengan dokter Muhammad Alatas yang membuka praktik di wilayah itu. Serta Divisi Jumat Mubarok yang memberikan makanan bagi 60 orang tidak mampu secara bergiliran.
Kelima ada Divisi Nikahan Masal. Nikahin orang, sampai sekarang orang-orangnya sudah pada punya anak. Saya sendiri belum nikah, mudah-mudahan cepat nikah deh. Dapat jodoh yang baik. Rencana nikahnya umur 27, sudah S2 sudah mapan, tapi calon belum ada," tutur Wahyu sambil tersipu.
Divisi keenam adalah pendidikan yakni memberikan kursus gratis bagi warga yang kurang mampu. Lalu yang ketujuh adalah Divisi Bantuan Umum.
Sumber pendanaan dari program-program itu berasal dari para donatur. Ada pula selebriti yang ikut memberikan sumbangan seperti Marshanda dan Aiman Ricky.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini