Nama: Dewi Utari
Kelas: KPI.1 E
Nim: 1112051000134
Pemikiran Agama Menurut Karl Marx
1. Teori Ideologi
Marx menempatkan ideology sebagai keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh sebuah masyarakat sebagai kelompok social dalam bingkai supersruktur masyarakat. Ideology ini dikondisikan oleh bingkai itu. Dengan demikian kaum borjuis yang semakin mananjak telah menentukan pemikiran –pemikiran tentang kebebbasan, hak asasimanusia, kesetaraan di adapan hukum(hak) dalam bi ngkai pergaulatan mengahadapi orde atau tatanan lama. Mereka ini cenderung memindahkan apa-apa yang menjadi ekspresi kepentingan kelasnya menjadi nilai-nilai yang universal.
Marx juga memiliki teori tentang ideology sebagai alienasi. Pengertian ini dipnjam filsuf "Ludwig Feueberbach yang merupakan penulis L'Essence du clhristianisme (esensi krisitianisme( (1864). Bagi Feuebach agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk "surge bagi pemikiran(ide)", harapan dan keyakinannya. manusia. Orang bisa mempercayai eksistensi Tuhan secara ril seperti yan ditemukan. Marx mengambil kembali pemikiran ini (bahwa agama adalah "candu bagi masyarakat"). Selanjutnya ia akan mengusungnya kedalam analisis komoditas.
Elemem-elemen analisis diambil kembali dan dikembangkan oleh sejumlah penulis Marxis (Antonio Gramsci, Gyorgy Lukacs, Karl Manheim dan Louis Althusser). Para penulis yang bukan penganut aliran Marxisme ikut menggaris bawahi bobot penemuan be berapa analisisnya. Demikianlah ketika Raymond Boudon berbicara tentang "efek posisi" untuk member pemahaman bagaimanposisi social seoang individu membernya akses terhadap aspek-aspek realitas tertentu namun justru membuatnya buta terhadap hal lainnya, ternyata ia mengambillnya dari sebuah karya Marx
2. Perentangkelas
Pertentangan antara kepentingan-kepentingan materil dalam kelas sudah ada secara impilsit dalam diskusi kit mengenai hubungan-hubualam bagia dan kan ekonomi, struktur polotik, dan alenisasi. Dalam bagian ini kit beralih kesuatu analisa yang lebih eksplisit mengenai kelas-kelas social dan pentingnya konflik kelam menimbullkan perubahan social.Karl Marx membagi menjadi beberapa berdasarkan materi,yaitu: kelas primer dan kelas sekunder dimana dia mengidentifikasian tiga kelas utama dalam masyarakat kapitalis,:buruh upahan, kapitalis, dan pemilik tanah.
Marx juga mengidentifikasikan "kelas menengah bawah, pengrajin kecil, pengusaha toko, seminan, petani" yang terlibat dalam melawan kaum borjuis" dan kaum cendikiawan juga meembentuk satu kelas menengah yang tidak peris masuk dalam salah satu model dua kelas atau tiga kelas namun pada umumnya mereka menunggu pada kaum borjius
Penolakan marx terhadap model yang hanya terikat pada dua atau tiga kelas saja konsisten pada pandangannya mengenai struktur social yang terus-menerus mengalami perubahan dan variasi dalam periode sejarah yang berbeda-beda.
3. Agama
Marx juga melihat agama sebagai sebuah ideology. Dia merujuk pada agama sebagai candu . masyarakat, namun sebaiknya kita simak seluruh catatannya:
Kesukaran agama-agama pada saat yang sama merupakan ekspensi dari kesukaran yang sebenarnya. Agama adalah napas lega mahkluk yang tertindas, hatinya dunia yang tidak punya hati, spiritnya kondisi yang tanpa spirit. Agama adalah ccandu masyarakat.
(Marx,1834/1970)
Marx percayabahwa agama, seperti halnya merefleksikannya suatu kebenaran namun terbalik. Karena orang-orang tidak bisa melihat bahwa kesukaran dan ketertindasan mereka diciptakan oleh sistem kapitalis, maka mereka diberikan suatu bentuk agama.
4. Moda produksi
Pandangan Marx tidak pernah menjelaskan dengan gambling dimana relasi-relasi produksi berhenti dan suprastruktur bermula, namun dia jelas emerasa bahwa ada beberapa relasi dan bentuk "kesadaran sosioal" yang hanya berfungsi sebagai penompang sarana produksi material. Marx memprediksi bawa, walaupun hali ini tidak berkaitan secara langsung relasi dan bentuk-bentuk penopang ini cenderung berbentuk sokongan terhadap relasi-relasi produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar