Selasa, 08 September 2015

Seli Nursolihat- Pengantar Sosiologi- Tugas 1

A.    PENGERTIAN SOSIOLOGI

 

      Sosiologi memang merupakan hasil ciptaan comte (Ibnu Kholdun) yaitu yang berarti suatu gabungan antara kata romawi  socius dan kata yunani logos. Coser (1977) mengisahkan bahwa comte semula bermaksud memberikan nama social physics bagi ilmu yang akan diciptakannya itu. Namun, kemudian mengurungkan niatnya karena istilah tersebut telah digunakan oleh seorang tokoh lain yaitu Saint Simon.

Salah satu sumbangan penting lain bagi sosiologi, sebagaimana telah dikemukakan Reiss, ialah salah satu filsafat yang mendorong perkembangan sosiologi. Pemikiran ini diutarakan comte dalam bukunya: course de philosophie positive. Dalam buku ini comte mengemukakan pandangannya mengenai "hukum kemajuan manusia" atau "hukum tiga jenjang ".  dalam pandangan ini sejarah manusia akan melewati tiga jenjang yang mendaki yaitu: jenjang teologi, jenjang metafisika, dan jenjang positif. Pada jenjang pertama manusia mencoba menjelaskan gejala di sekitarnya dengan mengacu pada hal yang bersifat adrikodrati. Pada jenjang kedua manusia mengacu pada kekuatan metafisik atau abstar, dan pada jenjang ketiga yaitu mengenai penjelasan gejala alam maupun sosial.

Karena memperkenalkan metode positif ini , maka comte dianggap sebagai perintis positivisme. Mengapa comte berpandangan bahwa sosiologi harus menggunakan metode positive? Karena dalam pandangannya, sosiologi merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mendahuluinya.

Antara pemikiran para perintis awal dan pemikiran sosiologi masa kini terdapat suuatu kesinambungan. Sebagian besar konsep dan teori sosiologi masa kini berakar pada sumbangan pikiran para tokoh klasik. Para ahli agaknya agaknya akan cendrung sepaham bahwa Aguste Comte, Herbert Spencer, Emile durkheim, Karl Marx dan Max Weber merupakan perintis sosiologi.

Dalam sosiologi tokoh yang sering dianggap bapak ialah Aguste Comte. Nama 'sosiologi' merupakan hasil ciptaanya. Comte pun dianggap sebagai perintis positivisme. Sumbangan pikiran penting lain yang diberika comte ialah pembagian sosiologi kedalam dua bagian besar yaitu statika sosialdan dinamika sosial.

 

 

 

B.     TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI

¨      Claude Henri Saint-Simon (1760-1825)

Saint-saimont lebih tua dari Aguste Comte. Comte sendiri adalah murid dan pernah menjadi sekretaris saint-simon. Sangat banyak kesamaan gagasan kedua pemikir ini namun tak jarang berkembang perdebatan sengit antar keduanya yang akhirnya menyebabkan keduanya berpisah (Pickering,1993; Thompson, 1975)

¨      Auguste comte (1798-1857)

Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi yang pengaruhnya besar sekali terhadap para teoritisi sosiologi selanjutnya terutama (Herbert Spencer dan Emile Durkheim). Ia yakin bahwa teori sosiologi akan menjadi ilmiah sebagaimana keyakinan teoritisi klasik dan kebanyakan sosiolog kontemporer (Lenzer, 1975)

¨      Emile durkheim (1858-1917)

Hubungan durkheim dengan pencerahan jauh lebih mendua ketimbang comte. Durkheim dipandang sebagai pewaris tradisi pencerahan karena penekanannya pada sains dan reformisme sosial. Akan tetapi, durkheim juga dipandang sebagai pewaris tradisi konservatif, khususnya tercermin seperti dalam karya comte, durkheim mengembangkan basis akademi yang kokoh untuk kemajuan karirnya. Durkheim melegitimasi sosiologi di prancis dan karyanya akhirnya menjadi kekuatan dominan dalam perkembangan sosiologi pada umumnya, dan perkembangan teori sosiologi khususnya (R. Jones, 2000).

C.    TEORI PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI ABAD-20

Bab ini menjelaskan sejarah sosiologi sejak awal abad 20. Kita mulai dengan sejarah awal sosiologi amerika yang ditandai oleh liberalismenya oleh perhatiannya terhadap darwinisme dan sosial dan pengaruh Herbert Spencer. Dalam kaitan ini dibahas karya dua orang teoritisi sosiologi awal, Sumner dan Ward. Tetapi, karna keduanya tidak meninggalkan kesan abadi dalam teori sosiologi Amerika.

 

Perkembangan penting dalam sosiologi kehidupan sehari-hari yang lain (interaksionisme simbolik termasuk dalam sosiologi ini) terjadi pada 1960-an dan 1970-an, termasuk peningkatan perhatian terhadap sosiologi fenomenologi dan yang lebih penting lagi, ledakan karya dibidang etnomedologi. Dalam periode ini berbagai jenis teori Marxian mendapatkan tempatnya dalam sosiologi. Meski berbagai teori terancam keberadaanya karena keruntuhan Uni Soviet dan rezim komunis lain dipenghujung 1980-an dan awal 1990-an. Perkembangan penting lainnya dalam periode ini adalah makin pentingnya pengaruh strukturalisme dan kemudian post-strukturalisme, terutama melalui karya Michel Foucault. Fenomena terpenting adalah meledaknya perhatian terhadap teori feminis, sebuah ledakan yang dengan cepat mendorong kita menuju tahun 2000.

                                               

Daftar pustaka

·         George Ritzer- Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Edisi ke-6

Jakarta: kencana, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini