Senin, 29 September 2014

Thabitha Dhiraja/KPI 5E/Etika dan Filsafat Komunikasi/Tugas 2

Nama : Thabitha N Dhiraja

NIM : 1112051000141

Kelas : KPI 5E

Tugas 2 Etika dan Filsafat Komunikasi

 

A.     Bidang yang Menjadi Garapan Etika Terapan

Banyak topik yang dibahas dalam etika terapan dan sebagai salah satu yang menyoroti nya adalah etika terapan pada profesi. Sebagai contoh tentang etika yang membahas profesi dapat disebut seperti: Etika kedokteran, Etika politik, Etika bisnis, dsb. Etika kedokteran sering dimengerti dengan cara yang lebih luas daripada pembahasan tentang pekerjaan dokter saja, cakupan lebih luas ini tercemin dalam nama nama baru untuk cabang etika terapan tersebut, seperti "etika biomedis" dan "bioetika"

Cara lain untuk membagikan etika terapan adalah membedakan antara makroetika dan mikroetika. Makroetika membahas masalah masalah moral pada skala besar, artinya masalah masalah ini menyangkut suatu bangsa seluruhnya atau bahkan seluruh umat manusia. Mikroetika membicarkan pertanyaan pertanyaan etis dimana individu terlibat, seperti kewajiban dokter terhadap pasiennya atau kewajiban pengacara terhadap rahasia kliennya. Kadang kadang di antara makroetika dan mikroetika disisipkan lagi jenis etika terapan yang ketiga yaitu mesotika, yaitu menyoroti masalah masalah etis yang berkaitan dengan suatu kelompok atau profesi misalnya kelompok ilmuwan, profesi wartawan, dsb.

Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyrakat dengan ketertiban penuh dengan keahlian sebagai pelayan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

B.     Pendekatan Etika Terapan

Praktis

Etika terapan hendaknya dilihat sebagai ilmu yang bersifat praktis. Oleh karena itu kajiannya etika profesi tidak meninggalkan segi atau landasan teoritisnya. Etika profesi memiliki sifat yang yang mementingkan tujuan perbuatannya dan kegunaannya, baik secara pragmatis maupun secara utilitaristis dan deontologis.

Pragmatis

Pendekatan pragmatis ialah tentang komunikasi manusia didasarkan pada asumsi pokok sistem dan informasi. Komponen komponen khas dalam perspektif ini dimulai dengan perilaku orang orang yang terlibat dalam komunikasi. Karena itu satuan komunikasi yang paling mendasar adalah tindak perilaku atau tindak yang dijalankan secara verbal atau nonverbal oleh seorang peserta dalam peristiwa komunikatif.

Moralis

            Di dalam penerapannya atau dalam dunia kerja, seorang profesional harus dibimbing oleh norma moral, yaitu norma yang mewajibkan tanpa syarat (begitu saja) tanpa disertai pertimbangan lain.

C.     Metode Etika Terapan

Etika terapan merupakan pendekatan ilmiah yang pasti tidak seragam. Dalam etika terapan, variasi metode dan variasi pendekatan pasti besar sekali. Terdapat empat unsur yang dengan salah satu cara selalu berperan dalam etika terapan. Empat unsur tersebut adalah berikut:

1.      Dari sikap awal menuju refleksi

2.      Informasi

3.      Norma-norma moral

4.      Logika berfikir

D.      Relasi Etika dan Filsafat

Etika dapat diartikan sebagai "Sesuatau hal yang sejatinya dimiliki oleh setiap manusiam, yang melekat dalam diri manusia, yang bersifat sebagai sesuatu sikap atau tingkah laku manusia yang sopan dan sesuai dengan moral kehidupan, dan menjadi salah satu pedoman manusia dalam kehidupnannya. Filsafat adalah suatu ilmu tentang pandangan hidup manusia yang bertujuan dalam pencarian kebenaran yang didalamnya mengandung unsur kebijaksanaan, dan menjadi dasar dari setiap ilmu-ilmu yang lain.

Jadi, hubungan antara etika dan filsafat menurut saya adalah bahwa etika merupakan salah satu hal yang dihasilkan dari adanya filsafat. Seperti definisi sebelumnya, filsafat berkaitan dengan pandangan hidup manusia akan suatu kebenaran. Dan dalam definisi etika dikatakan bahwa etika berhubungan dengan moral manusia dan tingkah laku yang sopan dan santun. Jadi filsafat menghasilkan etika dan dibenarkan bahwa etika itu ada dalam diri manusia dan seharusnya dimiliki oleh setiap manusia dalm kehidupannya sebagai pedoman dalam pergaulan. Jadi hubungan antara etika dan dengan filsafat sangat erat. Jika tidak ada filsafat maka etika pun juga tidak akan terbentuk.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini