Senin, 24 September 2012

SOSIOLOGI AGAMA NAMA:Apik Sopan Katanya(1112051000162), Kelas: KPI.1 E

SOSIOLOGI KARL MARX
 
1.       Pertentangan Kelas
Menurut Karl Marx kelas mempunyai  arti suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dalam organisasi produksi.Manusia dilahirkan di dalam masyarakat dimana hubungan-hubungan miliknya telah ditentukan.Perbedaan dan hubungan itulah yang menimbulkan kelas-kelas sosial.
Marx menyatakan  ada tiga kelas masyarakat, yang masing-masing ditandai oleh bagaimana peranannya di dalam sistema produksi,  yaitu kelas pemilik tanah, kedua yaitu kelas pemilik modal (borjuis), dan yang ketiga adalah kelas pekerja. [1] Hubungan masing-masing kelas  bukan merupakan fungsi yang saling melengkapi dan harmonis tapi lebih mengarah pada ketidaksamaan  sosial, dimana sering terjadi eksploitasi  dari pemilik modal ( borjuis) dan kelas pemilik tanah terhadap kelas pekerja.
Manusia pada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja.Dengan bekerja manusia mendapatkan penghasilan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Produktivitas ini bersifat alamiah dan pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Namun sedikit demi sedikit proses alamiah ini mulai dihancurkan dan mecapai titik puncaknya dalam kapitalisme. Kapitalisme pada dasarnya adalah sebuah struktur  yang membuat batas pemisah antara individu dan proses produksi, produk yang diproses, dan orang lain.[2]
Kepetingan golongan merupakan factor utama dari proses sosial. Namun perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan dan sarana dapat menimbulkan konflik atau pertentangan antar kelas.Kelas borjuis betindak kapitalis. Misalnya para kapitalis menggerakkan pabrik mereka dengan pekerja berupah rendah maka mereka harus mengeksploitasi kelas pekerja dengan memberikan upah seminim mungkin tetapi dapat mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Ini menunjukkan suatu keadaan orang bekerja hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan hanya mengejar keuntungan pribadi . Sebaliknya, kaum pekerja atau kaum buruh telah terikat untuk soldier satu sama lain dan juga untuk mengatasi persaingan dengan tujuan melakukan perlawanan atau tindakan bersama demi kepentingan bersama kelasnya.
a.       Teori Alienasi
Alienasi adalah suatu keadaan dimana manusia dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang tercipta dari kreasinya sendiri yang merupakan kekuatan yang melawan manusia itu sendiri.[3] Alienasi terjadi karena kapitalisme telah berkembang menjadi system dua kelas dimana sejumlah kecil kapitalis menguasai proses produksi, produk, dan jam kerja para pekerja, sehingga dalam masyarakat kapitalis manusia memproduksi untuk kelompok kecil kapitalis saja.
2.       Ideologi
Pertama, ideology merujuk pada ide-ide yang secara ilmiah muncul setiap saat di dalam kapitalisme. Untuk Inilah tipe ideology yang dipresentasikan oleh fetisme komoditas atau oleh uang. Tipe ideology ini mudah terganggu karena didasarkan pada kontradiksi material, dan nilai manusia tidak benar-benar tergantung pada uang. Ketika gangguan muncul dan kontradiksi material terungkap tipe kedua ideology akan muncul. Disini Marx menggunakan istilah ideology untuk merujuk pada sitem-sistem aturan ide-ide yang sekali lagi berusaha menyembunyikan kontradisksi di dalam system kapitalis.
Beberapa cara yang digunakan :
1. Menghadirkan suatu system ide yaitu system agama, filsafat, literature dan hukum.
2. Menjelaskan pengalaman yang mengungkapkan kontradiksi  atau keanehan individual.
3. Menghadirkan kontradiksi kapitalis yang benar-benar menjadi kontradiksi pada hakikat manusia.
3.       Agama Sebagai Candu
Karl marx berpendapat bahwa agama juga merupakan sebuah ideology. Marx percaya agama merefleksikan suatu kebenaran namun terbalik. Karena orang-orang tidak bisa melihat bahwa kesukaran dan ketidakserasian mereka diciptakan oleh system kapitalis, maka mereka diberikan suatu bentuk agama.  Orang mempercayai keberadaan Tuhan.
Bentuk keagamaan ini mudah dikacaukan dan oleh karena itu selalu berkemunginan untuk menjadi dasar suatu gerakan revolusioner. Marx merasa bahwa agama khususnya menjadi bentuk kedua ideology dengan menggambarkan ketidakadilan kpitalisme sebagai sebuah ujian bagi keyakinan dan mendorong perubahan revolisuoner.
4.       Moda Produksi
Cara produksi dari sebuah masyarakat berupa " tenaga kerja produksi" , ( manusia dan mesin ) dan " hubungan produksi" ( perbudakan, system bagi hasil, system kerajinan tangan berupa upahan). Selama kurun waktu berlangsungnya sejarah terjadi pergantian cara berproduksi dari yang model kuno, model Asia feodalistis dan borjuis. Ketika Sampai pada tingkat perkembangantertentu, tenaga produksi mulai terlibat konflik dengan hubungan produksi.
Penggunaan istilah kerja oleh Marx tidak hanya dibatasi pada kegiatan ekonomi saja, namun mencakup seluruh tindakan-tindakan produktif dimana kita mengubah atau megolah alam material untuk sebuah tujuan tertentu.
Kerja merupakan respons terhadap kebutuhan, bagi Marx kerja adalah pengembangan kekuatan dan potensi yang dimiliki. Kerja melibatkan orang lain secara langsung, selain itu juga membutuhkan alat atau bahan untuk proses produksi.
Kontradiksi pada sitem kapitalisme  menimbulakan krisis sekaligus menunjukkan bagaimana hukum memang tendesius sehingga muncul hukum yang sifatnya konta tendesius , tapi  krisis ini tidak cukup untuk menghancurkan system ekonomi.


[1] Hotman M.Siahaan, Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi  ( Jakarta : Gramedia,1986) hlm. 181
[2] George Ritzer-Douglas J.Goodman, teori Sosiologi Modern, ( Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2004)hlm.33
[3] Hotman M.Siahaan, Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi  ( Jakarta : Gramedia,1986) hlm.190

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini