Senin, 03 Desember 2012

Atika Suri_laporan 4_tokoh perubahan sosial

H. ASNIN SYAFIUDIN, Lc. MA : TOKOH AGAMA YANG DISEGANI DAN DIHORMATI MASYARAKAT
Nama              : Atika Suri
NIM                : 1112051100009
I.                   Latar Belakang
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat, disamping itu William F. Ogburn mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Mac Iver juga menambahkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. Sedangkan Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Jika melihat definisi-definisi mengenai perubahan sosial yang telah dipaparkan oleh para ahli, dapat ditarik simpulan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material ataupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh dari kedua unsur tersebut, yang terjadi dalam hubungan sosial sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima masyarakat. Perubahan yang terjadi pada masyarakat sosial, atau yang biasa disebut dengan perubahan sosial ini tentu tak akan lepas dari sosok yang berpengaruh dibaliknya. Dalam hal perubahan sosial ini, tokoh masyarakat dominan yang berpengaruh terhadap perubahan sosial yang terjadi tentu memiliki peran penting ditengah masyarakat. Untuk mencapai derajat peran yang memberikan pengaruh tentu tak sembarang orang bisa meraihnya, hanya orang-orang tertentu yang memiliki suatu kelebihan yang menonjol di masyarakatlah yang memiliki kesempatan menjadi "agen" perubahan sosial itu.
Di daerah tempat tinggal peneliti terdapat contoh nyata dari tokoh yang memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat yang bukan hanya di daerah sekitar tempat tinggal beliau, namun hingga sekecamatan didaerah itu. Bahkan bupati kabupaten ­­­­­­Tangerang pun "tunduk" terhadapnya. Beliau adalah H. Asnin Syafiudin, Lc. MA. Pengaruh yang beliau berikan terhadap masyarakat itulah yang membuat peneliti tertarik untuk menelaah lebih jauh sosok ini.
 
II.                Pertanyaan Pokok Penelitian
1.      Apa pengaruh yang dirasakan masyarakat dari hadirnya tokoh agama H. Asnin Syafiudin, Lc. MA di tengah mereka?
 
III.             Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian Kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara. Adapun narasumber pada penelitian ini adalah H. Fadludin, kerabat dari sang subjek penelitian, H. Asnin Syafiudin, Lc. MA. Wawancara dilakukan pada tanggal 2 desember 2012.
 
IV.             Gambaran Subjek penelitian
H.Asnin Syafiudin, Lc. MA merupakan tokoh agama di desa Jati Waringin, kcamatan Mauk, kabupaten Tangerang, Banten. Beliau lahir 56 tahun silam. Beliau sempat menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Madinah ketika S1, dan melanjutkan S2 di salah satu Universitas di Jakarta. Peranan dan pengaruhnya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat didaerah tempat tinggalnya, di desa Jati Waringin saja, melainkan juga dirasakan oleh masyarakat di kecamatan Mauk. Beliau adalah sosok yang dikenal banyak orang, dihargai, dihormati, serta disegani karena sikapnya yang begitu lembut, bersahaja, serta pembawaannya yang begitu berwibawa. Beliau juga berhati-hati dalam berucap, selalu menjaga lisannya.
Beliau biasa membawakan materi tentang aqidah islam yang membahas tentang keesaan Allah. Kegiatan sehari-harinya adalah menjadi penceramah panggilan, baik di desa tempat tinggalnya, daerah lain di luar kota, bahkan di negara lain. Ia sempat mendapat panggilan untuk berceramah di kalimantan dan menetap disana selama dua tahun demi kepentingannya berdakwah, ia juga pernah berdakwah di bali selama satu bulan, dan bahkan pernah dikirim ke jepang selama satu bulan. Biasanya ia dikirim untuk memberikan ceramah di daerah lain, seperti luar kota atau bahkan luar negeri saat bulan ramadhan, untuk berdakwah mengisi acara ramadhan.
Disamping kegiatannya sebagai penceramah, beliau juga menjadi tenaga pengajar di pondok pesantren As-Sidiqiyah, dan tergabung dalam kedutaan arab saudi di jakarta dalam pekerjaan rutinnya di lembaga Robitul Al Islami. Pada lembaga ini beliau menjadi bagian pada dakwah.
Disamping kegiatannya yang terbilang sudah sangat padatnya, setiap hari minggu beliau masih bersedia untuk menerima orang yang ingin belajar ataupun mengkaji islam terhadapnya. Orang-orang ini dengan senang hati dan dengan kesadarannya sendiri bersedia untuk mendatangi rumah beliau. Orang-orang yang biasa datang untuk mengkaji ilmu agama islam terhadapnya pada hari minggu itu bukanlah orang-orang yang sembarangan, mereka adalah golongan elite, yang berupa dokter, sarjana, dan orang-orang penting lainnya.
Dalam menyampaikan materi, beliau menggunakan bahasa yang sederhana serta disesuaikan dengan audiens. Materi yang ia sediakan menggunakan bahasa arab, namun akan beliau terjemahkan kembali ketika memberi penjelasan terhadap audiens. Materi yang disampaikan mengenai aqidah ini begitu mendalam, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan satu materi. Bisa jadi suatu materi baru selesai setelah sepuluh kali pertemuan. Metode yang digunakan bersifat santai, berupa diskusi ringan, serta mengikuti perkembangan zaman, terbukti dengan penggunaan teknologi berupa in focus dalam memberikan materi pengajaran.
Beliau merupakan orang yang berwibawa, kewibawaannya sangat nampak terlihat ketika beliau melewati segerombolan orang yang sedang melakukan maksiat, bermain judi misalnya. Orang-orang yang sedang bermaksiat itu seketika berhenti ketika melihat sosoknya, mereka merasa segan dan merasa malu jika sosok H. Asnin ini melihat apa yang mereka lakukan itu, meskipun H. Asnin sendiri tidak pernah melarang secara langsung dalam artian memarahi dan membubarkan mereka. H. Asnin hanya diam dan memberikan pandangan tidak sukanya terhadap orang yang bermaksiat, dan justru cara itulah yang tepat. Orang-orang itu berhenti seketika ketika beliau datang.
Masyarakat rupanya lebih tergugah dengan cara yang dilakukan oleh H. Asnin, karena tak jarang mereka justru marah dan merasa tak terima jika diingatkan dengan cara yang keras.
Pengaruhnya terhadap masyarakat telah dirasakan sejak tahun 80-an hingga sekarang, hingga umurnya mencapai 56 tahun saat ini. Pengaruhnya begitu besar, sehingga tidak hanya masyarakat biasa dan kalangan elite yang merasakannya, bahkan bupati dari kabupaten tangerang pun "tunduk" kepadanya. Kata-katanya didengar, beliau disegani dan dihormati.
Dengan caranya yang demikian lembut dan bersahaja, orang-orang justru jadi tersadarkan. Banyak orang yang kemudian menjadi sadar dan kemudian taubat. Wallahu 'alam.
 
V.                Analisis
Masyarakat desa Jati Waringin, kecamatan Mauk, pada dasarnya hanyalah manusia biasa seperti masyarakat lainnya yang tentunya tak luput dari salah. Kekurang mampuan dalam melawan hawa nafsu membuat kita, termasuk masyarakat ini tak jarang terjebak dalam suatu kemaksiatan, hal yang dilarang agama. Ketika terjebak dalam lingkaran yang salah seperti kemaksiatan ini, tentu dibutuhkan hal tertentu untuk menyadarkan, termasuk salah satunya peranan dari tokoh yang berpengaruh.
H. Asnin Syafiudin, Lc. MA merupakan tokoh agama yang dianggap memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat sekitar, karena dengan kehadirannya para masyarakat yang tengah bermaksiat seolah tersadar akan kesalahan yang mereka lakukan. Wibawa yang dimiliki oleh sosok ini membuat mereka merasa segan dan malu jika bermaksiat dihadapan beliau, sehingga orang-orang yang sedang melakukan maksiat akan berhenti seketika melihat kedatangan tokoh ini.
Dengan diamnya yang penuh makna, perkataannya yang selalu terjaga, dan pembawaannya yang bersahaja serta berwibawa membuatnya dihormati dan disegani. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor pengaruhnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Berbeda halnya jika beliau menggunakan cara-cara yang kasar, seperti membentak dan memarahi pihak yang sedang bermaksiat, tentu nasihatnya tak akan menyentuh hati. Cara-cara halus seperti itu tak jarang membuat masyarakat tergerak pintu hatinya dan pada akhirnya berubah menjadi lebih baik, dalam artian bertaubat. Hal ini tentu dirasakan sebagai pengaruh yang amat besar bagi masyarakat, karena tak sembarang tokoh dapat dipercaya ucapannya, didengar nasihatnya, bahkan hingga disegani dan dihormati bahkan dikenal oleh masyarakat.
Sosoknya yang telah dipercaya dalam hal ilmu keagamaannya membuat tak sedikit orang yang rela datang kerumahnya untuk mengkaji ilmu agama lebih dalam, bahkan orang-orang yang mendatangi rumahnya itu bukanlah orang sembarangan, mereka berasal dari kalangan elite, seperti dokter, sarjana, dan sebagainya. Beliaupun rela meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membagi ilmu yang beliau miliki lewat jalan berdakwah. Hal ini menunjukkan pengaruh lain yang dirasakan oleh masyarakat adalah tersedianya "wadah" untuk lebih mendalami ilmu agama.
 
DAFTAR PUSTAKA
Narasumber: Fadludin
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini