Nama : Fauzia Nurul Khotimah
NIM : 1113054000007
Jurusan : PMI 3
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
saat ini telah menjadi masalah yang serius bagi banyak pemerintah kota
di Indonesia. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan
kota akan menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Peningkatan
penduduk kota yang terus meningkat tanpa didukung dan diimbangi dengan
jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, dan lainnya adalah suatu masalah yang harus segera
dicarikan jalan keluarnya.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang signifikan akibat urbanisasi
menimbulkan masalah yang sangat kompleks.terutama di wilayah tangerang
yang saya amati, Terbatasnya lapangan pekerjaan dan tingginya
persaingan di kota besar menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran,
itulah yang saya amati didaerah sekitar saya tinggal di wilayah
Tangerang. Tidak adanya keahlian dan sedikitnya kaum pendatang yang
memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha di kota mengakibatkan
meningkatnya tindakan kriminalitas.
Terbatasnya tempat tinggal mengakibatkan munculnya banyak rumah kumuh
tidak layak huni yang membuat tata letak kota menjadi berantakan dan
tidak tertata dengan baik. Apalagi banyak pendatang ini yang kemudian
mendirikan gubuk-gubuk liar di pinggiran sungai dan rel kereta api
yang merupakan daerah hijau yang tidak boleh ditempati. Para pendatang
tentunya akan menghadapi tantangan atau hambatan untuk hidup di kota.
Mereka akan bersaing dengan masyarakat kota, dan tentu juga dengan
sesama pendatang. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang individualis,
diakibatkan oleh persaingan yang ketat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya membuat mereka tidak peduli dengan sesamanya.
Dari uraian di atas ada beberapa solusi agar urbanisasi dapat
dikurangi dan mempunyai dampak positif, yaitu perlu adanya
pengendalian arus urbanisasi dari pemerintah kota maupun pemerintah
desa, terutama pada momen pasca-Lebaran, sebab momen tersebut yang
paling sering dimanfaatkan berurbanisasi.
Analisis dengan Teori para Ahli
1. Teori kelas sosial ( Karl Marx )
2. Teori tindakan sosial ( Marx Webber )
3. Teori Fungsional struktural ( Emile Durkheim )
a. Teori kelas sosial ( Karl Marx )
Seperti yang kita ketahui teori kelas sosial milik Karl Marx merupakan
teori yang membicarakan tentang golongan sosial dalam sebuah tatanan
masayarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses
produksi, Menurut Marx golongan sosial adalah gejala khas pada
masyarakat pascafeodal, sedangkan golongan sosial dalam masyrakat
feodal atau masyarakat kuno disebut dengan Kasta. Marx juga mengatakan
bahwa Pelaku utama dalam perubahan sosial bukanlah individu tertentu,
tetapi kelas-kelas sosial. Dalam permasalahan yang saya amati tentang
masalah kaum urban di kota Tangerang ini sangat mirip dengan apa yang
dikatakan Marx dalam teorinya, kelas sosial itu timbul dikalangan kaum
urban karena pendidikan mereka yang berbeda-beda dalam hal ini kaum
urban yang berpendidikan akan baik akan mendapatkan pekerjaan yang
lebih layak sedangkan yang tidak memiliki bekal pendidikan dengan baik
akan mengalami sedikit kesulitan dalam mendaptkan pekerjaan yang
layak.
b. Teori tindakan sosial ( Marx Webber )
Teori tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada
hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara
tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai
individu yang bersifat absolut. Sudah sangat jelas setiap kaum urban
yang memilih untuk hijrah dari kampung mereka menuju kota seperti
Tangerang mereka memiliki alasan dan motif yang berbeda- beda tetapi
bisa digaris bawahi bahwa hampir dari semua kaum urban itu memiliki
motif ekonomi mengapa mereka meninggalkan kampung halaman mereka.
c. Teori Fungsional struktural ( Emile Durkheim )
Teori fungsional structural / structural fungsional yaitu teori yang
menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari
organ-organ yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut
merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat
bertahan hidup. Sama halnya dengan pendekatan lainnya pendekatan
structural fungsional ini juga bertujuan untuk mencapai keteraturan
sosial. Untuk teori ini saya belum begitu mengetahui apakah berlaku
kepada kaum urban yang terdapat di wilayah Tangerang, hal itu
dikarenakan saya hanya mengamati secara umum, tetapi besar kemungkinan
teori ini juga sangat benar, karena setiap lapisan masyarakat memiliki
fungsi struktural nya masing-masing, dan fungsi itu harus di jalankan
agar keteraturan diantara masyarakat dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar