Senin, 06 Oktober 2014

Lilis Okviyani_PMI V_tugas ke-3_demografi

Angkatan Kerja, Partisipasi Angkatan Kerja, Pengangguran dan Kesempatan Kerja
Angkatan kerja ( labour force) merupakan konsep yang memperlihatkan economically active population, sedangkan bukana angkatan kerja adalah mereka yang tergolong non- economically active population. Mereka yang dinyatakan sebagai tergolong dalam usia kerja tidak selalu sebagai angkatan kerja. Umpamanya , disuatu masyarakat banyak anak yang tak tergolong usia kerja pada kenyataanya bekerja, sementara mungkin banyak orang yang tergolong umur pensiun masih bekerja. Butuh penetapan usia kerja dalam angkatan.

Rumus reit partisipasi angkatan kerja dapat dihitung berdasarkan umur dan jenis kelamin, misal: dengan jumlah penduduk yang tergolong angkatan kerja per 100 penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja antara 10-64 tahun.
Reit partisipasi angkatan kerja ( RPAK) = jumlah angkatan kerja  x 100
                                                                                    penduduk 10-64 tahun
Selain dengan umur dan jenis kelamin dapat pula dihitung untuk lain-lain karakteristik penduduk seperti daerah tempat tinggal, status perkawinan, tingkat pendidikan. Pada umumnya reit partisipasi angkatan kerja tendah atau tindaknya pada usia muda dan tua.
Menurut sensus penduduk 1971 , di Jawa Barat tercatat 3.785.227 penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang tergolong kategori " pengurusan rumah tangga". Reit partisipasi angkatan kerja biasanya lebih rendah untuk golongan perempuan dibandingkan untuk golongan laki-laki. Seperti di negara berkembang Indonesia karena banyak di antara golongan perempuan tercatat sebagai " pengurusan rumah tangga", dan mereka ini tidak termasuk angkatan kerja.
Berbeda dengan reit pengangguran yang hanya mempersoalkan komponen-komponen angkatan kerja yaitu bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
Reit pengangguran ( RP)     =  penduduk yang menganggur  x 100
                                                                              angkatan kerja
                                                                                                                    
Reit pengangguran yang relatif tinggi pada golongan usia muda tidaklah mengherankan karena, pada golongan usia muda banyak yang tergolong " pencari pekerjaan" untuk pertama kali.
Indonesia dalam hasil Sensus Penduduk dan hasil Survei Penduduk Antar Sensus ( SUPAS) 1985 menunjukkan bahwa terdapat masing-masing sekitar 36, 8 % dan 38, 4 % dari penduduk yang bekerja tergolong jumlah jam kerja kurag dari 35 jam seminggu.
Sesuai dengan pendekatan labour utilization, angkatan kerja terdiri dari mereka yang sudah termanfaatkan secara penuh dan mereka yang belum termanfaatkan secara penuh. Seperti pengangguran, jam kerja kurang, tingkat pendapatan rendah, tidak sesuai antara pekerjaan dan pendidikan, penganggur pasif atau tenaga kerja yang kehilangan harapan.
Dalam kesempatan kerja atau sering kali dibilang lapangan pekerjaan yang masih terbuka sering kali tidak seimbang antara jumlah pencari kerja ( penganggur) dengan jumlah lapangan pekerjaan. Satu kasus seperti dalam sensus penduduk 1961 , lapangan pekerjaan keuangan / Bank , asuransi dan perdagangan benda tak bergerak karena sebagian masyarakat bekerja dalam sektor pertanian.
 Daftar Pustaka
Rusli, Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES


  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini