Selasa, 08 September 2015

Dwi Aryurini_4 Tokoh_Tugas 1 Soskot

Fauzi Saleh (Pengusaha Sukses Yang Dermawan)

Fauzi Saleh adalah pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona khayangan. Ia hanya lulusan SMP yang dibesarkan di Jakarta. Pada hari ulang taunnya yang ke 45 ia memberikan 50 unit mobil kepada sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan. 3 bulan gaji saat idul fitri, 2 bulan gaji saat bulan ramadhan dan Idul Adha, dan 1 bulan gaji saat 17 agustus, taun baru, dan hari ulang taunnya. Jarang-jarang ada pengusaha dermawan sama karyawannya. Yang ada kebanyakan bosnya ganti-ganti mobil mewah, jalan-jalan keluar negeri, sementara karyawan lembur sampai pagi dengan penghasilan pas-pasan. Setamat SMP, ia sempat bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji 700 per minggu. Bahkan ia sempat bekerja sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan.

            Lalu apa yang membuat roda kehidupannya berputar 180 derajat?
Prinsip "Bismillah" selalu ia pegang sejak ketika memulai usahanya pada tahun 1989. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman, sebesar 30 juta, ia lalu membeli tanah 6x15 meter sekaligus membangun rumah di Jakarta selatan.
Untuk membangun rumah itu, ternyata ia butuh uang tambahan 10 juta. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya selalu melakukan wirid Yasin, dzikir, dan memanjatkan doa agar usahanya berhasil. Hingga singkat cerita, rumah yang beliau bangun laku 51 juta.
Uang hasil penjualan itu lalu dibelikan tanah lagi, ia membangun rumah lagi dan menjualnya kembali. Begitu seterusnya hingga pada tahun 1992 usahanya membesar. Ia mendirikan PT. Pedoman Tata Bangun dan mulai membangun 470 unit rumah mewah pesona Depok 1 dan 360 unit rumah pesona Depok 2. Lalu ia mem
bangun Pesona Khayangan. Kini ia telah membangun pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit dan Pesona Khayangan 2 sebanyak 1100 unit.

Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara Rp200 juta hingga Rp600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pada beberapa waktu lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. "Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial," ucapnya. Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.


PRESIDEN ANAK JALANAN DEPOK

Nurrohim (Pendiri Sekolah Master Indonesia)

Nurrohim merupakan Tokoh jalanan yang kerap kali muncul di media mengangkat hak anak-anak jalanan. Namanya meroket saat banyak anak jalanan didikannya berprestasi dan mendapatkan beasiswa ke Afrika, Mesir dan Arab Saudi. Ia lahir bukan dari keluarga ningrat yang serba kecukupan, bukan pula terlahir dari keluarga terkenal yang bisa mendongkrak popularitas layaknya tokoh-tokoh saat ini. Melainkan terlahir dari pasangan pedagang kecil dibilangan pasar Tanah Abang. Nurrohim mampu membuktikan kepada publik, bahwa ia menjadi tokoh lantaran Keihlasan dan konsistensinya dalam memilih jalan hidup. Penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri sering diraihnya. Hingga saat ini, tak seorangpun meragukan kegigihan perjuangannya dalam membela hak kaum Marjinal di Kota Depok. Baik anak jalanan kecil hingga dewasa selalu menyalaminya jika berpapasan. Begitupun Rohim, ia tak segan menegur setiap orang yang lewat didepannya seraya menanyakan kabar, tak perduli tua dan muda.

Menyimak jalan hidup Nurrohim memang penuh aral melintang. Ia lahir di kota kelahiran orang tuanya Tegal, 3 Juli 1971. Masa kecilnya dihabiskan diterminal Tanah Abang tempat orang tuanya menetap. Teman-temannya kebanyakan anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen, timer, semir sepatu bahkan pencopet. Ia menyaksikan sendiri bagaimana teman-temannya tewas ditangan polisi setelah ditembak karena mencopet. Ia saksikan pula teman-temannya meregang nyawa dibawah pengaruh narkoba dan teman-teman lainnya yang harus menikmati dinginnya jeruji penjara. Karena itupula ia memiliki pandangan beda tentang anak jalanan. Sang ayah tak mau nasib anaknya senada dengan teman-temannya, untuk itu Rohim dikirim mondok (-red) di Mahad Mahaditaulabah Daerah kota kelahirannya Tegal.

Disana pun bukan tak berulah, ia sering mendapat peringatan dan hukuman dari sang kyai atas prilakunya. Hingga akhirnya ia mengaku sering didoakan oleh sang kyai. Dalam doanya menurut Nurrohim, sang kyai berharap agar kelak Nurrohim menjadi guru dan memiliki banyak murid yang nakal-nakal. Gayung ternyata bersambut saat ia besar, ia kini memiliki murid 2.230 mulai tingkatan TK hingga SMA yang kebanyakan nakal dan hampir semua anak jalanan. Namun ia sangat mensyukuri jalan hidupnya saat ini.

Awal ia bangun sekolah Masjid Terminal (Master) ini, saat ia tergerak di tahun 2000 melihat banyak kaumnya tidak sekolah dengan stigma sampah masyarakat yang melekat. Menurutnya, anak jalanan merupakan korban sistem Negara yang tak berpihak pada kepentingan rakyat miskin dimana undang-undang sudah mengamanatkan untuk menjamin mereka. Anak jalanan menurutnya juga muncul karena ketidakberdayaan orangtua berkenaan dengan ekonomi dan masalah sosial lainnya termasuk perceraian. "Maka tak heran banyak anak jalanan menjadi korban eksploitasi, kekerasan dan jeratan narkoba untuk melakukan pengedaran," paparnya. Saat ini menurutnya mereka memang hanya menjadi kurir untuk pengedar, namun 10-15 tahun kedepan akan memungkinkan sekali mereka akan menjadi para pelaku-pelaku kejahatan.

Berdasarkan basis materi tersebut ia didukung remaja masjid terminal dan beberapa warga mendirikan sekolah MASTER. Meski diawal sempat tak mendapat restu istri, ia tetap berusaha meyakinkan apa yang ditempuhnya. Untuk lahan sendiri sebagian menurutnya merupakan tanah wakaf, sedangkan sebagian lagi dibeli melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional untuk pembebasan lahannya. Ia yakin dengan pendidikanlah mata rantai kemiskinan akan terputus. Dan ia berjanji akan terus konsisten mengangkat derajat kaum marjinal lewat pendidikan. Saat ini sekolah yang dibangunnya memiliki 3 shift, shift pertama jam 07.00-12.00 digunakan untuk TK, SD dan SMP, 13.00-17.00 untuk SMA, dan 18.30-09.00 untuk kelas malam SMP dan SMA. Ia menggratiskan semua biaya termasuk buku pelajaran. Sumber dana sendiri ia peroleh dari perusahaan-perusahaan donator yang memberikan sumbangan. Untuk pengajar sendiri ia memiliki 4 golongan, yakni guru asli mereka yang juga mereka kuliahkan bekerjasama dengan perusahaan donatur, guru bina diknas yang kekurangan jam mengajar, Mahasiswa magang dan skripsi, serta para guru tamu atau akademisi yang berkunjung.

Kini ia bangga sekolah minimnya mendapat perhatian banyak orang bukan hanya karena anak jalanannya melainkan juga prestasinya, tercatat Januari lalu  Tiga orang siswa anak jalanan didikannya meraih prestasi internasional dengan mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri. Ketiga siswa tersebut adalah Muhammad Koidi yang melanjutkan sekolah tingkat SMA di Afrika Selatan, Muzaifa berhasil melanjutkan kuliah di Al-Azhar Mesir, dan Zulkarnaen yang berhasil meneruskan studinya untuk kuliah di Arab Saudi. Bulan agustus tahun ini ia mengaku akan memberangkatkan 4 orang anak jalanan didikannya lagi untuk menempuh beasiswa pendidikan lanjutan di Newcastle, dan 15 Relawan ke China.

Mohammad Kahfi  (Pelopor dan pendiri Taman Pintar Depok)

Berawal dari rasa keprihatinan  terhadap warga Depok yang putus sekolah dan berpendidikan sekolah dasar serta  menengah pertama,  digagaslah sebuah pergerakan oleh para pemuda-pemudi pribumi Depok  untuk membuat pergerakan muda mudi Depok atau  PMMD. Berjalan tiga tahun, dan  berbekal nama itu, pemuda yang juga pendiri PMMB, Ustadz Kahfi, membentuk Taman Pintar. Taman Pintar ini adalah yayasan yang dibentuk oleh para pemuda-pemudi Depok yang tergabung dalam suatu organisasi pergerakan muda-mudi Depok.

Meski baru satu tahun berdiri atau tepatnya tahun 2014, namun manfaat dari  Taman Pintar ini sudah dirasakan banyak warga Depok. Selain gratis, Taman Pintar ini juga banyak memberi inspirasi warga Depok untuk berpikir maju. Dalam Taman Pintar ini, warga   mendapat bimbingan belajar cuma-cuma. Untuk staf pengajar, dijaring dari kalangan pemuda-pemudi setempat. Mereka dibina untuk sabar dalam mendidik anak. Asep Ashori menambahkan, bagi warga yang memiliki anak di bawah usia tujuh tahun di bimbing dalam  taman bacaan kanak-kanak, dan begitu juga sebaliknya untuk anak sekolah dasar.

Siswa dalam taman pintar ini, selain warga Depok, juga ada yang berasal dari luar kota Depok, seperti Tangerang, Cibinong dan sebagainya. Mereka mendapat bimbingan, pagi, siang dan malam hari. Khusus malam hari, biasanya mereka mendapat bimbingan agama berupa baca tulis Al-Quran. Keberadaan Taman Pintar ini sangat membantu warga kota Depok dalam mendapat ilmu pengetahuan dan agama. Ajat salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi Taman Pintar itu mengatakan, senang dengan keberadaan taman pintar ini. Anaknya banyak terbantu dalam belajar, khususnya pekerjaan rumah yang diberikan guru mata pelajaran di sekolah. Begitu juga di malam harinya, anak-anak dapat bimbingan belajar agama. Warga berharap ada juga taman pintar di wilayah kota Depok lainnya.

Harapan dan doa para warga, ternyata dikabulkan Tuhan YME. Sebab di hati para pendirinya, melalui  ketua Taman Pintar, Asep Anshori, dikatakan,  sedang dibangun Taman Pintar yang sama di wilayah Bojongsari, Sawangan, kota Depok.  Bahkan mereka bercita-cita  juga untuk membuka Sekolah Menengah Kejuruan dengan jurusan Broadcasting di daerah yang sama. Dengan keberadaan Taman Pintar diharapkan tidak ada lagi warga yang putus sekolah atau warga yang hanya lulus sekolah dasar di kota Depok. Apalagi yang melupakan buku. Anak-anak harus memiliki minat untuk belajar membaca buku. Bukan buku pelajaran saja, tapi juga buku-buku sastra dan ilmiah lainnya. Saat ini ada 40 anak yang belajar di Taman Pintar, khusus untuk taman pendidikan Al-Quran, sedangkan untuk bimbingan belajarnya berjumlah 29 anak, begitu pula untuk mahasiswa, mereka dibimbing dalam kajian keilmuan di hari sabtu dan minggu.

Taman Pintar ini dilengkapi berbagai fasilitas, diantaranya, Taman Baca, Laboratorium Komputer, Akses Internet dan Aula. Selain itu di bidang pendidikan, yayasan taman pintar ini juga mempunyai perpustakaan/taman bacaan masyarakat yang dimanfaatkan oleh para pelajar, mahasiswa dan umum. Yayasan ini juga membuka TPA/TPQ, bimbel untuk anak-anak TK sampai SMA secara gratis. Selain di bidang pendidikan, Taman Pintar juga bergerak dalam bidang wirausaha atau Unit usaha kecil dan menengah (UKM) Taman Pintar sebagai penopang biaya operasionalnya, seperti percetakan, tour dan travel, tanaman hias dan isi ulang air minum. Hasil tersebut dikelola oleh yayasan untuk kepentingan pendidikan yayasan taman pintar.

Taman Pintar sendiri di bulan suci ramadhan, mengadakan sejumlah acara, seperti pesantren ramadhan, lomba adzan dan pidato, lomba hifdzil Qur'an dan Busana Muslim, lomba mewarnai dan cerdas cermat, parade marawis dan qasidah, santunan dan buka puasa bersama 500 anak yatim dan dhuafa.

Mulkanasir (Pebisnis dan Sukarelawan)

Pak Mulkanasir memulai bisnis pada tahun 1995, berikut bisnis-bisnis yang pernah dijalankan yaitu:

·         Toko kelontong yang isinya 800 jenis barang yang dijual pada saat itu

·         Menjadi agen penjual koran

·         Pengusaha warnet

Bisnis yang saat ini masih dijalankan yaitu pengusaha warnet karena kesibukannya sebagai sekjur MD, yang sekarang juga menjadi dosen tetap di FDIK UIN Syarif Hidayatullah.

Pak Mulkanasir juga pernah menjadi tenaga sukarela di Badan Usaha Tenaga Kerja Sukarela Indonesia. Pada saat menjadi sukarelawan, beliau bertugas sebagai pelopor pembaharuan dan pembangunan untuk sumber daya manusia di Indonesia. Selain aktif dalam bidang pengajarannya sebagai dosen, saat ini beliau juga aktif pada pekerjaannya sebagai sukarelawan yaitu pengajian, ceramah, khutbah, dan lain-lain baik dalam bidang sosial maupun agama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini