Fadel M. Anugrah
1112051000113
KPI 5D
ETIKA DAN MORAL
etika berasal dari kata Latin "Ethicos" yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurutpengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Moral dan etika adalah dua hal yang tidak terpisahkan karena pada dasarnya moral adalah tingkah laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika. Moral sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik ialah segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik, begitu juga sebaliknya dengan moral yang jahat. Menurut Russel swanburg Moral adalah pernyataan pikiran yang berhubungan dengan semangat atau keantusiasan seseorang dalam bekerja.
AMORAL DAN IMMORAL
Amoral sama artinya dengan non moral adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis. Menurut kamus Bahasa Indonesia, tidak bermoral berarti tidak berakhlak. Sedangkan dalam sudut bhasa latin, netral dari sudut moral atau tidak mempunyai relevansi etis. Immoral menurut Concise Oxford Dictionary adalah sesuatu yang bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis.
ETIKA DAN ETIKET
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
MORALITAS
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Moralitas merupakan suatu cirri khas manusia yang tidak dapat ditemukan pada makhluk dibawah tingkat manusia. Moralitas berasal dari kata dasar "moral" berasal dari kata "mos" yang berarti kebiasaan. Kata "mores" yang berarti kesusilaan, dari "mos", "mores".
SUBYEKTIF
moral yang memandang perbuatan sebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan pelaku, selain juga dipengaruhi dan dikondisikan oleh latar belakangnya, pendidikannya, kemantapan emosinya dan sifat-sifat pribadi lainnya.
ETIKA DESKRIPTIF
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Etika dsekriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu, dalam kebudayaan-kebudayaan atau sub kultur yang tertentu dalam suatu periode sejarah dan sebagainya.
ETIKA NORMATIF
Etika normative merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral. Etika normative itu tidak deskriptif melainkan preskriptif atau memerintah, tidak melukiskan melainkan menentukan besar tidaknya tingkah laku atau anggapan moral..
METAETIKA
Awalan meta berasal dari bahasa yunani mempunyai arti melebihi atau melampui mata etika. Mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Mataetika kadang-kadang juga disebut etika analitis. Setelah mempelajari tiga cara untuk mempraktekan etika. Kita bisa simpulkan bahwa dalam studi tentang moralitas dapat dibedakan pendekatan non-filsofis dan pendekatan filsofis. Pendekatan non filsofis adalah etika deskriptif, sedangkan pendekatan filsofis bisa sebagai normative dan bisa juga sebagai mataetika atau etika analistis.
HAKIKAT ETIKA FILOSOFIS
Etika termasuk filsafat dan dikenal sebagai salah satu cabang filsafat yang paling tua. Dalam konteks filsafat Yunani kuno, etika sudah terbentuk dengan kematangan yang mengagumkan. Ciri khas filsafat itu dengan jelas tampak pada etika. Etika pun tidak berhenti pada yang konkret, pada yangs ecara factual dilakukan, tapi ia bertanya tentang yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Tentang yang baik atau yang buruk untuk dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar