Senin, 29 September 2014

TUGAS 2 NATASHA ANISSA

NATASHA  ANISSA

1112051000114

KPI 5D

TUGAS_2

 

ETIKA II

Etika terapan adalah sikap awal yang bisa pro atau kontra atau juga netral , malah bisa tak acuh, tapi bagaimanapun mula – mula sikap ini dalam keadaan belum di refleksikan.

Sikap awal ini terbentuk karena bermacam – macam factor yang memainkan peranan dalam hidup seorang manusia seperti pendidikan, kebudayaan, agama, pengalaman pribadi, media massa dan lain- lain.

Dua wilayah besar yang disoroti etika terapan

Dua wilayah besar yang disoroti atau mendapat perhatian khusus dan serius di dalamnya, yakni wilayah profesi dan wilayah masalah. Etika kedokteran, etika politik, etika bisnis, dan sebagainya, merupakan wilayah profesi. Penggunaan tenaga nuklir, pembuatan, pemilikan, penggunaan senjata nuklir, pencemaran lingkungan hidup, diskriminasi ras merupakan wilayah masalah. Cabang etika terapan yang paling banyak mendapat perhatian dalam zaman kita sekarang ini dapat disebut dari sudut/wilayah profesi, yakni: etika kedokteran dan etika bisnis. Dari wilayah masalah masalah dapat disebut: etika tentang perang dan damai dan etika lingkungan hidup

Kode etik profesi

Profesi adalah suatu moral community yang memiliki cita – cita dan nilai – nilai bersama. Kode etik ibarat kompas yang menunjukan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat. Kode etik bisa dilihat sebagai produk etika terapan sebab dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu profesi.

A.     Sumpah Hippokrates : dokter Yunani kuno yang digelari "bapa ilmu kedokteran" dan hidup dalam abad ke-5 SM.

Sebagai contoh konkret dibeberapa Negara hubungan para dokter dan industry farmasi diatur dengan kode etik.

Etika terapan mesti bekerjasama dengan disiplin-disiplin ilmu-ilmu lain. Kerjasama ini mutlak diperlukan, karena dia harus membentuk pertimbangan tentang bidang-bidang yang sama sekali diluar keahliannya.

1.      Pendekatan multidisipliner

usaha pembahasan tentang tema yang sama oleh pelbagai ilmu, sehingga semua ilmu itu memberikan sumbangannya yang satu disamping yang lain. Setiap ilmuwan dari satu disiplin ilmu akan berusaha memberi penjelasan yang dapat dipahami juga oleh ilmuwan dari bidang lain. Multidisipliner merupakan usaha menyoroti suatu masalah tertentu dari berbagai seginya.

2.      Pendekatan indisipliner

dijalankan dengan lintas disiplin dimana semua ilmu yang ikut serta meninggalkan pandangan yang menyeluruh. Hasil yang diperoleh  dari kerjasama ini adalah suatu produk yang melampaui segi ilmiah masing-masing peserta.

Pentingnya pendekatan kasuistik

Pendekatan kasuistik yang dimaksud adalah usaha memecahkan kasus-kasus konkrit dibidang moral dengan menerapkan prinsip-prinsip etika umum . Pembahasan kasus merupakan cara yang sangat cocok dalam etika terapan, dan mengungkapkan sesuatu tentang kekhususan argumentasi dalam etika.

Metode Etika Terapan

Etika terapan bukanlah suatu pendekatan ilmiah yang pasti seragam. Etika terapan tidak menyediakan metode siap pakai yang biasa dimanfaatkan begitu saja oleh setiap orang yang berkecimpung di bidang ini. siapa saja yang ingin membentuk suatu pendirian yang beralasan tentang problem-problem etis – juga di luar kerangka etika terapan yang resmi – akan mempunyai empat unsur ini. Kempat unsur yang dimaksud adalah:

a.       Sikap awal merupakan sikap tertentu seseorang terhadap statu hal atau masalah yang dihadapinya.

b.      Setelah pemikiran etis tergugah, unsur kedua yang dibutuhkan adalah informasi, yang tentu mempunyai kaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Kita butuh informasi penting dan obyektif mengenai sesuatu hal, dengannya kita bisa mengetahui dengan lebih baik tentang sesuatu yang sedang kita hadapi.

c.       Proses pembahasan suatu masalah yang sedang dihadapi harus mematuhi tuntutan berpikir logis-rasional. Ini diperlukan bagi setiap usa pembahasan untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral.

Etika dan Filsafat menurut saya adalah bahwa etika merupakan salah satu hal yang dihasilkan dari adanya filsafat.  Filsafat berkaitan dengan pandangan hidup manusia akan suatu kebenaran. Dan dalam definisi etika dikatakan bahwa etika berhubungan dengan moral manusia dan tingkah laku yang  sopan dan santun.


Daftar pustaka :

kelompok-e.freetzi.com/utscb.doc

K.Bartens,Jakarta;Gramedia,1993:Etika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini