Senin, 06 Oktober 2014

Wiji Lestari tugas ke 3 filsafat KPI 5C


a.     Definisi Filsafat
Kata filsafat berasal dari "philosophia" (bahasa Yunani), yang artinya " mencintai kebijkasanaan. Sedangkn dalam bahasa inggris disebut denga istilah "philosophy", dan dalam bahasa arab disebut dengan istilah "falsafah", yang biasa diterjemahkan dengan "cinta kearifan".
Menurut Rene Descartes (1596-1950). Menurutnya filsafat sebagai kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.  Sedangkan menurut Al-Kindi ( 801-873), al-kindi adalah seorang muslim pertama, menurutnya filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu dalam batas-bats kemampuan manusia, karena tujuan para filosof dalam berteori adalah mencari kebenaran, maka dalam praktiknyapun harus menyesuaikan dengan kebenaran pula.
b.     Unsur-unsur Filsafat
Menurut Jujun S.Suria-sumantri dan Anna Pudjiadi, secara garis besar, filsafat memiliki tiga bidang kajian utama, yaitu Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi.
1.    Ontologi
Ontology berasal dari bahasa Yunani, "ontos" yang berarti "yang ada", dan logos berarti " penyelidikan tentang". Jadi, ontology membicarakan asas-asas rasional dari " yang ada" , berusaha untuk mengetahui "penyelidikan tentang" esensi yang terdalam dari " yang ada". Ontology berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan. Objek formal ontology adalah hakikat seluruh realitas. Dengan demikian Ontologi adalah hakikat yang ada yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran.
2.    Epistimologi
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode, dan status sahnya pengetahuan. Epistimologi membicarakan sumber-sumber pengetahuan  dan bagaimana cara memperoleh pengethauan tersebut. Epistimologi juga sering disebut ilmu pengetahuan, itulah sebabnya kita sering menyebutnya dengan filsafat pengetahuan, karena ia membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan.
Pengetahuan manusia ada tiga macam, yaitu pengetahuan sains, pengetahuan filsafat, pengetahuan mistik. Melalui epistimologi diharapkan terjawab pertanyaan tentang "bagaimana". Epistimologi terbagi menjadi beberapa aliran, yaitu empirisme, rasionalisme, , dan intuisionisme.
3.      Aksiologi
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan. Nama lain dari bidang kajian aksiologi ini adalah disebut dengan teori nilai. Teori ini membahas mengenai kegunaan dan manfaat pengetahuan. Aksiologi ini dipergunakan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan "mengapa", misalnya mengapa pengeahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
c.      Metode Filsafat         
Socrates dan plato, metode yang mereka gunakan adalah metode kritis. Metode kritis adalah cara kerja atau bertindak yang bersifat analitis. Metode ini dilakukan dengan cara percakapan (dialog). Socrates tidak menyelidiki fakta-fakta melainkan ia menganalisis berbagai pendapat atau aturan-aturan yang dikemukakan orang. Dengan cara dialog, Socrates menemukan suatu cara berpikir induksi, yaitu berdasarkan beberapa pengetahuan mengenai masalah-masalah khusus memperoleh kesimpulan pengetahuan yang bersifat umum.
Metode lain, yang bisa dipakai dalam ilmu filsafat adalah metode skolastik, yang berkembang di Aristoteles dan Thomas Aquinas. Metode skolastik ini sering disebut dengan istilah sentesis deduktif. Metode ini sering dipakai untuk menguraikan metode mengajar di sekolah atau diperguruan tinggi, bukan hanya dalam bidang ilmu filsafat saja, melainkan dalam semua ilmu.  
d.     Hakikat  Filsafat
Hakikat adalah konsep untuk menerangkan sesuatu yang bersifat mendasar dan tetap, dalam dunia filsafat bahasan masalah hakikat masuk kedalam ranah ontologis, tetapi dalam dunia filsafat pemahaman tentang hakikat tentu saja dibatasi pengertiannya sebatas pemahaman terhadap 'segala sesuatu  yang bersifat mendasar' artinya filsafat tidak menyandarkan pengertian hakikat dengan hal-hal yang bersifat ilmiah. Dalam dunia filsafat penelusuran masalah hakikat itu berujung pada pertanyaan mendasar seperti : apa hakikat hidup?, apa hakikat kenyataan?.
Sumber : Drs. A. Susanto, M. Pdi. Filsafat Ilmu. PT. Bumi Akrasa : Jakarta.
                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini