Senin, 29 September 2014

TUGAS 2_Lidya ismawatie_KPI 5 C_1112051000076

TUGAS 2_LIDYA ISMAWATIE

KPI 5-C 

1112051000076

Etika II : ETIKA TERAPAN 

 A.    Bidang Yang Menjadi Garapan Etika Terapan:

Etika terapan merupakan istilah baru yang muncul akibat perkembangan yang pesat dari etika dan perkembangan berbagai ilmuSejak Plato dan Aristoteles, etika merupakan filsafat praktis, artinya, filsafat yang ingin memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan memperlihatkan apa yang harus dilakukan. Etika terapan menjadi suatu studi yang menarik dalam mengkaji etika.
 Etika terapan sangat berpengaruh dalam mempengaruhi perilaku atau kebiasaan manusia khususnya sekarang ini karena merupakan pedoman bagi setiap orang dalam kehidupan dan kegiatan khusus tertentu. Sementara itu, Etika terapan sendiri juga menyoroti suatu profesi, Sebagai contoh etika terapan yang membahas suatu profesi yakni membahas etika kedokteran, etika bisnis, etika jurnalis,etika pengacara  dan lain-lain.    Sebagai contoh tentang etika terapan yang membahas profesi disebut; Dokter, etika kedokteran sekarang sering dimengerti dengan cara lebih luas sehingga mencakup semua masalah etis yang berkitan dengan kehidupan, misalnya seorang dokter tidak boleh salah dalam memberi obat untuk pasiennya. Hakim, seorang hakim harus menerima, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya. Jurnalis, seorang jurnalis harus menyampaikan dan meneruskan informasi yang factual kepada public serta harus mematuhi kode etik. Pengacara, seorang pengacara wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya.

B     Pendekatan etika terapan

Terdapat tiga pendekatan dalam etika terapan ;

     Praktis Etika profesi hendaknya dilihat sebagai ilmu yang bersifat praktis, untuk itu di dalam kajiannya, etika profesi tidak meninggalkan segi atau landasan teoritisnya. Sebagai ilmu praktis maka etika profesi memiliki sifat yang mementingkan tujuan perbuatan dan kegunaannya.

  Pragmatis Yang dimaksud dengan pragmatis dalam etika etika profesi yakni melihat bagaimana kegunaan itu memiliki makna bagi seorang profesional melalui tindakan yang positif yang berupa pelayanan terhadap klien, pasien atau pemakai jasa. Sejalan dengan kegunaan pragmatis, maka, kegunaan yang bersifat utilitaristis akan sangat bermanfaat apabila dapat menghasilkan perbuatan yang baik.

 Moralis Di dalam penerapannya atau dalam dunia kerja, seorang profesional harus dibimbing oleh norma moral, yaitu norma yang mewajibkan tanpa syarat (begitu saja) tanpa disertai pertimbangan lain.

C.    Metode etika terapan
1.      Menggunakan pendekatan yang bersifat multidisipliner

2.      Menggali informasi selengkap-lengkapnya

3.     Memperhatikan berbgai norma yang berlaku

4.      Menggunakan logika dalam analisisnya


D.    Relasi Etika dan Filsafat.

Etika dan filsafat atau filsafat dengan etika pada dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat.sebab etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia dalam kaitanya dengan tujuan utama hidupnya. etika membahas baik dan buruk tingkah laku dantindakan manusia. Pada mulanya hampir keseluruhan disiplin ilmu bagian dari filsafat, namun dengan seiringnya perkembangan zaman disiplin ilmu semakin berkembang dan meluas, sehingga pada akhirnya membentuk disiplin ilmu tersendiri.

SUMBER

  Rachman H & Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan, (Jakarta:CV. Sagung Seto, 2006)

Mufid, Muhamad,Etika dan  Filsafat Komunikasi.(Jakarta:Kencana, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini