Novia Hasan Fratiwi
Kpi 1B
11150510000074
Pendahuluan
§ Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk mengetahui pengertian sosiologi, tokoh-tokoh utama yang berperan dalam sosiologi dan juga teori besar atau dasar yang ada didalam sosiologi
§ Rumusan masalah
Apakah pengertian sosiologi?
Siapakah tokoh-tokoh utama sosiologi?
Apa teori dasar dalam sosiologi?
§ Tujuan
Mengkaji pengertian sosiologi.
Mengkaji tokoh-tokoh utama sosiologi
Mengkaji teori dasar Sosiologi
Pengertian sosiologi
Sosiologi termasuki lmu yang paling muda dari ilmu-ilmu social yang dikenal, Sosiologi lebih menempatkan warga masyarakat sebagai individu yang relative bebas.Dengan demikian Sosiologi bisa dikatakan sebagai ilmu tersendiri, karena "ia" adalah disiplin intelektual yang secara khusus,sistematis dan terandalkan mengembangkan pengetahuan tentang hubungan social manusia pada umumnya dan tentang produk dari hubungan social tersebut (Hoult,1969).
Tokoh-tokoh utama sosiologi
1. Auguste Comte
Auguste comte lahir di Mountpelier,Perancis, 19 Januari 1978. Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi.Pengaruhnya besar sekali terhadap para teoritis sosiologi selanjutnya (terutama Herbert spencer dan emile Durkheim). Ia yakin bahwa studi sosiologi akan menjadi ilmiah sebagaimana keyakinan teoritis klasik dan kebanyakan sosiolog kontemporer (Lenzer,1975).
2. Emile Durkheim (1858-1917)
Emile Durkheim lahir di Epinal,Perancis, 15 April 1858. Ia keturunan pendeta yahudi dan ia sendiri belajar untuk menjadi pendeta (rabbi). Tetapi, ketika berumur 10 tahun ia menolak menjadi pendeta. Sejak itu perhatiannya terhadap agama lebih bersifat akademis ketimbang teologis (Mesrovic,1988).
3. Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx lahir di Trier,Prusia, 5 Mei 1818. Ayahnya seorang pengacara, menafkahi keluarganya dengan relative baik,khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah dari keluarga pendeta yahudi (Rabbi).Tetapi karena alasan bisnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl marx masih sangat muda.
4. Claude Henri Saint-Simon (1760-1825)
Saint-simon lebih tua dari August comte. Comte sendiri adalah murid dan pernah menjadi sekertaris Saint-simon. Sangat bnyak kesamaan gagasan kedua pemikir ini namun tak jarang berkembang perdebatan sengit antar keduanya yang akhirnya menyebabkan keduanya berpisah. (pickering,1993;thompson,1975)
5. Herbert Spencer (1820-1903)
Spencer adalah seorang berkebangsaan inggris yang mengurai materi sosiologi secara terperinci dan sistematis. Dalam pandangannya ia mengatakan bahwa objek kajian sosiologi adalah kehidupan kelurga, perilkau politik, tingkah laku antar penganut agama dan kehidupan masyarakat industri yang didalamnya terdapat asosiasi.
Teori Dasar Sosiologi
1.Teori fungsionalisme struktual
Pada tahun 1940-an dan 1950-an adalah tahun paradoks antara puncak dominasi dan awal kemerosotan funsionalisme struktual. Pada periode ini Parsons membuat pernyataan utama yang jelas mencerminkan pergeserannya dari teori tindakan ke fungsionalisme struktural. Murid-murid Parsons telah tersebar ke berbagai negara bagian dan menduduki jabatan dominan dibanyak jurusan sosiologi utama (misalnya,Colombia dan Cornell). Murid-murid ini membuat karya mereka sendiri yang secara luas diakui menyumbang terhadap teori fungsionalisme sosial.
2. Teori Konflik
Teori konflik memilik beragam akar, seperi teori Marxian dan karya Simmel tentang konflik sosial. Pada tahun 1950-an dan 1960-an teori konflik menjadi alternatif bagi fungsionalisme struktural, namun ia tenggelam dibawah beragam teori Neo-Marxian.
Memang, salah satu kontribusi utama teori konflik adalah bagaimana ia meletakan dasar bagi teori yang lebih setia pada karya Marx, teori yang mulai menarik perhatian banyak audiens Sosiologi. Masalah utama teori konflik adalah ia tidak pernah berhasil memisahkan dirinya dari akar-akar struktural fungsional. Teori ini lebih sebagai salah satu jenis fungsionalisme struktural yang memalingkan mukanya ketimbang sebagai teori masyarakat yang benar-benar kritis.
3. Teori pertukaran
Teori pertukaran berurusan dengan perilaku individu namun juga dengan interaksi antar orang yang melibatkan pertukaran imbalan dan biaya. Premisnya adalah bahwa interaksi cenderung berlanjut ketika terdapat pertukaran imbalan. Sebaliknya, interaksi yang membebani biaya satu atau kedua belah pihak cenderung tidak dapat berlanjut.
George Ritzer dan Douglas J.Goodman.2010. Teori Sosiologi Modern, Edisi ke 6.
J. Dwi Narwoko-Bagong Suyanto (ed.) Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar