Senin, 22 September 2014

sarah fauziah audina_PMI3_tugas 2_urbanisasi dan budaya perkotaan

Urbanisasi Dan Budaya Perkotaan

A.     Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dengan demikian urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota;

   Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sector tersier(jasa)

   Tumbuhnya pemukiman menjadi kota

    Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi,social,kebudayaan,dan psikologis

B.      Sebab-Sebab terjadinya Urbanisasi

Pada dasarnya ada 3 hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi :

1.Adanya pertambahan penduduk secara alamiyah

2.Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota

3.Tertariknya pemukiman pedesaan kedalam lingkup kota, sebagai perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja

Faktor-faktor pendorong (push factors) adalah factor-faktor yang ada pada masyarakat pedesaan sendiri mendorong penduduk  desa untuk meninggalkan daerah tempat kediamannya. Sedangkan factor-faktor penarik (pull factors) adalah faktor-faktor yang ada di perkotaan dan mampu menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di perkotaan.

C.     Akibat-Akibat Urbanisasi

Hubungan antara desa dan kota bersifat timbal balik dalam arti baik desa maupun kota keduanya pengaruh mempengaruhi. Selanjutnya proses urbanisasiakan menimbulkan akibat lebih jauh lagi , antara lain:

1.Terbentuknya suburb (tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran kota,akibat perluasan kota).

2.Makin meningkatnya tuna karya,

3.pertambahan penduduk kota yang pesat  menimbulkan masalah perumahan.

kota merubah atau mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:

(i)                             Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;

(ii)                           Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;

(iii)                         Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;

(iv)                         ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota.

Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan di daerah Kemayoran, Kelurahan Kebon Kosong, kecamatan Kemayoran Gempol Jakarta pusat. Di daerah kemayoran ini dulu nya banyak masyarakat asli yang tinggal di sini, namun sekarang penduduk asli sudah mulai tersingkirkan dengan adanya para pendatang dari kampung yang menetap di sana. Hal ini sesuai dengan teori durkheim bahwa yang mengakibatkan terjadinya urbanisasi secara masal dan menyeluruh adalah faktor stuktural. Durkheim mengatakan bahwa proses pembangunan yang dilakukan negara hanya terpusat di kota.

Padahal jika wilayah pedesaan juga mendapat perhatian dalam pembangunan supastruktur maupun infrastruktur mereka tidak melakukan urbanisasi massal seperti ini. Dengan tidak pemerataan pembangunan maka masyarakat desa melakukan perpindahan dari desa ke kota untuk memenuhi keinginannya.

Jadi diharapkan pemerintah Indonesia bisa melakukan pembangunan dengan merata sehingga masyarakat pedasaan tidak pindah ke kota. Sehingga terciptanya keseimbangan antara kota dan desa dan tidak meningkatnya arus urbanisasi yang lebih besar.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini