Senin, 22 September 2014

tugas 1

Gilang Sakti Perdana
1112051000161
KPI VE

Etika dan Moral

Etika berdasarkan istilah filsafat berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas. Etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Moral menurut Hurlock (1990), adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Moral merupakan suatu keyakinan tentang benar salah, baik atau buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial dan mendasari tindakan atau pemikiran.

Dari kedua definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa etika merupakan ilmu yang mengkaji tentang moral, apakah moral itu baik atau buruk berdasarkan nilai yang dianut oleh suatu golongan masyarakat. Etika lebih condong ke arah ilmu tentang baik atau buruk. Sedangkan moral merupakan penilaian terhadap suatu perbuatan apakah baik atau buruk.

Amoral dan Immoral

 Amoral adalah sebuah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang karena kurangnya pengetahuan, memiliki kelainan atau belum cukup umur. Seperti ketika melihat orang gila di jalan yang berjalan tanpa mengenakan busana apapun.

Sedangkan imoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang walaupun orang tersebut sudah tahu bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya. Contohnya adalah pencuri. Sudah tahu mencuri adalah tindakan yang buruk, tetap saja dilakukan. 

Etika dan Etiket

 Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika itu adalah aturan yang mengatur perbuatan dari dalam diri kita,tampa ada paksaan dari pihak manapun

 

Istilah etika berkaitan dengan moral (mores), sedangkan etiket berkaitan dengan nilai sopan santun, tata karma dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu, yaitu bagaimana seseorang melakukan perbuatan dan tidak melakukan perbuatan. Contoh : Memakai pakaian terbuka bagi budaya timur tengah tidak diperbolehkan tetapi bagi budaya barat itu hal yang biasa.

Moralitas

Menurut W. Poespoprojo, moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan/atau nilai yang berkenaan dengan baik buruk.

Subjektif

Subjektif merupakan tindakan manusia dalam menilai sesuatu sesuai seleranya, hanya memacu pada penilaian dari sudut pandang satu dan berasal dari asumsi ataupun dugaan yang bersifat empiris (pengalaman). Sebagai  Contoh, ketika seseorang menilai orang lain, jelas penilaiannya dari diri sendiri. Bisa saja dari 5 orang, 2 di antaranya menilai cantik /gagah, 2 diantaranya mengakatan biasa – biasa saja, dan bahkan 1 mengatakan jelek. Jadi, bisa dikatakan subjektif ini bersifat yang relatif / penilaian secara sendiri – sendiri (menilai dari feeling / perasaan).

Etika Deskriptif

Etika deskriptif adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik atau buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan atau subkultur tertentu.

Etika normatif

Etika normatif mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis. Ia juga bisa mempersoalkan apakah norma itu benar atau tidak. Etika normatif berarti sistem-sistem yang dimaksud untuk memberikan petunjuk atau penuntun dalm mengambil keputusan yang menyangkut baik atau buruk. 

Meta-Etika

Metaetika yaitu kajian etika yang ditunjukkan pada ungkapan-ungkapan etis. Bahasa etis atau bahasa yang digunakan dalam bidang moral dikaji secara logis. Metaetika menganalisis logika perbuatan dalam kaitan dengan baik atau buruk.  Perkembangan lebih lanjut dari metaetika adalah  filsafat analitis.

Hakikat Etika Filosofis

 Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa kebiasaan, nilai, norma, dan pandangan-pandangan moral secara kritis. Etika menuntut pertanggungjawaban dan mau menyingkatkan kerancuan (kekacauan). Etika tidak membiarkan pendapat-pendapat moral yang dikemukakan dipertanggungjawabkan. Etika berusaha untuk menjernihkan permasalahan moral, sedangkan kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakkan manusia dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini