Nama: Lilis. Okviyani
Nim: 1112054000002
Pengembangan Masyarakat Islam ( V)
Demografi
Studi kependudukan terdiri dari analisa-analisa yang bertujuan dan mencakup :
1. Informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik , dan perubahan-perubahannya.
2. Menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut.
3. Menganalisa segala konsekuensi yang mungkin sekali terjadi di masa depan sebagai hasil perubahan-perubahan itu.
Kata demografi berasal dari Greek ( Yunani) yang untuk pertama kali digunakan oleh Guillard lebih dari seabad yang lalu, digunakan sebagai sinonim bagi Population study. Sedangkan kata population study bersumber dari bahasa Latin. Demografi adalah studi ilmiah terhadap penduduk manusia , terutama mengenai jumlah , struktur , dan perkembangannya. Sementara menurut Bogue, demografi adalah studi matematik dan statistik terhadap jumlah , komposisi , dan distribusi spasial dari penduduk manusia dan perubahan-perubahan dari aspek –aspek tersebut yang senantiasa terjadi sebagai akibat bekerjanya lima proses, yaitu: fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Robert Thomas Malthus ( 1766-1834) terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan ( population study) sebagian dari rentetan perkembangan demografi yang dimulai sejak pertengahan abad ke 17. Dalam tulisan esay yang populer dengan sebutan Prinsip Kependudukan ( 1798), Malthus memulai dengan merumuskan dua postulat, yaitu:
1. Bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia , dan
2. Bahwa kebutuhan nafsu seksuil antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa.
Atas dasar postulat tersebut, Menurut Malthus ada pengekangan, kecenderungan pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari pertambahan pangan. Namun abad ke 19 teori Malthus semakin melemah karena timbul kesadaran bahwa ekspoitasi sumber daya dunia ada batasnya. Jika cepatnya penduduk dunia berlangsung terus pada suatu saat akan melampaui kemampuan dunia menyediakan berbagai kebutuhan untuk mendukung suatu tingkat hidup yang lebih layak.
Komponen sederhana untuk mengestimasi jumlah penduduk jika tersedia data sensus penduduk dan data registrasi kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk:
Pt =P0 + ( B-D) + Mi –Mo)
Teori transisi demografi dan aliran –aliran pemikiran mengenai kependudukan
1. Tahap I ( pre Industrial)
Pertumbuhan penduduk sangat rendah yang dihasilkan oleh perbedaan angka kelahiran dan kematian yang tinggi, sekitar 40-50 per 1.000 penduduk.
2. Tahap II ( early industrial )
Angka kematian menurun dengan tajam akibat revolusi industri serta kemajuan teknologi dan juga mulai ditemukannya obat-obatan , terutama antibiotik penisilin.
3. Tahap III ( industrial)
Angka kematian terus menurun dengan kecepatan yang melambat.
4. Tahap IV ( mature industrial)
Kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah sehingga angka pertumbuhan penduduk juga rendah, yang dihasilkan dalam kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang maju.
Dalam arah perkembangan teori kependudukan ini seperti pemikiran Caldwell yang mengemukakan bahwa ada dua tipe renzim fertilitas, yaitu pertama, tipe renzim dimana individu-individu tidak memperoleh keuntungan ekonomis dengan membatasi fertilitas. Kedua, merupakan renzim yang sering atau kemungkinan besar memberikan keuntungan ekonomis bagi individu-individu yang membatasi fertilitas.
Sejarah perkembangan penduduk dunia dan Indonesia
Angka –angka perkembangan penduduk dunia pada berbagai periode
Sejak munculnya manusia hingga masa permulaan sejarah, reit perkembangan penduduk dunia mungkin hanya sekitar 0,002 persen pertahun atau 20 juta per tahun. Fenomena ledakan penduduk ( cepat) muncul pada abad-abad terakhir. Dengan perkembangan sekitar 1, 7 persen per tahun. Jika pada permulaan tahun masehi penduduk bumi ditaksir hanya sekitar 250 juta, dan pada tahun 1650 baru menjadi sekitar 500 juta , pada tahun 1975 mencapai 4 milyar , dan pada tahun 1987 menjadi 5 milyar. Perkembangan penduduk yang cepat sedang terjadi di negara yang sedang berkembang. Sekitar 71 persen penduduk dunia tinggal di wilayah negara berkembang.
Perkembangan penduduk jawa abad ke 19
Jumlah penduduk jawa hasil perkiraan atau perhitungan antara tahun 1795-1900 semakin meningkat dari 1, 25 persen menjadi 1, 86 persen. Menurut Breman berpendapat bahwa angka-angka pertambahan penduduk Jawa abad ke 19 mengalami pertambahan penduduk yang sangat cepat.
Penduduk Indonesia di abad ke 20
Pada zaman Indonesia sebelum merdeka pengumpulan data jumlah penduduk yang lebih seksama mencakup seluruh wilayah pada tahun 1920 sebanyak 49,3 juta dan jawa 35, 0 juta. Dalam masa 60 tahun terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk Indonesia hampir menjadi tiga kali lipat .
Daftar Pustaka
Rusli, Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar