Judul:
Pengaruh Seorang Dian Nursholihat Terhadap Upaya Merubah Pola Pikir Orang Tua Dalam Membimbing Anak.
Peneliti:
Puji Indah Lestari (1112051000098)
I. Latar Belakang
Proses pembentukan akhlak pada seorang anak memanglah bukan hal yang mudah. Seorang ayah atau ibu haruslah memberikan pendidikan yang terbaik kepada anaknya. Dalam proses memeberikan pendidikan tersebut orangtua tidak diperkenankan menggunakan cara kekerasan dalam mendidik anak. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai seorang ibu atau ayah saat sedang mengajarkan anaknya tapi anaknya tidak mengerti, mereka terkadang melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kekerasan. Misalnya mencubit, menjewer, menendang, menampar, dll. Jika seorang anak sering mengalami kekerasan, dikhawatirkan ia akan mencontoh hal tersebut di lingkungan sekitarnya karena ia menganggap hal itu sudah biasa dan wajar bila dilakukan. Untuk itu, sangatlah dibutuhkan kesabaran dan ke ikhlasan dalam memberikan bimbingan kepada seorang anak, dan orangtua juga harus selalu memberikan contoh yang baik kepada anaknya agar anak tersebut memiliki akhlak yang baik.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
Apa saja yang anda lakukan dalam upaya merubah pola pikir orang tua yang menganggap dalam mendidik anak itu harus tegas (yang terkadang malah menimbulkan kekerasan).
III. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode kualitatif atau wawancara. Metode ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk mempeoleh informasi sebanyak-banyaknya langsung dari narasumber.
Penelitian dilakukan pada:
Tanggal/Waktu : 12 Desember 2012 pukul 10.00-11.00 WIB
Tempat : Kediaman Ibu Dian Nursholihat, Kp. Kademangan, Setu, Tangsel.
IV. Gambaran Subyek
Pada penelitian kali ini yang menjadi narasumber adalah Ibu Dian Nursholihat. Beliau adalah pemilik dari PAUD Nursholihat yang dikenal sebagai seorang yang berkepribadian baik dalam masyarakat yang peduli kepada anak-anak.
V. Analisis
Ibu Dian Nursholihat adalah seseorang yang peduli terhadap pembentukan akhlak anak dilingkungannya. Beliau berpendapat bahwa pembentukan akhlak seorang anak bukanlah perkara yang mudah. Beliau sering melihat orang tua yang menggunkana kekerasan saat mengajarkan anaknya, apalagi jika anaknya tidak mengerti dengan apa yang diajarkan oleh orang tuanya. Beliau selalu tidak tega jika melihat seorang anak yang mengangis karena dimarahi, dipukul atau dicubit oleh orang tuanya. Karena sering melihat hal yang semacam itu, beliau berinisiatif untuk melakukan sesuatu hal yang bisa merubah pola pikir para orang tua yang menganggap bahwa dalam mengajarkan anak haruslah menggunakan cara yang tegas (yang terkadang malah menimbulkan tindakan kekerasan). Upaya yang dilakukannya adalah dengan mengadakan parenting disela-sela kegiatan beliau mengajar. Hal yang dilakukan beliau adalah memberikan penjelasan tentang cara mendidik anak yang baik dengan tidak melibatkan kekerasan. Beliau menegaskan bahwa mendidik seorang anak itu harus dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, dan tanggung jawab. Seorang anak akan berprilaku baik jika orang tuanya juga berprilaku baik dan selalu mengajarkan segala hal yang baik. Sebaliknya, seorang anak akan berprilaku buruk jika orang tuanya juga berprilaku buruk. Karena apapun yang orang tua lakukan akan menjadi contoh bagi anaknya.
Selama melakukan kegiatan tersebut, beliau mendapat dukungan yang cukup banyak, terutama dari keluarga dan masyarakat setempat. Mereka menyambut baik dengan adanya kegiatan yang beliau lakukan. Beliau berharap dengan adanya kegiatan parenting yang ia lakukan, para orang tua menjadi sadar dengan apa yang mereka lakukan. Karena anak adalah cerminan orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar