Rabu, 12 Desember 2012

Rahma Sari_JNR 1B_Laporan ke 5

Kepemimpinan dalam Organisasi
Rahma Sari   1112051100033
 
I Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang  tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama, serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok, baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis. Anggota kelompok haruslah saling menghormati dan saling menghargai.
Kehidupan sosial manusia perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumberdaya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin, manusia akan dapat mengelola diri,kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam menyelesaikan masalah yang relative sulit. Disinilah dituntun kearifa seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
            Yang menarik perhatian adalah ketika di tugas wawancara pertama saya, Bapak Agus yang sebagai narasumber, ternyata telah memimpin organisasi "Parsadaan Torsijanggut Saroha Dohot Anak Boruna" selama lima belas tahun lamanya. Saya pun penasaran, mengapa bapak Agus bisa menjadi pemimpin selama lima belas tahun.
            Ternyata yang membuatnya bisa menjadi pemimpin selama lima belas tahun dikarenakan para anggotanya sangat percaya pada Bapak Agus, selama kepemimpinannya beliau mengerjakan tugasnya dengan sangat baik, beliau memiliki sifat bertanggung jawab dalam kepemimpinannya, selain itu beliau juga sangat menjunjung tinggi solidaritas antar anggota, dan juga sangat bekerja keras dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
            Tidak mengherankan jika Bapak Agus dipercaya selama bertahun- tahun, karena di dalam dirinya terdapat jiwa seorang pemimpin. Beliau memiliki sifat yang tidak semua orang miliki, beliau sangat bersyukur atas itu. Keikhlasan juga salah satu faktor kesuksesannya menjadi seorang pemimpin yang dipercaya anggotanya selama bertahun-tahun.
II Pertanyaan Pokok Penelitian
1.Bagaimana jika Parsadaan Torsijanggut Saroha ini tanpa pemimpin ?
2.Bagaiman hubungan antara Bapak Agus sebagai pemimpin dengan para anggota ?
III Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dengan mengutamakan segi kualitas data dan memungkinkan dikumpulkannya sejumlah besar data secara rinci mengenai subyek penelitian.
Lokasi penelitian : di lakukan di rumah nara sumber, Jl.Pertanian No.14 Citayam,Depok.
Tanggal penelitian: 12 Desember 2012.
IV Gambaran subyek penelitian
Yang menjadi nara sumber dari wawancara ini adalah Ketua Umum dari PARSADAAN TORSIJANGGUT SAROHA DOHOT ANAK BORUNA, beliau adalah seorang wiraswastawan. Selama lima belas tahun ini iya menjabat sebagai ketua umum.Lahir tanggal 10 Agustus 1965. Menurutnya kepemimpinannya merupakan sebuah tugas untuk terus bisa mengajak para anggota agar tali silaturrahmi antara warga desa Hutapungkut terus terjalin. Saling berbagi dikala senang, saling membantu dikala susah di karenakan jauhnya jarak dengan kampung halaman.
V Analisis
Parsadaan Torsijanggut saroha Dohot Anak Boruna berdiri di Depok, 1 Juli 1997. Pendirinya adalah Agus salim Lubis, Mirsan Lubis, Makrus Matondang, Mahmud Matondang, Rizal Daulay, Nasaruddin Lubis. Organisasi ini muncul awalnya dari paguyuban. Dasar terbentuknya organisasi ini adalah azas kekeluargaan dan gotong royong sesama anggota. Jumlah anggota nya kurang lebih 150 orang dari desa hutapungkut dengan marga yang berbeda-beda, seperti; Lubis, Batu bara, Matondang, Daulay.
Setiap organisasi tentunya memiliki sebuah pemimpin. Banyak hal yang harus di kerjakan oleh pemimpin di suatu organisasi. Jika tidak adanya pemimpin tentunya organisasi tidak akan berjalan seperti semestinya, kemungkinan hancurnya organisasi pun sangat di mungkinkan. Para anggota menjadi tidak terorganisir, karena tidak adanya pemimpin yang bisa mengatur jalannya organisasi,salah satu masalah yang timbul adalah adanya perbedaan pendapat antar anggota yang menyebabkan masing masing anggota merasa berhak untuk mengambil alih organisasi karena merasa lebih hebat. Disinilah peran pemimpin dalam organisasi, sebagai yang dipimpin,harus bisa mengambil keputusan yang tepat, yang menyangkut kepentingan para anggota.
Begitu pula dengan Parsadaan Torsijanggut Saroha, Bapak Rustam salah seorang anggota Parsadaan Torsijanggut mengatakan " Pemimpin dalam Parsadaan Torsijanggut Saroha ini sangat lah penting, jika tidak ada orang seperti Bapak Agus Salim ini entahlah organisasi ini akan terus bisa berdiri atau tidak, perlu ada orang yang bisa memimpin jalannya organisasi, agar teroganisir ".
Bapak Agus Salim dipercaya oleh para anggotanya selama lima belas tahun ini sebagai pimpinan Parsadaan Torsijanggut Saroha. Selama lima belas tahun ini bapak Agus telah melaksanakan tugasnya dengan baik, beberapa tugas yang telah di capai, diantaranya :
1.      Mempererat tali silaturahmi antar anggota.
2.      Membantu anggota yang sedang terkena musibah
3.      Melestarikan budaya Sumatra Utara
4.      Membantu masyarakat sekitar yang bukan anggota dengan kegiatan bakti sosial
Bapak Agus selalu berusaha agar para anggota bisa merasa nyaman, aman, sejahtera, bebas hidup dalam lingkungan bermasyarakat, mengingat para anggota adalah transmigran dari Sumatera Utara. 
Bapak Idris salah seorang anggota menjelaskan tentang kepemimpinan Bapak  Agus . Menurutnya Bapak Agus orang yang bertanggung jawab dalam kepemimpinannya, selain itu Bapak Agus juga sangat menjunjung tinggi solidaritas antar anggota, jadi para anggota tidak enggan untuk saling membantu. Dalam keluarga, dia pun menjadi sososk pemimpin yang bertanggung jawab, keluarga nya selalu terlihat harmonis. Bapak Agus orang yang sangat bekerja keras dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.Oleh karena itu jabatan pemimpin masih terus berada padanya.
Di dalam Parsadaan Torsijanggut ini dilakukan pemilihan ketua setiap 2 tahun sekali.
Seperti yang terdapat pada AD/ART Parsadaan Torsijanggut Pasal 11 :
1. Massa kepengurusan Parsadaan Torsijanggut Saroha ini ditetapkan selama 2 tahun
2. Pengurus dipilih dari/ oleh anggota rapat umum anggota.
            Bapak Agus mengatakan hubungannya dengan para anggota sangat baik sekali, "para anggota sangat menghargai saya sebagai ketua, dan mereka juga benar- benar mempercayakan segala urusan kepada saya. Saya tidak ingin anggota saya merasa kecewa atas apa yang sudah saya kerjakan. Sehingga,  saya merasa harus lebih bekerja keras untuk mendapatkan yang terbaik untuk mereka. Bagi saya kepercayaan dari orang lain itu sangat penting". Ada kebanggan tersendiri bagi Bapak Agus saat orang bisa percaya kepadanya.
Sebagai ketua Bapak Agus tidak mengambil keputusan sendiri dalam menjalankan semua urusan, baginya pendapat para anggota  sangat penting, di dalam organisasi masalah besar atau sekecil apapun akan di musyawarahkan. Siapapun boleh berpendapat, memberi saran, mengkritik. Karena dengan bermusyawarah kita bisa mendapatkan hasil terbaik untuk semua, baik terhadap organisasi, saya, dan terutama para anggota.
Begitu juga hubungan Parsadaan Torsijanggut ini dengan organisasi lain sangat baik. Salah satu organisasi sejenis dengan Parsadaan Torsijanggut Saroha adalah Serikat Tolong Menolong yang anggotanya berasal dari Sumatera Utara bagian Selatan,Desa Muara Botung, desa yang terletak tidak jauh dari Desa Hutapungkut.Terkadang bapak Agus datang ke tempat acara mereka, sekedar untuk bersilaturahmi, dan mempelajari beberapa hal, seperti cara mengkoordinasi para anggota dan semua hal mengenai cara mengembangkan sebuah organisasi agar lebih baik. Beberapa kali juga bertemu langsung dengan pemimpin dari organisasi, kami saling bertukar pikiran tentang organisasi kami masing-masing, sehingga bisa menambah wawasan kami. Terkadang organisasi kami juga mengadakan acara bersama supaya kami tetap menjaga silaturahmi, seperti membuat acara kesenian Sumatera Utara.
Bapak Agus berharap, nantinya akan ada orang yang bisa menggantikannya menjadi seorang pemimpin di organisasi tersebut. Yang bisa terus menjalankan organisasi tersebut supaya tidak sampai bubar. Karena, dia ingin kelak keturunannya juga dapat mengenal kampung halamannya  dan juga budayanya dengan cara mengikuti organisasi tersebut.
Kepemimpinannya itu di harapkan dapat menjadi tuntunan untuk calon penerus pemimpin organisasi  tersebut. Dia juga berharap ada orang yang tulus menjalankan organisasi tersebut tanpa pamrih, dan selalu mengerjakan tugas dengan baik, dan terutama dengan ikhlas. Dan suatu saat nanti organisasi ini dapat berkembang lebih besar, ataupun dapat di kenal banyak orang.
Daftar Pustaka
Sunarto,Kamanto,2004.Pengantar Sosiologi,cetakan ke-3,Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini