Apa itu sosiologi ?
Secara etimologi Sosiologi berasal dari bahasa latin, socius yang berarti kawan dan bahasa Yunani, logos yang berarti berbicara. August Comte menyebut sosiologi dengan kehidupan sosial manusia. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok manusia yang hidup bersama di wilayah tertentu dan memiliki aturan yang jelas.
Definisi ilmiah menyatakan bahwa teori sosiologi adalah seperangkat propeksi yang memungkinkan untuk mensistematiskan pengetahuan, penjelasan dan peramalan tentang kehidupan sosial dan merumuskan hipotesis baru. (Faia, 1986)
Adapun kegunaan Sosiologi sebagai berikut:
Sebagai solusi masalah sosial
Sebagai bahan perencanaan dan pembangunan sosial
Sevagai bahan pembuatan keputusan
Sebagai bahan penelitian sosial.
Sifat hakekat sosiologi ada 6, yaitu :
Sosiologi merupakan imu dalam rumpun ilmu sosial.
Sosiologi merupakan ilmu yang bersigat kategoris artinya sosiologi membatasi diri pada apa yng terjadi bukan pada apa yang harusnya terjadi.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola-pola dari suatu peristiwa/fakta.
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pola-pola dan pengertian umum.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional.
Tokoh-tokoh Sosiologi dan teori dasar pemikirannya.
August Comte (Prancis 1798-1857)
August Comte sangat prihatin terhadap anarkisme yang merasuki masyarakat pada zaman revolusi. Kemudian Comte mengembangkan pandangannya filsafat sosial untuk menandingi pemikiran yang dianggap filsafat negative dan destruktif.
Comte berupaya agar filsafat sosial (sosiologi) meniru model ilmu alam agar motivasi manusia benar-benar dapat dipelajari sebagaimana layaknya fisika maupun kimia layaknya mahkluk yang mempunyai naluri untuk hidup bersama dengan sesamanya.
Emile Durkheim (Prancis 1859-1917)
Dalam karya Durkheim yang berjudul The Division of Labor in Society(1893), dia mengambil pendekatan solidaritas terhadap pemahaman yang membuat masyarakat bisa dikatakan primitive atau modern. Solidaritas itu berbentuk nilai-nilai, adat istiadat dan kepercayaan yang dianut bersama dalam ikatan kolektif.
Karl Max (Jerman 1818-1883)
Semua masyarakat dibangun atas dasar konflik, penggerak dasar semua perbuahan sosial adalah ekonomi, masyarakat harus dilihat sebagai totalitas yang didalamnya ekonomi adalah factor dominan dan dari hubungan manusia dengan organisasi ekonomi, individu dibentuk okeh masyarakat, tetapi dapat mengubah masyarakat melalui tindakan rasional yang didasarkan atas premis-premis ilmiah, bekerja dalam masyrakat kapitalis mengakibatkan keterasingan, dan dengan berdiri diluar masyarakat melalui kritik, manusia dapat memahami dan mengubah posisi sejarah mereka.
Herbet Spencer (Inggris 1820-1903)
Spencer menggunakan Teori Evolusi untuk menjelaskan perkembangan sosial. Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi secara alamiah tanpa kehendak waktu, hanya mengikuti kondisi perkembangan masyarakat. Spencer setuju terhadap doktrin laissez-faire bahwa Negara tak haeus mencampuri persoalan individual kecuali fungsi pasif melindungi rakyat.
Max Weber (Jerman 1864-1920)
Weber memiliki pandangan terhadap perubahan sosial, tindakan dapat sosial dapat dipahami dengan memahami niat, ide, nilai, dan kepercayaan sebagai motivasi sosial yang disebut verstehen (pemahaman). Weber juga mengkaji tentang rasionalisasi. Rasionalisasi adalah proses yang menjadikan setiap bagian kecil teroganisir, professional dan birokratif.
Referensi : intan pariwara
George Ritzer-Douglas J. Goodman
https://eunchasiluets.wordpress.com/202/05/08/45/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar