Senin, 22 September 2014

Muhammad Arif Fathurrahman_KPI 5E_Etika dan Filsafat

Nama : Muhammad Arif Fathurrahman
NIM : 1112051000154
Kelas : KPI/5E

Etika dan Etiket
Etika mengandung tiga pengertian, yaitu:
1.      Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai/norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2.      Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, misalnya kode etik.
3.      Etika merupakan ilmu tentang baik atau buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik atau buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat seringkali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis (Rizal, dkk, 2001: 29)
Perbedaan etika dan etiket
Kadang dalam kehidupan sehari-hari, batas antara etika dan etiket bisa sangat tipis. Padahal dua terminologi tersebut sangat berbeda satu sama lain, meskipun di sana sini tetap masih ada persamaan antara etika dan etiket. Persamaannya adalah bahwa etika dan etiket menyangkut tindakan dan perilaku manusia, etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif.
Sementara itu ada beberapa perbedaan pokok antara etika dan etiket (lihat Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 2004: 257):
1.      Etika menyangkut cara perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang atau kelompok tertentu. Etiket memberikan dan menunjukkan cara yang tepat dalam bertindak. Sementara itu, etika memberikan norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut apakah suatu perbuatan bisa dilakukan antara ya dan tidak.
2.      Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial. Jadi etiket selalu berlaku ketika ada orang lain. Sementara itu, etika tidak memerhatikan orang lain atau tidak.
3.      Etiket bersifat relatif. Dalam arti bahwa terjadi keragaman dalam menafsirkan perilaku yang sesuai dengan etiket tertentu. Etika jauh lebih bersifat mutlak. Prinsip etika bisa sangat universal dan tidak bisa ada proses tawar menawar.
4.      Etiket hanya menyangkut segi lahiriah saja. Sementara, etika lebih menyangkut aspek internal manusia. Dalam hal etiket, orang bisa munafik. Tetapi dalam hal dan perilaku etis, manusia tidak bisa bersifat kontradiktif.
 
Moral dan Moralitas
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata 'moral' yaitu mos  sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata 'etika', maka secara etimologis, kata 'etika' sama dengan kata 'moral' karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Dengan kata lain, kalau arti kata 'moral' sama dengan kata 'etika', maka rumusan arti kata 'moral' adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu 'etika' dari bahasa Yunani dan 'moral' dari bahasa Latin.
'Moralitas' (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan 'moral', hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang "moralitas suatu perbuatan", artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
 
Ammoral dan Immoral
Amoral sama artinya dengan non moral adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis. Menurut kamus Bahasa Indonesia, tidak bermoral berarti tidak berakhlak. Sedangkan dalam sudut bhasa latin, netral dari sudut moral atau tidak mempunyai relevansi etis.
Immoral menurut Concise Oxford Dictionary adalah sesuatu yang bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini