Selasa, 08 September 2015

Kabir Al-Fadly Habibullah - Pengantar Sosiologi - Tugas1

A.    Apa Itu Sosiologi ?
Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak , sekedar untuk penguatan ilmu tersebut. Namun sosiologi juga dapat menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.


Sosiologi selalu tidak percaya pada apa yang tampak sekilas dan selalu mencoba menguak apa yang tersembunyi dibalik realitas nyata, karena sosiologi berkeyakinan bahwa "dunia bukanlah sebagaimana nampaknya". Akan tetapi dunia sebenarnya akan terungkap setelah dilakukan kajian yang mendalam. Kekhususan sosiologi adalah bahwa perilaku manusia selalu dilihat dalam kaitannya dengan struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang ada dan berlaku di tengah masyarakat. Berbeda dengan matematika yang objeknya mudah dikenal dan sudah pasti yakni angka-angka. Sementara objek kajian sosiologi paling sulit dimengerti dan diramalkan karena perilaku manusia merupakan persilangan antara inividualitas dan sosialitas yang keduanya saling melengkai, mengisi dan meresapi.

Dengan demikian sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu tersendiri, karena sosiologi merupakan dispilin intelektual yang secara khusus, sistematis dan terandalkan dalam mengembangkan pengetahuan tentang hubungan sosial manusia pada umunmya serta produk yang dihasilkan dari hubungan tersebut. Dengan kata lain, sosiologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat, tidak sebagai individu yang terlepas dari kehidupan masyarakat. Fokus bahasan sosiologi adalah interaksi manusia, yaitu pada pengaruh timbal balik diantara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap dan tindakan. Sosiologi tidak begitu menitikberatkan pada apa yang terjadi pada dalam diri manusia, karena itu merupakan kajian psikologi, melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia.

Saat ini, ada banyak definisi resmi mengenai sosiologi. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi salah satunya mendefiniskan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah kesulurahan jalinan antar unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial. Sedang proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehiupan bersama. Singkat kata, dapat dikatakan bahwa sosiologi tidak hanya merupakan suatu kumpulan subdisiplin segala bidang kehidupan, melainkan merupakan suatu studi tentang masyarakat. Walaupun sebagian objek sosiologi sama dengan ilmu pengetahuan lainnya, namun sosiologi memandang kehidupan bermasyarakat dengan caranya sendiri.
Sumber:      Narko,Dwi-Suyanto Bagong. 2007. SOSIOLOGI Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Perdana Media

B.    Tokoh-tokoh Sosiologi
Berikut diantaranya beberapa tokoh-tokoh sosiologi :
1.      Ibn Khaldun (1332-1406)
2.      Aguste Comte (1798-1857)
3.      Herbert Spencer (1820-1903)
4.      Karel Marx (1818-1883)
5.      Ferdinand Tonnies (1855-1936)
6.      Emile Durkheim (1858-1917)
7.      Talcott Parsons (102-1979)
8.      Ralf Dahrendorf (1929)

Sumber:     Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aliran dalam Sosilogi. Jakarta: Raja Graindo Persada


C.    Beberapa Teri-teori Dasar Sosilogi
·         Teori Fungsionalisme Struktural
Robert Nisbet Mengatakan bahwa fungsionalisme struktural adalah suatu bangunan  teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu ssial di abad sekarang. Kingsley Davis berpendapat , bahwa fungsionalisme struktural adalah sinonim dengan sosiologi. Alvin Goulduer juga secara tersirat berpendapat serupa ketika ia menyerang sosiologi Barat melalui analisis kritis terhadap teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons.
·         Teori Konflik
                        Konflik diyakini suatu fakta utama dalam masyarakat. sejumlah tradisi intelektual, menyediakan perangkat analisis interpretasi terhadap masalah tersebut. Konflik merupakan suatu fakta dalam masyarakat industri modern. Meskipun ada pembahasan perihal sifat dan fungsi konflik tersebut. Namun tidakah mudah mengakui keberadaanya. Konflik lebih banyak difahami sebagai keadaan tidak berfungsinya, komponen-komponen masyarakat sebagaimana mestinya atau gejala penyakit alam masyarakat yang terintegerasi secara tidak sempurna. Tetapi secara empiris konflik tidak diakui karena orang lebih memilih stabilitas sebagai hakikat masyarakat. Konflik merupakan sebuah realitas yang harus dihadapi oleh para ahli teori sosia dalam membentuk model-model umum periku sosial.


·   Teori Pertukaran Sosial
                        Teri-teori pertukaran masa kini yang dikembangan Homans dan Blau konsisten dengan tekanan individualistis dalam peemikiran sosial Inggris diabad ke 18 dan 19. Tetapi proses pertukaran dapat dianalisa dengan asumsi-asumsi dasar yang berbeda-beda. Misalnya Teori Durkheim mengenai  Solidaritas organis mengandung suatu proses pertukaran, walaupun teorinya itu pada umumnya tidak dianggap sebagai teori pertukaran, dan pasti tidak didasarkan pada asumsi-asumsi pemikiran sosial Inggris yang bersifat Individualistis.

Sumber:    -Paul, Doyle. 1990. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : Gramedia Pustaka
                  -Bachtiar, Wardi.  2006. Sosilog Klasik. Jakarta : Remaja Rsdakarya
                  -Ritzzer,George - Godman, Douglas.  2007. Teori Sosilogi Modern. Jakarta : Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini