Nama : Ayu Triana (PMI 5)
Matkul : Demografi
NIM : 1112054000011
1. Beberapa defenisi demografi menurut para ahli?
a. Menurut Johan Susczmilch (1762, dalam Iskandar, 1994), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
- Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
- Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
- Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
- Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
- Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
g. Menurut Boque, 1969, demografi adalah ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk
h. Menurut Philip M. Hauser dan Duddley Duncan, demografi adalah ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas social.[1]
2. Sejarah Ilmu Kependudukan?
Menurut sejarahnya, upaya-upaya untuk pencatatan statistik kependudukan sudah dialkukan sejak berabad-abad yang lalu, meskipun masih dilakukan dalam ruang lingkup yang kecil dan digunakan secara terbatas. John Graunt (1620-1674), seorang warga negara Inggris dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan statistik penduduk. Bukunya yang berjudul Natural and PoliticalObservation Mentioned in a Following Index and Made Upon the Bills of Mortality (Graunt, 1662 dalam Iskandar, 1994) sebagian besar berisi analisis mortalitas dan selebihnya mengenal fertilitas, migrasi, perumahan, dan keluarga, perbedaan antara kota dan negara, dan jumlah penduduk laki-laki yang berada pada kelompok militer. Data yang digunakan dalam analisis kematian dan kelahiran tersebut bersumber dari catatan kematian (The Bills of Mortality) yang diterbitkan secara berkala oleh petugas gereja setiap minggu. Dari hasil penelitiannaya itu, Graunt mencetuskan "hukum-hukum" pertumbuhan penduduk.
Graunt menyarankan agar penelitian yang menyangkut penduduk lebih menekankan aspek komposisi penduduk menurut jenis kelamin, negara, umur, agama, dan sebagainya. Keistimewaan dari pendekatan yang dipergunakan oleh Graunt adalah kehati-kehatiannya dan kekritisannya dalam pengumpulan data. Apabila informasi yang ada dirasakan terlalu sedikit, maka Graunt mengambil sampel untuk melakukan estimasi. Ia melakukan penelitian empiris terhadap jumlah dan perkembangan penduduk london pada masa itu.[2]
3. Transisi Demografi?
Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran. Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian. Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi, menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.
a. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
b. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
c. Pada keadaan III
c. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
d. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan.
Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.[3]
[1] Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo & Omas Bulan Simosir, Dasar-Dasar Demografi, Jakarta-Salemba Empat, hlm 2-3
[2] [2] Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo & Omas Bulan Simosir, Dasar-Dasar Demografi, Jakarta-Salemba Empat. Hlm 3-4
[3] Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo & Omas Bulan Simosir, Dasar-Dasar Demografi, Jakarta-Salemba Empat, hlm 8-9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar