Senin, 22 September 2014

abdulrahman_PMI3_tugas 2_urbanisasi dan budaya perkotaan

Nama          : Abdul Rahman

NIM            : 1113054000030

Jurusan        : PMI3        

Sosiologi Perkotaan: Urbanisasi dan Budaya Perkotaan

 

            Sosiologi perkotaan sendiri diartikan sebagai studi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah perkotaan yang mencakup struktur, proses perubahan, masalah yang muncul adalah urbanisasi, tata ruang, pola kebijakan dll. Salah satu kajian yang akan dibahas dalam mempelajari Sosiologi perkotaan adalah urbanisasi.

Urbanisasi merupakan perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Orang-orang yang datang kekota dianggap sebagai penambah jumlah penggangguran, perusak lingkungan, penambah suasana semrawut, pendorong meningkatnya kejahatan dan macam2 persoalan lainnya. Di sisi lain mereka pun dianggap sebagai penghambat kegiatan pembanguna di desa, penyebab kurangnya tenaga kerja dalam sektor pertanian, pembawa ulah kenakalan remaja desa dan sebagainya.

Sebenarnya yang harus dipersalahkan bukanlah urbanisasi , karna urbanisasi merupakan konsekuensi  logis perkembangan kota yang mebuat orang desa tertarik untuk mendatanginya. Yang kiranya harus kita pertanyakan adalah : mengapa orang-orang desa mengalir ke kota sehingga angka urban meningkat ? itu sekilas kutipan dari H.Asep djaja saefulloh dalam majalah prisma 10 oktober 1995. Jakarta Bandung Surabaya dll adalah contoh kota metropolitan yang ada diindonesia, akan tetapi dari kota tersebut banyak persoalan yang terjadi ketika dikaitkan dengan urban ini sendiri. Misalanya pasar modern hampir tidak ada didaerah desa apalagi daerah perbatasan sendiri. Mengapa demikian karna dalam teori  webber dikemukakan bahwa suatu tempat adalah kota apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Barang-barang itu harus dihasilkan oleh penduduk dari pedalaman dan dijualbelikan di pasar itu. Jadi, disini kita bisa lihat bahwa faktor yang mendasar adalah belum meratanya pembangunan yang terjadi Indonesia, maka jangan pernah mencemooh kaum urban yang ada dikota.

Dikota identik material dan didesa sangat kental dengan rohani contoh masalah adalah saat kita hadapi para pekerja yang ada di kota hanya memikirkan bekerja dan hasil pekerjaannya yang berupa materi berbeda dengan didesa para petani bekerja dengan rohani karna memegang teguh hal agamisnya. Hal ini sama dengan teori  Karl Marx dan F.Engels memandang kota sebagai persekutuan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan guna memperbanyak alat-alat produksi dan alat–alat yang diperlukan agar anggota masing-masing dapat mempertahankan diri. Perbedaan antara kota dan pedesaan menurut mereka adalah pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dan materi.

Menurut Durkheim, transisi sosial akan mempengaruhi kohesi sosial atau yang oleh Durkheim sendiri disebutnya sebagai solidaritas sosial. Kita bisa saksikan ketika kita berada dikota dan didesa perbedaannya adalah di kota (komplek) banyak yang tidak mengenal dengan tetangganya sendiri berbeda dengan di desa yang mengenalnya. Hal ini hanya sepele akan tetapi kita tidak boleh mengabaikkan tetangga kita sendiri karna manusia adalah makhluk sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini