Ø karl mark
KI*Konflik / Pertentangan Kelas
Marx sering menggunakan istilah kelas di tulisan-tulisannya, tetapi dia tidak pernah mendefinisikan secara sistematis apa yang dia maksud dengan istilah ini (So dan Suwarsono, 1990: 35). Kelas, bagi Marx, selalu didefinisikan berdasarkan potensinya terhadap konflik. Bagi Marx, sebuah kelas benar-benar eksis hanya ketika orang menyadari kalau dia sedang berkonflik dengan kelas-kelas yang lain.
Ada dua macam kelas yang ditemukan Marx ketika menganalisis kapitalisme: borjuis dan proletar. Kelas borjuis merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern. Konflik antara kelas borjuis dan kelas proletar adalah contoh lain dari kontradiksi material yang sebenarnya. Kontradiksi ini berkembang sampai menjadi kontradiksi antara kerja dan kapitalisme. Tidak satupun dari kontradiksi-kontradiksi ini yang bisa diselesaikan kecuali dengan mengubah struktur kapitalis. Bahkan sampai perubahan tersebut tercapai, kontadiksi makin memburuk. Masyarakat akan semakin berisik pertentangan dua kelas besar yang berlawanan. Marx melihat bahwa kontradiksi kapitalisme tidak hanya menyebabkan revolusi proletariat, tetapi juga krisis-krisis individual dan sosial yang menimpa masyarakat modern.
Ø *Agama sebagai candu masyarakat (Latar Belakang)
Mark memiliki sebuah teori tentang ideologi sebagai semacam alienasi. Pengertian ini dipinjam Filsuf Ludwig Feuerdach yang merupakan penulis L'Essence Du Christianisme (Esensi Kritianisme) (1864). Bagi Feuerdach agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk "surga bagi pemikiran (ide)", harapan dan keyakinan manusia. Orang bisa mempercayai eksistensi Tuhan secara real, seperti yang ditemukannya. Marx mengambil kembali pemikiran ini (bahwa agama adalah "candu bagi masyarakat". Selanjutnya ia akan mengusungnya ke dalam analisis komoditas.
Is Ideologi
Perubahan-perubahan penting untuk perkembangan kekuatan-kekuatan produksi tidak hanya cenderung dicegah oleh relasi-relasi yang sedang eksis akan tetapi juga oleh relasi-relasi pendukung, institusi-institusi, dan khususnya ide-ide umum. Ketika ide-ide umum menunjukkan fungsi ini, Marx memberi nama khusus terhadapnya : ideologi. Dia menggunakan kata tersebut untuk menunjukkan ide-ide yang berhubungan. Pertama, ideologi merujuk pada ide-ide yang secara alamiah muncul setiap saat kapitalisme. Di dalam kapitalisme akan tetapi karena hakikat kapitalisme merefleksikan realitas di dalam suatu cara yang terbalik (Larrain, 1979). Untuk hal ini, sia menggunakan metafora kamera obscura, yang menggunakan optik quirk untuk menunjukkan bayang-bayang nyata yang nampak terbalik. Inilah tipe ideologi yang direpresentasikan oleh petisisme komoditas atau oleh uang.
Tipe ideologi ini mudah ternganggu karena didasarkan pada kontradiksi-kontradiksi material yang mendasarinya. Faktanya, disinilah level yang kita sering menjadi sadar akan kontradiksi-kontradiksi material yang diyakini Marx akan membawa kapitalisme ke fase selanjutnya. Misalnya, kita menjadi sadar bahwa ekonomi bukanlah sebuah sistem objektif dan independen, melainkan sebuah ranah politis. Ketika gangguan-gangguan muncul dan kotradiksi-kontradiksi material dasar terungkap, tipe kedua ideolohi kedua akan muncul.
Ø *Modal Produksi
Menurut Marx, dengan bekerja manusia menghasilkan (berproduksi) untuk dirinya sendiri dan untuk masyarakat. Jadi "dalam ekonomi politik kita bisa menemukan anatomi masyarakat sipil". Struktur ekonomi masyarakat merupakan "pondasi riil yang menjadi dasar pendirian bangunan yuridis dan politik, serta menjadi jawaban atas bentuk-bentuk kesadaran sosial yang telah ditentukan". Bukan kesadaran manusia yang menentukan eksistensinya, malahan "sebaliknya eksistensi sosiallah yang menentukan kesadaran mereka". Cara produksi dari sebuah masyarakat berupa "tenaga kerja"(manusia, mesin dan tehnik) dan "hubungan produksi" (perbudakan, sistem bagi hasil, sistem kerajinan tangan, bekerja upahan).
Nara Sumber : Anthony Giddens, Daniel Bell, Michael forse, etc. La sociologgie, kreasi wacana yogyakarta, 2004.
Disusun oleh
Nama : Nenden Nelawati
Nim : 1112051000135
Tidak ada komentar:
Posting Komentar