KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN
Oleh : Lilis Yuniarsih
(1112051100048)
Jurnalistik 1B
I. Latar Belakang
Sebuah sekolah merupakan sebuah organisasi yang kompleks dan merupakan sebuah lembaga yang dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan, alat untuk melindungi, atau melestarikan pengetahuan. Sebuah sekolah memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Oleh sebab itu, kepala sekolah yang berhasil yaitu tercapai tujuan sekolah, serta tujuan para individu yang ada dilingkungan sekolah, kepala sekolah ahrus memahami dan menguasai peranan organisasi dan hubungan kerja sama antar individu. Untuk itu para kepala sekolah dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoritis, seperti konsepsi klasik tentang struktur organisasi, hierarki, kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian atau koordinasi di lingkungan sekolah.
Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan tentu saja merupakan sumbangan besar bagi para kepala sekolah. Studi historis untuk menganalisis kepemimpinan seperti : pendekatan psikologis, pendekatan situasi, pendekatan perilaku dan pendekatan kontingensi perlu ditanamkan kepada para kepala sekolah sehingga mampu meningkatkan kulaitas kepemimpinan kepala sekolah yang dirasakan penting sekali demi berhaislnya sekolah yang dipimpinnya.
Dalam penelitian kali ini saya meneliti tentang kepemimpinan kepala sekolah. Dimana peran kepala sekolah sangat penting sebagai pejabat tertinggi didalam sebuah sekolah demi kemajuan sekolah serta warga sekolah itu sendiri.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Apa yang sudah bapak lakukan demi kemajuan sekolah ini dan apa motivasinya ?
III. Metode Penelitian
Sama seperti penelitian sebelumnya, penelitian kali ini saya masih menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dengan narasumber agar mendapat informasi yang saya inginkan. Wawancara ini saya lakukan pada hari Senin, tanggal 10 Desember 2012 pada pukul 10.00 sampai 11.00 WIB. Bertempat di SDN Kampung Bulak II, Jln. Kavling Keuangan No.86 Serua Indah-Ciputat.
IV. Gambaran Subjek
Bapak Jamhari adalah seorang Kepala Sekolah di SDN Kampung Bulak II yang sudah menjabat selama kurang lebih 5 tahun. Sebelumnya beliau pernah menjadi kepala sekolah juga di sebuah SD negeri di Pamulang. Beliau dipindah tugaskan ke SDN Kampung Bulak II karena ada masalah dengan kepala sekolah yang lama sehingga digantikan oleh Pak Jamhari. Selama beliau memimpin di SDN Kampung Bulak II ini banyak sekali perubahan yang beliau lakukan. Terutama dalam hal kedisiplinan para siswa. Beliau juga bertekad untuk membawa nama SDN Kampung Bulak II agar menjadi sekolah pilihan yang terbaik meskipun terletak di daerah yang lumayan padat penduduknya.
V. Analisis
Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain. Ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi.
Definisi kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin.
Sebagai kepala sekolah tentunya memiliki peranan yang penting diantaranya :
a. Kepala sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan penggerak kehidupan sekolah.
b. Kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi mereka demi keberhasilan sekolah, serta memiliki kepedulian kepada staf dan siswa.
Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk, yaitu, kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal. Kepemimpinan formal terjadi apabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedang kepemimpinan informal terjadi dimana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncu; dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan.
Berdasarkan rumusan Schermerhorn tersebut, pengertian orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses berarti bahwa untuk mengisi jabatan kepemimpinan formal harus dilaksanakan melalui proses yang didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu yang menjadi bahan pertimbangan seperti: latar belakang pengalaman atau pendidikan, pangkat, usia dan integritas atau harga diri. Dalam kepemimpinan formal dengan jelas pula dapat dilihat tugas dan tanggung jawab, masa jabatan, pembinaan karir dan sebagainya.
Kepala sekolah pada hakikatnya adalah pejabat formal, sebab pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku. Sebagai seorang pejabat formal kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau lingkungan terkait, dan kepada bawahan.
Sebagai seorang kepala sekolah yang sudah lama memimpin Pak Jamhari memiliki tekad untuk memajukan sekolah yang beliau pimpin saat ini. Yang memotivasi beliau salah satunya adalah anak-anak. Beliau ingin meningkatkan kedisiplinan anak mulai sejak usia dini. Karena salah satu majunya sebuah negara adalah kedisiplinan warga negaranya. Maka dari itu Pak Jamhari membuat peraturan baru yang ia terapkan kepada semua siswa di SDN Kampung Bulak II. Peran orang tua juga sangat penting demi mewujudkan kedisiplinan anak mereka. Salah satu contoh peraturan yang beliau terapkan mulai beliau menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Kampung Bulak II ini adalah menutup gerbang jika sudah waktunya bel berbunyi tanda proses belajar mengajar dimulai. Baik siswa maupun guru yang telat diperkenankan masuk jika tidak lebih dari waktu yang telah ditentukan. Selain itu. bagi orang tua yang ingin mengantar atau menjemput anaknya hanya boleh sampai gerbang. Orang tua tidak diperkanankan masuk ke lingkungan sekolah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Peraturan yang dibuat oleh kepala sekolah baru ini cukup membuat jengkel orang tua karena kepala sekolah sebelumnya tidak pernah membuat peraturan semacam ini. Orang tua bebas mengantar dan menjemput anaknya sampai kedalam ruangan kelas namun sejak Pak Jamhari menjabat sebagai kepala sekolah yang baru orang tua agak sedikit kurang menyukai dengan peraturan yang beliau buat. Namun disamping iru, banyak pula perubahan yang membuat sekolah ini semakin maju.
Ruang kelas bertambah, kesejahteraan guru honorer meningkat, banyak guru baru yang lebih kompeten dibidangnya mengajar di sekolah ini sejak Pak Jamhari menggantikan kepala sekolah sebelumnya yaitu Pak Ajum. Kabarnya Pak Ajum menggelapkan uang SPP siswa sehingga pembangunan beberapa ruang kelas menjadi terhambat. Namun sejak Pak Jamhari menjabat sebagai kepala sekolah disekolah ini terlihat sekali kemajuan yang dialami sekolah ini. Tahun ajaran baru ini murid baru yang mendaftar mengalami peningkatan. Sebelumnya hanya menampung dua kelas untuk setiap kelas namun kali ini sudah berani mengambil tiga kelas untuk setiap kelasnya.
VI. Daftar Pustaka
Narasumber : Bapak Jamhari
Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Cetakan Keempat 2003, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar