Senin, 29 September 2014

bungawati_PMI V_ tugas demogarfi

NAMA : BUNGAWATI

NIM        : 1112054000032

Tugas     : demografi

Jurusan  : pengembangan masyarakat Islam ( 5)

FERTILITAS

Fertilitas (kelahiran) merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk yang  bersifat menambah jumlah penduduk. Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kebutuhan wanita atau fekunditas. Fertilitas dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata ( bayi lahir hidup ) dari seseorang wanita atau sekelompok wanita. istilah fekunditas digunakan untuk menunjukkan kemampuan fisik seorang wanita untuk melhirkan anak. Untuk melahirkan anak. Wanita yang tidak dapat melahirkan anak dikatakan mandul.

Konsep tentang fertilitas ada  3 konsep kelahiran yaitu : lahir hidup, lahir mati dan aborsi.

1.    Lahir hidup ( live birth ) adalah kelahiran  seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandung, dimana si bayi ada napas ( bernapas) ada denyut jantung, ada denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot.

2.    Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang sudah berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kahidupan pada saat dilahirkan.

3.    Aborsi tidak disengaja atau secara spontan ( spontaneous abortion ) adalah peristiwa pengangguran kandungan karena janin tidak dapat dipertahankan lagi dalam kandungan.

Ukuran-ukuran dasar fertilitas

Dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pendekatan, pendekatan yang berbasis ukuran yang sifatnya ' kerat lintang' umumnya satu atau lima tahunan, yang sering pula disebut dengan istilah current fertility. Ukuran-ukuran ini mencerminkan tingkat fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau kelompok perempuan dalam suatu waktu tertentu. Dan pendekatan ' riwayat mencerminkan sejarah kelahiran semasa hidup seorang perempuan dari awal sampai akhir masa reproduksi (15-49 tahun). Pendekatan ini bersifat longitudinal.

Ada enam ukuran fertilitas yang bersifat ' kerat lintang' yaitu:

1.      Angka kelahiran kasar (crude birth rate – CBR) adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun tertentu per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.

2.      Angka fertilitas umum (general fertility rate-GFR) adalah banyaknya kelahiran pada suatu tahun per 1.000 penduduk perempuan berumur 15-49 atau 15-44 tahun pada pertengahan tahun yang sama.

3.      Angka Kelahiran menurut umur (age-specific fertility rate-ASFR) menunjukkan banyaknya kelahiran dari perempuan pada suatu kelompok umur pada suatu tahun tertentu per 1.000 perempuan pada kelompok umur dan pertengahan tahun yang sama.

4.      Angka fertilitas total (Total fertility rate-TFR) adalah jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung. TFR merupakan pengukuran sistematis sintesis yang menyatakan fertilitas pada akhir masa refroduksi dari suatu kohor hipotesis perempuan. TFR dihitung dengan cara menjumlahkan angka  kelahiran menurut umur (ASFR) kemudahan dikalikan dengan interval kelomok umur (biasanya lima tahun).

5.      Angka lahir hidup atau  ALH (children ever born-CEB). ALH mencerminkan banyaknya kelahiran hidup sekelompok atau beberapa kelompok perempuan pada saat mulai memasuki refroduksi hingga saat pengumpulan data dilakukan. ALH disebut ukuran paritas.

6.      Angka rasio anak wanita (child Women ratio- CWR) adalah perbandingan antara jumlah anak dibawah lima tahun (0-4 tahun) dengan jumlah penduduk perempuan usia refroduksi. Jumlah anak usia dibawah lima tahun sebagai pembilang merupakan jumlah kelahiran selama lima tahun sebelum pencacahan. Jumlah perempuan usia refroduksi sebagai pesyebut dapat berasal dari kelompok umur 15-44 tahun atau 15-49 tahun. Usia anak dapat diukur dari 0-9 tahun atau 0-14 tahun.

Pemikiran antardisiplin tentang factor-faktor  yang memengaruhi tingkat fertilitas.

Fertilitas merupakan hasil dari suatu proses perilaku yang dipengaruhi oleh angggapan atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dimana perempuan tinggal, misalnya dimasyarakat yang menganut paham keluarga besar dan perempuan harus kawin muda, tingkat fertilitas umumnya tinggi. Factor gender juga berpengaruh dimana ketika status perempuan rendah, maka tingkat fertilitas akan tinggi.

MORTALITAS

diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk berbeda dengan halnya dengan penyakit dan kesakitan yang dapat menimpa manusia lebih dari satu kali, mortaitas hanya dialami sekali dalam hidup seseorang. Meskipun demikian, seiring dengan  semakin majunya ilmu kedokteran, terkadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan hidup secara klinik. Oleh karena itu, apabila pengertian mati tidak dikonsepkan secara baku dikhawatirkan dapat terjadi perbedaan penafsiran tentang kapan seseorang dikatakan mati. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan data kematian secara akurat dan tepat.

Menurut konsepnya terdapat tiga keadaan vital yang masing-masing bersifat mutually exclusive artinya keadaan yang satu tidak mungkin terjadi kebersamaan dengan salah satu keadaan lainnya. tiga keadaan vital adalah lahir hidup, lahir mati dan mati.

1.    Lahir hidup (live birth) adalah peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut hasil konsepsi bernapas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot, tanpa memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.

2.    Lahir mati (fetal death) adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya dari definisi mati dan hidup diatas, maka lahir mati tidak dimasukkan dalam pengertian mati maupun hidup. Pengertian lahir mati adalah stillbirth, keguguran dan aborsi, keguguran adalah kematian janin dalam kandungannya secara spontan atau karena kecelakaan pada awal kehamilan. Aborsi adalah kematian jadi dalam kandungan secara disengaja (baik legal maupun tidak legal) pada awal kehamilan.

3.    Mati (death) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat kelahiran hidup. Menurut definisi tersebut keadaan "mati" hanya bisa terjadi sesudah kelahiran  hidup. Keadaan mati selalu didahului dengan keadaan hidup dengan kata lain, maka tidak pernah ada kalau tidak ada hidup, sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup.

Sesuai dengan definisi WHO dapat disimpulkan bahwa mati  adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Sementara hidup penyakit atau kesakitan didefinisikan sebagai penyimpanan dari keadaan kesehatan yang normal yang biasanya dibatasi pada kesehatan fisik dan mental.

Ukuran-ukuran dasar mortabiltas

Ada beberapa ukuran dasar mortabilitas yang banyak digunakan antara lain:

1.      Angka kemtian kasar (Crude Death Rate ) CDR adalah jumlah kematian per 1000 penduduk pada tahun tertentu. Secara matematis rumus menghitung CDR adalah

M = D x 1.000

                                                                    P

Dimana:

M : angka kematian kasar

D : jumlah kematian pada tahun tertentu

P  : jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu

K : konstanta, umumnya 1.000

Contoh : pada tahun 1988, di Venezuela terdapat 81.442 kematian. Jumlah penduduk Venezuela pada tahun tersebut 18.940.000 orang.

CDR = 81.442     x  1.000 = 4,3

                                                             18.940.000

2. Angka kematian menurut umur ( Age specific death rate ASDR)

ASDR adalah jumlah kematian yang terjadi pada kelompok umur tertentu per 1.000 penduduk kelompok umur tersebut  pada tahun tertentu. Rumus menghitung ASDR adalah ASDRi = Di  x 1.000

                Pi

Dimana : ASDRi : angka kematian kelompok  umur tertentu pada tahun tertentu.

                       Di        : jumlah kematian orang-orang pada kelompok umur i pada tahun tertentu.

                Pi       : jumlah penduduk pada kelompok umur I pada pertengahan tahun.

                K        : konstanta, umumnya 1.000.

Contoh : jumlah kematian penduduk berusia 40 - 44 diaustralia pada tahun 1987 adalah 1.825 jumlah penduduk berusia 40 – 44 pada tahun tersebut adalah 1.100.213 orang.

ASDR40 – 44 = 1.825      x 1.000 = 1,7

                          1.100.213

3.Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate - IMR )

IMR adalah jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun ( 0 – 11 bulan ) per 1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.   IMR = Do x 1.000

                                                                                 B

4.angka kematian baru lahir (Neo Natal Death Rate )

Angka kematian baru lahir yaitu kematian yang terjadi sebelum bayi berumur 1 bulan atau 28 hari per 1.000 kelahiran pada periode tertentu.

Jumlah kematian bayi umur < 1 bulan  x 1.000

Banyak kelahiran

Standardisasi 

Ukuran mortalitas dikenal istilah standardisasi. Standardisasi ukuran dilakukan untuk dapat melakukan perbandingan angka-angka dengan lebih akurat, terutama untuk angka-angka ukuran kasar. Biasanya angka kematian kasar CDR distandardisasi menurut struktur umur untuk mengurangi efek dari perbedaan dalam struktur umur antarpenduduk dalam dua atau lebih wilayah/Negara.

Ada dua jenis standardisasi yaitu secara langsung dan tidak langsung.

1.      standardisasi langsung adalah standardisasi angka kematian dengan menggunakan satu penduduk standar untuk mengaplisasikan angka kematian umur tertentu ASDR dari  masing-masing penduduk yang akan dibandingkan.

2.      Standardisasi tidak langsung adalah standardisasi angka kematian dengan menggunakan suatu himpunan angka kematian dengan menggunakan suatu himpunan angka kematian umur tertentu ASDR standar yang kemudian diaplikasikan pada masing-masing penduduk yang akan dibandingkan untuk memperoleh angka kematian yang diperkirakan.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini