Rabu, 12 Desember 2012

RezaArmanda_Lap5_pola kepemimpinan Ahmadinejad_Jurnalistik1A

Ahmadinejad sang Presiden teladan

Reza Armanda (1112051100005)

Jurnalistik 1A

Latar Belakang :

                Banyak orang yang mengatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi maupun negara tergantung pada pemimpinnya. Bagaimana ia menjalankan roda pemerintahan akan menentukan seberapa besar kemajuan yang akan dicapai oleh organisasi tersebut. Pemimpin menanggung amanah dan tanggung jawab yang sangat besar. Sangat sulit untuk menemukan pemimpin yang mampu membawa perubahan yang signifikan yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Setiap oarng mempunyai potensi yang sama untuk menjadi pemimpin. Hanya factor lingkungan atau factor pendukung yang dapat menyalurkan potensi itu dengan baik.

Pertanyaan Pokok Penelitian :

Seperti apa sosok Presiden Ahmadinejad ini?

Metode Penelitian :

Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Karena saya tidak bisa bertemu dengan tokoh aslinya, jadi saya hanya mengandalkan referensi dari buku dan berbagai halaman web yang mengulas tentang keteladanan beliau. Dan juga saya meminta pendapat orang lain tentang tokoh ini.

Gambaran Subyek :

                Mahmud Ahmadinejad lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran pada tanggal 28 Oktober 1956. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Orang tuanya, seorang Tukang Besi. keluarganya pindah ke Teheran saat dia berusia satu tahun. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi. Ahmadinejad terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dan menjabat sebagai Presiden sejak 3 Agustus 2005.

Analisis :

                Di zaman yang monoton  dan otoriter ini terdapat salah seorang pemimpin suatu negara yang menjadi sorotan dunia karena sifatnya yang revolusioner. Namanya adalah Mahmoud Ahmadinejad, seorang Presiden Republik Iran. Kepopulerannya yang menjadi sorotan adalah terkait kebijakannya yang gigih dalam memperjuangkan aspirasi rakyatnya serta keberaniannya menantang negara-negara kapitalisme barat. Terutama Salah satu kebijakannya ialah dia berkeras Iran berhak mengembangkan teknologi nuklir layaknya Eropa menernakkan reaktor. "Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya, mengapa kalian sebagai adikuasa memilikinya?" katanya lugas. Dia juga meminta orang sedunia bersatu-padu menggulingkan rezim zionis di Tel aviv, Israel. Ahmadinejad pernah menyatakan dalam pidatonya "penghapusan Negara Israel dari peta dunia". Sungguh suatu pernyataan yang bisa dibilang wow saat pertama mendengarnya. Tidak hanya itu, pemboikotan pidatonya di forum PBB sudah menjadi hal yang biasa.

                Di depan para aktivis yang berpartisipasi dalam aksi solidaritas Palestina, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan bahwa Palestina harus segera menguasai wilayahnya. Ahmadinejad juga mengecam aksi penjajahan yang dilakukan Israel. "Tak peduli seberapa kuat Israel yang muncul sebagai musuh, mereka akan hancur dan kita semua harus bersiap diri untuk memperingati hari yang sangat istimewa di saat negara arogan itu musnah dari bumi. Palestina harus menguasai wilayahnya," ujar Ahmadinejad, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (19/3/2012).

                Dunia barat memandang Ahmadinejad sebagai pemimpin kontroversial. Menjadi ancaman bagi perdamian dunia yang sebenarnya tidak pernah damai. Apapun setigma yang dicapkan Ahmadinejad tidak mengurangi karismatik yang dimilikinya. Dari pernyataan dan sikapnya, apapun yang melatarbelakanginnya, entah kepentingan politik dalam negeri atau luar negeri Ahmadinejad sebagai seorang pemipin memiliki karakter yang dapat menjadi teladan bagi pemimpin dunia lainnya.

                Sangat sulit untuk menggambarkan sosok kepemimpinan Presiden satu ini. Referensi di internet kebanyakan menggambarkan kesederhanaan sosok Ahmadinejad. Kesederhanaan memang menjadi salah satu keunggulan yang dimilikinya dalam membawa kemajuan untuk bangsanya. Dan sepatutnyalah menjadi teladan untuk pemimpin-pemimpin yang lain. Sebagai contoh : Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan, Beliau menyumbangkan seluruh karpet istana Iran yang sangat mahal harganya itu kepada seluruh mesjid di Teheran. Beliau mengganti sebuah ruang tamu VIP dengan ruangan biasa yang hanya terdiri dari dua kursi, namun tetap terlihat bagus untuk sebuah tamu. Ketika beliau diminta untuk mengumumkan kekayaan pribadinya, beliau hanya memiliki Peugeot 504 tahun 1977, dan sebuah warisan rumah ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah tempat yang kumuh di daerah teheran. Untuk rekening bank, saldonya sangat minim sekali, itupun adalah gaji bulanannya. Ahmadinejad pun tidak tinggal di istana Negara, tapi beliau tinggal di rumahnya.

Dalam masa-masa pencalonannya ia mengusung jargon, " Kami ingin melayani, bukan berkuasa". Pernyataan ini mengindikasikan bahwasanya tidak seharusnya seorang pemimpin memperkaya dirinya sendiri semasa menjabat, namun di satu sisi rakyatnya sedang mengalami keterpurukan. Kepemimpinan dengan demikian, bukanlah sebuah "kekuasaan", melainkan sebuah tugas, tanggung jawab dan pengorbanan.[1]

 

Daftar Pustaka :

http://hal-halyangunik.blogspot.com/2011/05/mahmoud-ahmadinejad-sang-presiden.html

http://www.atjehcyber.net/2012/04/ahmadinejad-di-masa-depan-palestina.html

1.       Moeljono, Djokosantoso, 2003, Beyond Leadership, Jakarta: Elex Media Komputindo

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini