Rabu, 09 September 2015

Risha Shafira Deskansa-Pengantar Sosiologi-Tugas 1

PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama  : Risha Shafira Deskhansa
Kelas   :KPI 1/A
NIM    :11150510000002

A.    Pengertian Sosiologi
Ditinjau secara etimologis, istilah sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu socius dan logos. Socius berarti 'teman' atau 'kawan'. Karena manusia hidup tidak mempunyai satu kawan saja,hubungan antar kawan dapat diartikan pula sebagai 'pergaulan hidup'. Adapun, logos yang berasal dari bahasa Yunani berarti 'kata' atau 'berbicara'.
Jadi secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas serta mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.

B.    Tokoh Perintis Sosiologi
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai tokoh tertentu yang dianggap sebagai perintis. Biasanya para ahli sosiologi membedakan antara para perintis awal yang hidup pada abad ke-18 dan 19, dan para tokoh sosiologi masa kini yang hidup di abad ke-20. Orang yang oleh Lewis Coser dianggap sebagai pemuka pemikiran sosiologi ialah Saint-Simont, Comte, Spencer, Deurkheim, Weber, Marx, Sorokin, Maed, Cooley (lihat Coser 1977). Pembahasan akan dibatasi pad empat orang perintis :
1.     Auguste Comte (1798-1857)
Nama " sosiologi" merupakan hasil citaan Comte. Gabungan antara Romawi Socius dan Yunani Logos. Salah satu sumbangan penting dalam sosiologi ialah suatu filsafat yang mendorong perkembangan sosiologi. Dalam pandangannya,sosiologi harus merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan pengetahuan alam yang mendahuluinya.
Suatu pandangan Auguste Comte ialah bahwa sosiologi merupakan "Ratu ilmu-ilmu sosial". Dalam bayanganya mengenai heraki ilmu, sosiologi bahkan menempati kedudukan teratas di atas astronomi, fisika, kimia, dan biologi.
Sumbangan pikiran penting lain yang diberikan Comte ialah pembagian sosiologi ke dalam dua bagian besar: statistika social (social statics), kajian terhadap tatanan sosial dan dinamika (social dynamics), kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial.
2.     Karl Marx (1818-1883)
Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas yang disajikannya dalam berbagai tulisan termasuk di dalamnya The Communist Manifesto. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda: kelas yang terdiri atas orang yang menguasai produksi dinamakan kaum borgeoisie, yang meng eksploitasi kelas yang terdiri atas orang yang tidak memiliki alat produksi dinamakan kaum proletar.
3.     Emile Durkheim (1858-1917)
Durkheim melihat bahwa masyarakat manusia memerlukan solidaritas, yang terdiri dari dua tipe utama: solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana, masyarakat yang dinamakannya "segmental." Pada masyarakat seperti ini belum terdapat pembagian kerja yang berarti: apa yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat biasanya dapat dilakukan pula oleh orang lain. Dengan demikian tidak terdapat kesalingtergantungan antara kelompok berbeda, karena masing-masing kelompok dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan masing-masing kelompok pun terpisahsatu dengan yang lain. Tipe Solidaritas yang didasarkan atas kepercayaan dan setiakawan ini dinamakan conscience collective, yaitu sistem kepercayaan dan perasaan yang menyebar merata pada semua anggota masyarakat.
4.     Max Weber (1864-1920)
Weber merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif dan menulis sejumlah buku dan makalah. Salah satu bukunya yang terkenal ialah The protestant Ethnic and the Spirit of Capitalism. Dalam buku ini ia mengemukakan tesisnya yang terkenal mengenal keterkaitan antara Etika Protestan dengan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat. Dan satu sumbangan penting Weber bagi sosiologi yaitu konsep dasar untuk mendefinisikan dan menjabarkan pokok bahasan sosiologi.
C.    Teori Perkembangan Sosiologi
Teori sosiologi secara garis besar terbagi menjadi dua macam yaitu, teori klasik dan teori modern.Teori klasik adalah teori sosiologi yang muncul pada tahun-tahun awal, periode ini ditandai oleh munculnya aliran Sosiologi dengan tokoh-tokoh seperti: Auguste Comte, Max Weber, Karl Marx, dll. Sedangkan teori modern adalah teori-teori dari hasil pengembangan dari aliran-aliran sosiologi klasik. Aliran-aliran utama dalam sosiologi modern ini meliputi: Sosiologi Amerika, Fungsionalisme, Teori konflik, dll.
Terkait perkembangan teori sosiologi pada abad ke-20 terjadi cukup pesat di Amerika. Hal ini terdorong oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah perubahan sosial yang menerangkan berbagai kekuatan sosial yang terlibat dalam perkembangan teori sosiologi. Meski banyak faktor yang berperan, dan perkembangan posisi ilmuan sosial dalam khasanah perkembangan teori-teori sosiologi di amerika serikat, kekuatan sosial dalam perkembangan teori sosiologi. Revolusi politik, revolusi prancis (1789) merupakan faktor utama yang mendorong lahirnya teori sosial. Geografi sosial dalam struktur keilmuan agar tetap eksis memerlukan pengembangan teori, penajaman dan perluasan aplikasi. Sehingga manusia perkataan penelitian adalah output dari ilmu-ilmu sosial pada tingkat perkembangan tertentu. Dari sisi lainnya pengembangan teori dan metode ilmu-ilmu filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan masyarakat menuju suatu keadaan dimana ada keadilan sosial. Teori feminis terhadap pekerjaan sosial tertama sangat kentara pada bidang penelitian pekerjaan sosial yang merupakan fondasi pengembangan teori. Terkait dengan pengembangan agribisnis berbasis komunitas, analisis beberapa prespektif teori sosiologi khususnya sosiologi ekonomi dalam kajian-kajian kapital sosial tentang evolusi sosial sampai pada bentuk bangunan teori.
Serangkaian perubahan yang bertujuan mengatasi akibat samping sistem industri dan kapitalisme dapat digabungkan di bawah istilah "sosialisme". Meski pun beberapa sosiolog lebih memelih sosialisme sebagai solusi atas masalah-masalah indusri, secara pribadi dan secara intelektual kebanyakan mereka menentangnya. Dampak besar dalam masalah industri adalah terjadinya migrasi besar-besaran ini terutama di sebabkan oleh pekerjaan yang di tawarkan sistem industri di wilayah perkotaan. Namun hal ini melahirkan kesulitan bagi mereka, karena harus menyesuaikan diri dengan kehidupan di kota. Perubahan sosial yang ditimbulkan oleh revolusi politik, industri, dan urbanisasi membawa dampak besar pada religiolitas. Tidak sedikit sosiolog dari latar balakang religius dan sebagian profesional mereka terlibat aktif memasukkan tujuan yang sama sebagaimana tujuan agama mereka. Mereka berharap dapat meperbaiki kehidupan orang. Ketika teori sosiologi mulai berkembang, semakin banyak penekanan di berikan pada ilmu pengetahuan, bukan hanya di perguruan tinggi dan universitas, namun juga dalam masysrakat secara keseluruhan. Teknologi yang di hasilkan ilmu pengetahuan menyebar ke segenap sektor kehidupan, dan ilmu pengetahuan memperoleh prestise yang lebih tinngi.

Referensi
·       Sunarto, Kamanto. 2000, Pengantar Sosiologi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini