Apa itu sosiologi?
Kata sosiologi berasal dari kata Latin socius yang artinya teman, dan kata bahasa Yunani logos yang berarti cerita, diungkapkan pertama kali dalam buku yang berjudul " Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte ( 1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu.
Sosiologi berbeda dengan ilmu eksata yang rumusannya telah pasti, rumusan dalam ilmu sosial bersifat tidak pasti. Karena titik beratnya pada manusia yang dinamis, selalu berubah. Tetapi kajian tentang perilaku manusia tetaplah ilmu sosial yang telah dikaji berdasarkan metodologi ilmiah dan memenuhi persyaratan sebagai kajian ilmu pengetahuan. Bukan berarti para pemelajar siologi tidak memiliki kepastian dalam membatasi sosiologi. Sebab ada titik temu dari berbagai definisi sosiologi yang di kemukakan para ahli, yaitu sosiologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang pola-pola hubungan antara manusia dan manusia, baik secara individu maupun secara kelompok yang berakibat pada lahirnya pola-pola sosial, di antaranya: nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan yang dianut oleh manusia di dalam kelompok tersebut.
Tokoh-tokoh utama sosiologi?
1. August Comte ( 1798-1857 )
Comtee adalah seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali memberikan nama sosiologi pada ilmu yang mengkaji hubungan sosial kemasyarakatan ini sehingga ia agar bermanfaat ilmu sosiologi harus didasarkan pengamatan, perbandingan, eksperimen ( percobaan ), dan metode historis ( kesejarahaan ). Ia berpendapat bahwa sosiologi harus didasarkan pada fakta-fakta yang objektif ( bukan harapan,prediksi atau ramalan, opini ). Berdasarkan pendapat tersebut, maka melalui sosiologi akan diperoleh kajian tentang masyarakat yang objektif ( berdasarkan kenyataan ).
2. Karl Marx ( 1818-1883 )
Latar belakang pemikiran adalah eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh kaum pemilik modal atau para pengusaha ( kapitalis ) yang disebut borjuis terhadap para buruh atau pekerja ( proletar ). Kondisi ini, menurut Marx, akan berimbas pada ketimpangan sosial yang sangat tajam yang bermuara pada ledakan revolusi sosial sebagai akibat daya tahan hidup kaum prolentar yang sudah mencapai batas kethanannya. Secara garis besar, sasarn revolusi tersebut adalah membentuk kehidupan masyarakat tanpa kelas ( tidak ada lagi kelas-kelas sosial ) dengan pola-pola pembagian ekonomi yang sama rata sama rasa.
3. Herbert Spencer ( 1820-1903 )
Spencer adalah seorang berkebangsaan inggris yang menguraikan materi sosiologi secara terperinci dan sistematis. Dalam pandangannya ia mengatakan bahwa objek kajian sosiologi adalah kehidupan keluarga, perilaku politik, tingkah laku antar-penganut agama, kontrol sosial, dan kehidupan masyarakat industri yang didalamnya terdapat asosiasi,masyarakat setempat,pembagian kerja ( Jod division ), pelapisan sosial ( sosial stratification ), sosiologi pengetahuan ( sociological knowledge ), dan ilmu pengetahuan ( science ).
4. Emile Durkheim ( 1858-1917 )
Durkheim adalah salah seorang yang melopori perkembangan sosiologi. Ia telah banyak melakukan penelitian terhadap berbagai lembaga dalam lembaga dalam masyarakat dan proses sosial yang selanjutnya membagi sosiologi ke dalam 7 bagian.
Salah satu dari karyanya yang terkenal di antaranya adalah Rules of sociological Method ( 1895 ), yang banyak membahas tentang metodologi dalam penelitian klasik tentang " Bunuh diri " ( suicide ) di berbagai kelompok masyarakat.
5. Max Weber ( 1864-1920 )
Ia yang memperkenalkan pendekatan vestehen ( pemahaman ), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan,tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku masyarakat yang melahirkan interaksi sosial. Di antara contoh karya Max Weber tentang perkembangan sosiologi adalah analisis tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi, dan sebagainya.
Teori-teori dasar sosiologi ?
a. Teori Fungsional – Struktural
Teori ini disebut juga teori konsensus. Teori fungsionalisme struktural adalah satu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang . Teori ini dikemukakan oleh Davis dan Moore, yang menjelaskan perubahan sosial. Tiga kata kunci dipakai dalam teori ini adalah stabilitas, harmoni, dan solusi.
b. Teori Konflik
Teori konflik ini berasal dari berbagai sumber lain seperti teori Marxian dan pemikiran konflik sosial dari Simmel. Teori konflik sebagian berkembang sebagai reaksi terhadap fungsionalisme struktural dan akibat berbagi kritik. Masalah mendasar dalam teori konflik adalah teori itu tak pernah berhasil memisahkan dirinya dari akar struktural-fungsionalnya. Teori ini lebih merupakan sejenis fungsionalisme struktural yang angkuh ketimbang teori lainnya.
c. Neofungsionalisme
Neofungsionalisme bersifat terbuka dan plular. Istilah neofungsionalisme digunakan untuk menandai kelangsungan hidup fungsionalisme struktural. Neofungsionalisme memusatkan perhatian yang sama besarnya terhadap tindakan dan keberaturan. Neofungsionalisme tetap memperhatikan masalah integrasi, tetapi bukan dilihat sebagai fakta sempurna melainkan lebih dilihat sebagai kemungkinan sosial.
* J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Edisi Ke-2
* George Ritzer dan Douglas j. Goodman. 2010 Teori Sosiologi Modern,edisi ke-6. Prenada Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar