Persahabatan Wanita dalam Melakukan Perubahan Besar di Lingkungan Tempat Tinggal
Peneliti :
Annisa Novianti (1112051100004)
I. Latar Belakang
Lingkungan hidup memiliki definisi oleh beberapa tokoh, yakni menurut Emil Salim yang mengatakan bahwa segala benda, kondisi, keadaan, serta pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi yang hidup termasuk kehidupan manusia. Kemudian definisi pendapat yang berikutnya adalah menurut Prof. DR. IR. Otto Soemarwoto, yaitu segala sesuatu yang ada pada setiap mahluk hidup atau organisme dan berpengaruh kepada kehidupannya. Definisi pendapat yang selanjutnya adalah S.J Mcnaughton dan Larry L. Wolf, yang menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme. Jadi, secara garis besar apabila dilihat dari berbagai pendapat para tokoh terhadap definisi lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pada beberapa tahun belakangan ini, telah banyak dibicarakan mengenai isu lingkungan hidup, yaitu global warming/ pemanasan global. Banyak para ahli yang membahas mengenai penyebab, dampak yang telah terjadi saat ini, serta cara untuk mengatasinya. Meskipun pada kenyataannya dalam mengatasi pemanasan global tidak mudah, akan tetapi menjaga serta menciptakan lingkungan hidup yang hijau serta tertata dalam pembuangan limbah merupakan beberapa cara dalam menganggulangi pemanasan global, setidaknya dimulai dari lingkungan tempat tinggal. Kemudian, dengan melihat kenyataan tersebut ketiga sahabat, yaitu Ibu Eti, Wanti, dan Wati merasa terketuk pintu hatinya melihat lingkungan sekitar rumahnya yang gersang ditambah lagi dengan semakin meningkatnya isu lingkungan seperti pemanasan global yang kian menjadi disetiap harinya. Ketiga sahabat tersebut mulai mengajak kepada warga sekitar untuk menggerakkan penghijauan serta mengolah kembali limbah-limbah rumah tangga seluruh warga untuk dapat dimanfaatkan kembali kegunaannya dengan mendaur ulang. Akan tetapi, dalam merealisasikan tentu sulit. peneliti dalam hal ini tertarik untuk meneliti mengenai tokoh penghijauan yang berada di sekitar tempat tinggal, karena ketiga wanita tersebut telah berhasil merubah semangat cinta akan lingkungan hidup kepada banyak orang pada khususnya adalah di lingkungan tempat tinggal. Semangat akan cinta terhadap lingkungan hidup mungkin banyak yang memiliki, akan tetapi semangat yang terus menerus dan melakukan perubahan yang besar secara drastis, tidak semua orang yang dapat memilikinya. Sikap seperti demikianlah yang menjadi nilai tambah yang menurut peneliti cocok untuk dicontoh dan ditelaah secara mendalam.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Bagaimanakah cara yang dilakukan oleh ketiga wanita tersebut dalam melakukan perubahan besar di lingkungan tempat tinggal, serta apa saja yang telah dilakukan selama ini dalam kontribusinya terhapad lingkungan hidup?
III. Metode Penelitan
Metode dalam melakukan penelitian kali ini, peneliti memakai tehnik wawancara atau metode kualitatif. Pengambilan data dari temuan lapangan dengan melakukan wawancara kepada narasumber secara mendalam serta langsung terhadap orang yang berpengaruh besar terhadap tema yang yang sedang diteliti. Setelah itu, data hasil wawancara tersebut diolah dan kemudian disusun dalam sebuah bentuk laporan. Lokasi tempat penelitian ini dilakukan adalah di Rw percontohan Pasar Minggu, yaitu di Gg. Sentiong Rt. 09 Rw. 02, Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Mingggu, Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada hari Minggu, tanggal 2 Desember 2012, jam 18.35 WIB, tepatnya di kediaman pak Sucipto.
IV. Gambaran Subjek/ Objek Penelitan
Persamaan dalam hal cinta kepada lingkungan hidup membuat ketiga wanita yanki Ibu Eti, Yanti, dan Wati membuat suatu bentuk perubahan yang besar dalam hal lingkungan hidup yang berbasis penghijauan serta pengolahan berbagai limbah-limbah rumah tangga membuat ketiga wanita tersebut terketuk pintu hatinya dalam melakukan sesuatu gerakan yang berbasis di lingkungan tempat tinggal. Pada mulanya mereka menyukai tanaman dan pohon-pohon, yang mereka tularkan kepada keluarga masing-masing. Sehingga, di kediaman mereka terdapat banyak tanaman serta pohon yang menghiasi rumah mereka. Selain persamaan dalam hal kegemaran dalam bidang tanaman, ketiga sahabat ini memiliki perbedaan pada beberapa hal. Seperti Ibu Eti, beliau memiliki kegemaran dalam bidang pendidikan anak usia dini (PAUD), karena beliau menyukai anak-anak. Sehingga beliau merasa terpanggil untuk pula untuk menggeluti dunia anak agar beliau dapat membimbing anak usia dini di lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, demi menunjang keahlian beliau mengambil kuliah kembali S1 jurusan PAUD di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kemudian lain halnya dengan Ibu Yanti, beliau memiliki kegemaran dalam bidang kreasi kerajinan tangan pada khususnya pada pengolahan limbah-limbah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan kembali, seperti payung, tas, koper, tempat sandal, dan lain-lain. Beliau juga memanfaatkan tenaga ahli untuk menjahit pada khususnya dan merekrut pekerja yang ada disekitar lingkungan rumah. Kemudian, berbeda dengan Ibu Wati yang memiliki kesenangan dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Beliau mengumpulkan sampah sayuran atau sampah dari tanaman yang berada disekitar lingkungan rumahnya untuk diolah. Oleh karena itu, dengan adanya pembuatan pupuk kompos oleh Ibu Wati, dapat mengatasi masalah limbah rumah tangga agar dapat diolah sedemikian rupa untuk dipergunakan kembali.
V. Analisis
Pada tahun 2007, Ibu Eti mulai memprakarsai penghijauan dilingkungan tempat tinggalnya. Kemudian, ditahun yang sama pula terdapat lomba yang bertemakan lingkungan hidup se-DKI Jakarta yang bernama "green and clean". Ibu Eti mengajak sahabatnya yaitu Ibu Yanti dan Ibu Wati untuk mensukseskan program penghijauan serta pengelolaan lingkungan hidup yang asri. Lalu, Ibu Yanti dan Ibu Wati mulai mengusulkan mengenai berbagai kegiatan seperti dengan mendaur ulang limbah hasil rumah tangga, baik limbah organik maupun limbah anorganik. Setelah semua program penghijauan tersebut terealisasikan, ketiga sahabat ini mulai mengikuti lomba "green and clean" dan akhirnya menjadi juara 3 dalam bidang pengolahan sampah organik, yaitu kompos. Akan tetapi, meskipun sudah banyak hal yang dilakukan oleh ketiga sahabat ini untuk dedikasinya kepada lingkungan pada khususnya lingkungan tempat tinggal, masih banyak para warga disekitar tempat tinggal mereka yang tidak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Mereka tidak merasa bosan untuk tetap mengadakan penyuluhan terus menerus tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup pada khususnya di lingkungan tempat tinggal. Selain mengadakan penyuluhan, ketiga sahabat tersebut tidak bosan untuk mencontohkan kepada seluruh warga akan manfaat menjaga lingkungan hidup. Meskipun melalui proses yang panjang, akan tetapi pada akhirnya usaha yang dilakukan oleh ketiga sahabat ini dapat terwujud. Berkat kerja keras ketiga sahabat ini, RW tempat tinggal mereka di apreasiasi oleh beberapa lembaga ternama seperti Unilever, BPLHD, ACT (Aksi Cepat Tanggap), dan koran Republika atas pengapdiannya terhadap lingkungan hidup secara terus menerus.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar