Senin, 24 September 2012

Teori Konflik

Teori Konflik
Oleh : Muhammad Farid
PMI 3
Konflik menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah perselisihan, percekcokan perselisihan, pertentangan. Dalam sudut pandang sosiologi konflik dimaksudkan sebagai proses sosial antar individu-individu, individu-kelompok, dan kelompok-kelompok, setiap pihak berusaha untuk saling menjatuhkan.
Konflik dapat disebabkan oleh perbedaan-perbedaan seperti, ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, kekayaan, keyakinan, dan sebagainya. Konflik juga terjadi yang disebabkan oleh perebutan sumberdaya. Sumberdaya politik, sumberdaya sosial, sumberdaya ekonomi, dan sumberdaya simbolik.
Konflik terbagi menjadi 2 yaitu :
1.      Konflik horizontal
Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antar individu atau kelompok yang sederajat. Sperti contoh : tawuran antar sekolah
2.      Konflik vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara golongan yang berbeda, golongan atas dan golongan bawah. Seperti contoh : konflik antara manager perusahaan dengan pegawainya.
Menurut Marx konflik terjadi yang terdiri dari : 1. Kelas atas (borjuis) 2. Kelas menengah 3. Kelas bawah (ploretar).
Kaum borjuis pada umumnya akan selalu mempertahankan kekuasaannya, baik kekuasaan politik, maupun kekuasaan ekonomi. Sedangkan masyasrakat kelas bawah akan terus berusaha untuk naik menjadi masyarakat menengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini