A. Bidang garapan etika terapan profesi
a. Etika terapan kedokteran
etika dalam kedokteran merupakan bagian pokok acuan bagi seorang dokter untuk melakukan pekerjaan. Dalam hal ini, bagi setiap dokter harus melaksanakan pekerjaanya sebagai pelaksana dalam memberikan pelanan mutu kepada masyrakat yang berobat. Dalam hal ini, pelanan dan perilaku yang dilakukan oleh seorang dokter menjai petunjuk bagaimana dia menjalankan profesi demikian sesua dengan petunjuk yang ada.
b. Hakim sebagai salah satu profesi yang lebih berperan sebagai salah seorang yang mempu mengambil kebuijakan keputusan yang ditopang dari sebuah aturan. Oleh karenanya, seorang hakim harus mampu untuk bisa benar sungguh-sungguh bagaimana keaddilan ditunjukkan. Hakim sebagai penengah juga berfungsi sebagai seorang yang faham akan meletakkan sesuatu sesuai porsinya sebagai pengadil.
c. Jurnalis merupakan profesi yang melakukan pelupan dengan menghimpun berita guna diambil kebenarnay untuk disampaikan kedepan khalayak. Walaupun pekerjaan tulis menulis dan penerbitan demikian terlihat gampang, tetapi setiap jurnalis juga harus bisa mematuhi aturan dirinya untuk tidak melakukan kebohongan serta melaksanakan apa yang sudah tertulis di dalam Kode Etik jurnalistik yang mengikat setiap profesi jurnalis.
B. Pendekatan etika terapan:
Pendekatan dalam etika praktis etika keprofesian mestinya dilihat sebagai ilmu yang bisa digunakan , konsep teortis yang digunakan di dalamnya harus beragam misalnya pragmatis maupun secara utilitaritis dan deontologis.
Pragmatis memandang etika profesi sebagai pragmatis berarti melihat bagaimana kegunaan itu memiliki makna bagi seorangg professional melalui tindakan yang positif yang berupa pelayanan terhadap klien, pasien, atau pemakai jasa. Sejalan dengan kegunaan preagmatis, maka kegunaan yang bersifat utilitaris akan sangat bermanfaat apabila dapat menghasilkan perbuatan yang baik. Seorang arsitek akan mendapat kebahagian apabila rancangan bangunannya dipakai oleh seseorang dan diterapkan dalam pembuatan rumahnya dan pada akhirnya orang itu merasa puas atas desain rumahnya.
Metode yang untuk melakukan peninjauan untuk etika praktis dilihat bagaiman kegunaanya dari segi-segi diatas mestinya, kita juga melihat bagaimana kemudian seseorang melakukan fungsi etikaterapan baik dari sisi ragmatis, utilitarian sehingga untuk memunculkan kesimpulan bagaimana etika teriapan dilihat dari saluran tersebut ada.Dalam hal ini ada sebuah pertimbangan moral pada umumnya. Terdiri dari empat unsur yang dimaksudkan yaitu:
1. Dari sikap awal menuju refleksi
Tahapan ini merupakan salah satu awal yang menunjukkan permasalahan etis bagi seseorang, tetapi hatus dimulai dengan penglihatan dan pengamatan akan sesuatu yang mengandung persoalan problematis, sehingga tanggpanya beragam ada yang setuju atau ada yang menolaknya. Tergantung sejauh mana seseorang tersebut melihat permasalahan.
2. Informasi
Dalam memahami persoalan problematis untuk melihat nya, maka kehadiran informasi jelasnya indikator yang cukup berpengaruh dalam persolan demikian hal ini disebabkan informasi menambah gambaran serta masukan bagi seseorang melihat seobjektif mungkin.
3. Norma-norma Moral
Norma-norma merupakn moral yang sudah berlaku dari awal sehingga relevan dan bukan terbentuk di kemudian. Serta sudah diterima dalam sebuah kesepakan oleh masyarakat.
4. Logika
Logika dapat menunjukkan kesalahan penalaran dan inkonsistensi yang barang kali terjadi dalam argumenttasi. Logika juga memungkinkan kita untuk menilai definisi dan klasifikasi yang dipakai dalam argumentasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar