NIDA MUHARRAM KUMALA SARI "KPI 1A"
PENGANTAR SOSIOLOGI
1. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Menurut 'August Comte', Sosiologi adalah suatu studi positif tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Menurut istilah, "Sosiologi ialah suatu ilmu yang mempunyai materi penelitian bahwa segala kejadian nyata dalam kehidupan manusia". Menurut PLATO dan ARISTOTELES yang telah banyak membahas hal-hal yang merupakan sebagian dari sosiologi, sosiologi dikenal dengan nama Filsafat Social atau Sozial Philosophie dalam bahasa Jermannya.
Dalam pengertian lain menyebutkan bahwa atas dasar berhubungannya Sosiologi dengan filsafat, sejarah dengan politik, yaitu karna sosiologi sebenarnya mempelajari gejala hubungan antar manusia (latin: sozial = kawan) sedangkan sebagai ilmu ia memperoleh sistematikanya (Logos = menurut aturan dan sistematik) dikemudian hari. Maka Sosiologi adalah " Ilmu yang hendak mengerti dan menjelaskan tindakan-tindakan sosial dari manusia hal mana mempunyai pengaruhnya atas masyarakat ".
S.R. STEINMETZ menjelaskan mengenai materi penelitian Sosiologi, yaitu "kenyataan tentang kehidupan manusia sebagaimana adanya, tentang normanya, hidup dan kehidupannya, perkembangan dan keruntuhannya". Lain halnya dengan yang dikatakan oleh LEOPOLD VON WIESE bahwa materi penelitian Sosiologi adalah bidang sosial ataupun kejadian hubungan antar manusia (*zwischenmensobliches Geschehen*). Sehubungan dengan berbagai pernyataan tersebut, maka perlu diperhatikan bahwa penelitian Sosiologi karenanya terikat oleh waktu dan tempat.
TOKOH – TOKOH SOSIOLOGI
- Ø August Comte (1789-1857)
- Ø Claude Menri Saint-Simon (1760-1825)
- Ø Herbert Spencer )1820-1903)
- Ø Karl Marx (1818-1883)
- Ø George Simmel (1858-1918)
- Ø Emil Durkheim (1864-1920)
- Ø Max Weber (1864-1920)
Adapun Tokoh-tokoh Sosiologi dari kalangan wanita :
- Ø Jane Adams (1860-1935)
- Ø C.P. Gilman (1860-1935)
- Ø A.J Cooper (1858-1964)
- Ø Ida W. Barnett (1862-1931)
- Ø Marianne Weber (1870-1954)
- Ø B.P Webb (1858-1943)
3. TEORI – TEORI SOSIOLOGI
A. Teori Klasik tentang Modernitas
Menurut Marx, modernitas ditentukan oleh ekonomi kapitalis. Ia mengakui kemajuan yang ditimbulkan oleh transisi dari masyarakat sebelumnya ke masyarakat kapitalisme. Namun dalam karya-karyanya, sebagian besar perhatiannya ditujukan untuk mengkritik sistem ekonomi kapitalis dari kecacatannya (alienasi, eksploitasi, dan sebagainya).
Menurut Weber, masalah kehidupan modern yang paling menentukan adalah perkembangan rasionalitas formal dengan mengorbankan tipe rasionalitas lain dan mengakibatkan munculnya kerangkeng-besi rasionalitas. Manusia semakin terpenjara dalam kerangkeng-besi ini dan akibatnya semakin tak mampu mengungkapkan beberapa ciri kemanusiaan mereka yang paing mendasar.
B. Teori Sosial Mikro tentang Jender
Terbagi menjadi tiga perspektif sosial makro utama yakni fungsionalisme, teori konflik analitis, dan teori sistem dunia neo-Marxism. Mereka mendefinisikan fenomena ini sebagai sistem antarhubungan dan struktur interaksi yang dipahami sebagai "keteraturan pola dalam prilaku individual" (Chafetz, 1984:23). Teoritisi fungsional dan Teoritisi konflik analitik memusatkan perhatian pada negara-bangsa atau kadang-kadang, khususnya dalam teori konflik analitik pada pengelompokan kultural pramodern; teori sistem dunia membicarakan kapitalisme global sebagai sebuah sistem transisi di mana negara bangsa adalah struktur yang penting.
C. Teori Penukaran Jaringan
Teori penukaran jaringan (network exchange theory) mengombinasikan teori pertukaran sosial dan analisis jaringan. Kombinasi ini diasumsikan menyempurnakan kelebihan kedua teori sambil memperbaiki kekurangannya. Disatu sisi, analisis jaringan mempunyai keunggulan mampu membangun representrasi yang kompleks dari interaksi sosial mulai dari model relasi yang sederhana dan dapat digambarkan, tetapi Cook dan Whitmeyer (1992:123) mengatakan bahwa analisis ini mempunyai kekurangan tentang konsep relasiitu sendiri.
D. Teori Pilihan Rasional
Menurut Coleman, "paradigma tindakan rasional" (1989;5) adalah salah datu teori yang yang mungkin menghasilkan integrasi berbagai paradigma sosiologi. Pun sama, pendekatan Coleman beroperasi mulai dari dasar metodologi individualisme dan dengan menggunakan teori pilihan rasional sebagai landasan tingkat makro untuk menjelaskan fenomena tingkat makro. Menariknya, pendekatan Coleman tidak "congenial".
Dikutip dari :
* Mengerti Sosiologi, Cet.01, 2006 "Drs.M.Amin Nurdin, M.A"
* Teori Sosiologi Modern, Cet.01, 2007 "Bernard Raho, SVD"
* Teori Sosiologi Modern, Edisi ke-06, 2010 "George Ritzer – Douglas J.Goodman"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar