Senin, 29 September 2014

TUGAS 2_GITA SULISTYANI_KPI 5 C

Etika terapan merupakan suatu istilah yang baru, namun bukan hal yang baru dalam sejarah filsafat moral. Etika tampil dalam bentuk etika terapan atau kadang disebut filsafat terapan pada awal abad 20,  di kawasan berbahasa inggris, khususnya di United Kingdom dan Amerika Serikat etika dipraktekkan sebagai"metaetika". Ini adalah suatu aliran dalam filsafat moral yang tidak menyelidiki baik buruknya perbuatan manusia, melainkan "bahasa moral" atau ungkapan-ungkapan manusia tentang baik dan buruk.

 

A.           Bidang Yang Menjadi Garapan Etika Saat Ini

Etika terapan juga menyoroti suatu profesi atau suatu masalah. Sebagai contoh tentang etika terapan profesi: etika kedokteran, etika politik,etika bisnis dan sebagainya. Pada zaman sekarang yang paling banyak mendapat perhatian yaitu dua diantaranya menyangkut profesi dan dua lagi menyangkut masalah: etika kedokteran, etika bisnis, etika tentang perang dan damai, dan etika lingkungan hidup. Etika profesi merupakan bidang yang sangat diperlukan dalam dunia kerja, khususnya yang berkaitan dengan kemajuan teknologi. Beberapa bidang garapan etika profesi diantaranya adalah:

1.      Profesi Dokter: Kewajiban dokter untuk melayani pasiennya secara profesional dan menjaga kerahasiaan tentang data serta penyakit si pasien.

2.      Profesi Hakim: Memberikan keputusan seadil-adilnya berdasarkan bukti-bukti yang telah diberikan oleh kedua belah pihak yang terkait dan menolak semua upaya pemberian yang bisa merubah keputusan.

3.      Jurnalis: Bekerja secara profesional dengan mengikuti aturan seperti Undang-undang tentang pers dan Kode Etik Jurnalistik.

 

B.           Pendekatan Etika Terapan

1.      Praktis

Etika terapan hendaknya dilihat sebagai ilmu yang bersifat praktis. Oleh karena itu kajiannya etika profesi tidak meninggalkan segi atau landasan teoritisnya. Etika profesi memiliki sifat yang mementingkan tujuan perbuatannyadan kegunaanya, baik secara pragmatis maupun secara utilitaristis dan deontologis.

2.      Pragmatis

Memandang etika profesi secara pragmatis berarti melihat bagaimana kegunaan itu memiliki makna bagi seorang profesional melalui tindakan positif.

3.      Moralis

Norma-norma moral yang tercantum dalam suatu sistem moral kemudian menjadi kebiasaan di suatu tempat. Untuk itu akan beberda pula norma moral yang berlaku si setiap tempat. Maka dalam setiap profesi etikanya akan berbeda juga dengan antara satu profesi dengan yang lainnya.

 

C.           Metode Etika terapan

Terdapat empat unsur yang dengan salah satu cara selalu berperanan dalam etika terapan:

1.      Sikap awal

Sikap awal merupakan sikap tertentu seseorang terhadap statu hal atau masalah yang dihadapinya. Sikap moral berupa sikap awal ini bisa pro atau kontra atau juga netral, masalah bisa tak acuh, terhadap sesuatu. Sikap awal ini pada umumnya merupakan sikap yang Belum direfleksikan.

2.      Informasi

Unsur kedua yang dibutuhkan adalah informasi, yang tentu mempunyai kaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Kita butuh informasi penting dan obyektif mengenai sesuatu hal, dengan begitu kita bisa mengetahui dengan lebih baik tentang sesuatu yang sedang dihadapi. Tanpa informasi yang cukup, maka sikap moral kita terhadap sesuatu sulit dipertanggungjawabkan. Selain itu, butuh informasi yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya, yang memiliki keahlian dan punya wawasan yang luas. Karena jika kita tidak memiliki informasi penting, maka sikap moral hanya didasarkan atas asumsi-asumsi pribadi, diatas pemikiran subyektif dan bahkan secara emosional saja.

3.      Norma-norma moral

Biasanya pembentukkan nilai moral ini sering memperhatikan norma yang berlaku di lingkungan tersebut.

4.      Logika berpikir.

Proses pembahasan suatu masalah yang sedang dihadapi harus mematuhi tuntutan berpikir logis. Ini diperlukan agar dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Logika dapat menunjukan kesalahan-kesalahan penalaran beserta konsistens tidaknya yang barangkali terjadi dalam argumentasi.

 

D.          Relasi Etika dan Filsafat

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang tugasnya meneliti dan menentukan semua fakta konkret sampai pada yang paling mendasar. Dan juga dapat diketahui bahwa etika itu merupakan sebagai ilmu pengatahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik dan buruk. Etika dapat mengantar orang kepada kemampuan untuk bersikap kritis dan rasional, untuk membantu pendapatnya sendiri dan tidak bertindak sesuai dengan apa yang dipertanggungjawabkannya sendiri.Etika merupakan bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral. Etika sebagai cabang filsafat dapat dipahami bahwa istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai ketentuan baik atau buruk. Etika dapat mengantar orang kepada kemampuan untuk bersikap kritis dan rasional, untuk membantu pendapatnya sendiri dan tidak bertindak sesuai dengan apa yang dipertanggungjawabkannya sendiri. Etika memiliki objek yang sama dengan filsafat, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia. Filsafat sebagai pengetahuan berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya berdasarkan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini