DAN KEMAJUAN
Nama :Milki Amirus Sholeh
Nim : 1112051000138
a) Latar belakang
Madura pulau kecil yang terletak di sebelah timur jawa yang masih merupakan bagian jawa timur, dengan persebaran penduduk mencapai 24.100.567 juta orang saat ini dan yang tersebar diluar pulau Madura sendiri lebih 200 juta yang tersebar keseluruh nusantara, sehingga melahirkan sebuah ungkapan disitu ada tanah lapang maka disitu ada orang Madura walaupun ungkapan ini lebih mengandung sebuah penyampaian yang bersifat konotasi negative
Dengan sebuah pulau yang amat kecil serta kondisi alam yang tandus sangat menyulitkan bagi penduduk Madura mulai bercocok tanam sehingga peran alam adalah tanggungan bagaimana menanam asa untuk kedepannya, sektor ekonomi terbesar yang ada saat ini pun dirasa sangan kurang dengan persebaran dan pertumbuhan masyrakat mencapai 1,2 pertahun dan hal ini juga dirasakan akan menimbulkan transmigrasi ke berbagai macam daerah sekitar yang berpotensi memberikan nilai tambah pada pendapatan dan kelangsungan kehidupanhya
Namun kendati peersebaran warga Madura yang amat pesat pertahunnya di rasakan akan menimbulkan suatu maslah baru yaitu ketertinggalan suatu daerah pembanguanan Madura sendiri dan banyak hal yang juga di pengaruhi tapi disisi lain akan menimbulakan sebuah dilema jika mereka tetap bertumpah ruah di Madura apa yang bisa di harapkan di masa mendatang tapi jika mereka pergi meninggalkan Madura maka bagaimana dengan pembangunan dan kelanjutan Madura di masa mendatang
Masalah seperti ini amat sangat kritis bagi suku Madura dengan kondisi SDA yang terbatas dan SDM yang hanya terbatas maka di mungkinkan banyak hal yang akan meliputi Madura kedepan mulai dari ekonomi, sosial budaya bahkan agama, dalam tataran dan kenyataan yang di pandang sampai saat ini manusia Madura lebih di pandang sebuah etnis yang berperawakan sangar dan berwatak keras baik dalam tutur katanya dan tingkah lakunya namun pada kenyataan yang lain manusia Madura juga masih di perhitungkan dan bisa saja mereka bisa menggeser siapa saja yang dianggap pengahalang, dalam pandangan tokoh pun ini juga akan menjerumuskan harkat dan lekat status sebagai masyrakat yang keras dan tak beradab dan penganggu, maka penelitian ini sangat penting sebenarnya latar belakang apa dan bagimana proyeksi terhadap pembangunan Madura kedepannya.
b) Pertanyaan pokok
1) Bagaimana masyrakat Madura membangun interaksi terhadap budaya agar kesimbangan antara kesejahteraan Madura kedepan dapat terwujudkan?
c) Metode penelitian
Metode penelitiaan : kualitatif ,metode ini digunakan dalam rangka mengetahui sejauh mana hubungan yang dibangun dalam masyarakat untuk menbangun suatu kondisi yang nantinya memungkinkan adanya pembangunan yang didasari oleh pengaruh kesinambungan masyrakat Madura sendiri.
Waktu : 01 november 2012 , jam 20:00-23:00
Tempat :jl. Madya kebantenan no. 14 semper timur cilincing Jakarta utara
Bertepatan dengan MUBES IKAMA (ikatan keluarga Madura)
d) Gambaran tokoh
nara sumberjendral (purn) hartono beliau merupakan seorang mantan TNI AD yang sekarang sudah pensiun dalam karirnya beliau pernah menjabat sebagai pemimpin angkatan darat pada masa pemerintahan soeharto dan beliau juga di perhitungkan posisi dan penagruh bagi masyrakat Madura dikarenakan beliaulah orang Madura pertama yang duduk sebagai pemimpin utama angkatan darat yang dari Madura, selain itu sekarang juga menjabat sebagai pembina dalam IKAMA (ikatan keluarga Madura ) di karenakan pengalaman dan sumbangsih beliau terhadap Madura ketika beliau masih menjabat sebagai bagian angkatan darat saat ini beliua masih menjadi stap pembina di angkatan darat.
Analisis
Dalam kehiudupan kemaduraan ada beberapa hal yang manjadikan citra Madura yaitu budaya yang sampai saat ini di jaga dan sangat ketat dalam pengaruhnya terhadap Madura maka sebenarnya sulit kalau dikatakan jika Madura bisa hidup tanpa adat itu sendiri, dalam masyrakat Madura manusia dan adata sebuah iktan yang rapid an sangat menyokong satu sama lain, pada kenyataan yang lain pengaruh ikatan tersebut telah mendarah daging dalam manusia tak hanya di pegang dalam ketika merekan menjalani kehidupan di Madura tapi juga akan mengalir ke seluruh tempat dimana mereka hidup dan pedoman sehingga dalam kaidah kehidupannya mereka mengenah peribahasa yang amat kental kedudukanya dalam sanubari setiap masyrakat Madura yaitu tempa'ttah tempateh ,lakonah lakonih ( tempat yang kita tempati harus di tempati dan pekerjan kita di kerjakan harus di kerjakan) sebuah papatah yang amat simbolis bagi manusia Madura , walaupu disisi lain juga menimbulkan suatu sikap arogan sebenarnya sikap arogan orang Madura di pengaruhi oleh sebuah pola alam yang tandus sehinnga tak jarang orang yang hidup di alam demikian akan menimbulkan proses psikologis yang menuntut mereka menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar
Kondisi masyrakat Madura yang demikian menimbulkan sikap berani tak peduli dan masa bodoh oleh karena itu maka timbullah suatu sikap dan cara pandang yang berbeda dari masyrakat Madura, konflik sampit Kalimantan sebenarnya adaah sebuah ekspresi eksistensi atnis saja yang tidak terima akan adanya masyrakat Madura yang mulai menanamkan kekuatan dan poengaruh ekonomi di Kalimantan saat itu
Iktan yang sangat dalam dengan tipologi daerah yang sangat terbatas SDA dan minim SDM dan masih di pandang kurang sebenarnya pendangan ini sangat disesali benar adanya kalau di lihat di pulau Madura sendiri tapi ketika kita di ukur dalam kaca mata yang lebih luas maka akan kelihatan sumbangsih Madura bagi bangsa terutama pada proses kemerdekaan Indonesia pada tempo dulu dan saat ini kita bisa lihat putra Madura yang dulu di pandang sebagai manusia yang arogan telah bisa mengisi dan ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa terlihat seperti Mein Ahmad Rifaie sebagai bapak jamur Indonesia dan dunia tentunya dan Mahfud MD sebagai ketua mahkamah konstitusi mereka merupakan bagian yang amat tak terpisahkan dari Madura
Proses yang sangat menyedihkan ketika banyak orang Madura yang sukses tak bisa berbagi dan pulang untuk membangun Madura sangat disayangkan jika hal demikian akan terus merusak proses kemajuan Madura kedepan , sekurang kurangnya mereka harus senatiasa juga bisa memberikan perhatian, tak sedikit yang berhasil di daerah perantauan namun enggan kembali ke Madura, apa lagi masalah kedepan dengan pembangunan pengubung jembatan Surabaya–madura (SURAMADU) telah rampung maka akan banyak pula menimbulkan PR dalam masyrakat Madura saat ini dan masa depan , masyrakat dalam hal ini perlu sebuah kesadaran dan pembangunan dengan menjaga nilai-nilai yang saat ini karena itulah yang bisa di jadikan titik balik Madura kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar